Headline
Setelah melakoni tenis dan olahraga di gym, aktor Christoffer Nelwan kini juga kerajingan padel.
Setelah melakoni tenis dan olahraga di gym, aktor Christoffer Nelwan kini juga kerajingan padel.
Keputusan FIFA dianggap lebih berpihak pada nilai komersial ketimbang kualitas kompetisi.
HARGA emas menguat pada akhir perdagangan Selasa atau Rabu pagi WIB (2/11/2022), menghentikan kerugian tiga hari berturut-turut saat pertemuan dua hari Komite Pasar Terbuka Federal (FOMC) dimulai ditopang oleh pelemahan dolar AS di tengah ekspektasi bahwa Federal Reserve akan memberi sinyal pengetatan yang lebih lambat.
Kontrak emas paling aktif untuk pengiriman Desember di divisi Comex New York Exchange, terdongkrak 9,0 dolar AS atau 0,55 persen, menjadi ditutup pada 1.649,70 dolar AS per ounce, setelah diperdagangkan di kisaran tertinggi 1.660,30 dolar AS dan terendah di 1.633,60 dolar AS.
Emas berjangka tergelincir 4,10 dolar AS atau 0,25 persen menjadi 1.640,70 dolar AS pada Senin (31/10/2022), setelah anjlok 20,80 dolar AS atau 1,25 persen menjadi 1.644,80 dolar AS pada Jumat (28/10/2022), dan merosot 3,60 dolar AS atau 0,22 persen menjadi 1,665,60 dolar AS pada Kamis (27/10/2022).
Dolar AS melemah pada perdagangan Selasa (1/11/2022) karena pelaku pasar menantikan keputusan penting oleh Federal Reserve. Indeks dolar, yang mengukur greenback terhadap enam mata uang utama lainnya, turun 0,04 persen menjadi 111,4800.
Secara luas diperkirakan bahwa Federal Reserve akan menaikkan suku bunga sebesar 75 basis poin pada pertemuan tersebut. Tetapi yang lebih penting, investor akan menunggu pernyataan Ketua Fed Jerome Powell untuk petunjuk ukuran pergerakan suku bunga Desember, yang diperkirakan akan menjadi kenaikan yang lebih kecil.
Menurut analis, pandangan The Fed tentang kebijakan moneter akan diawasi dengan ketat, di tengah beberapa ekspektasi bahwa bank sentral akan melunakkan sikap hawkish-nya.
Pasar beragam atas kemungkinan kenaikan suku bunga 50 basis poin oleh The Fed pada Desember, terutama di tengah ekspektasi bahwa suku bunga yang tinggi kemungkinan akan mengikis pertumbuhan ekonomi.
Namun, suku bunga AS berada pada level tertinggi sejak krisis keuangan 2008, dan diperkirakan akan menjaga dolar tetap kuat dan emas melemah dalam beberapa bulan mendatang.
Sementara itu, data ekonomi yang dirilis Selasa (1/11/2022) beragam. Indeks Manajer Pembelian (PMI) manufaktur AS dari S&P Global turun ke 50,4 pada Oktober dari 52,0 pada September. Ekonom yang disurvei memperkirakan indeks akan tetap tidak berubah dari pembacaan awal 49,9.
Indeks Manajer Pembelian Oktober dari Institute for Supply Management (ISM) berada di 50,2 persen, 0,7 poin persentase lebih rendah dari September dan level terendah sejak Mei 2020.
Logam mulia lainnya, perak untuk pengiriman Desember naik 54,8 sen atau 2,87 persen, menjadi ditutup pada 19,667 dolar AS per ounce. Platinum untuk pengiriman Januari naik 20,4 dolar AS atau 2,19 persen, menjadi ditutup pada 950,50 dolar AS per ounce. (Ant/OL-13)
Baca Juga: Harga Emas Melemah 4,10 Dolar AS Tertekan "Greenback"
KETIDAKPASTIAN arah kebijakan moneter Amerika Serikat kembali menjadi perhatian setelah desakan terbuka Presiden Donald Trump agar Federal Reserve memangkas suku bunga acuan.
Kami perkirakan FFR akan turun dua kali yaitu sekitar bulan September sekali dan di bulan Desember
Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) Bursa Efek Indonesia (BEI), pada Kamis 8 Mei 2025, dibuka menguat 19,75 poin atau 0,29% ke posisi 6.945,98.
Bank sentral Amerika Serikat, The Federal Reserve (The Fed) pada Rabu (7/5) waktu setempat, memutuskan mempertahankan suku bunga acuan (fed fund rate/FFR) tetap di level 4,25-4,50%.
Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) Bursa Efek Indonesia (BEI), pada perdagangan Rabu 7 Mei 2025, dibuka menguat 27,05 poin atau 0,39% ke posisi 6.925,25.
Kepala Ekonom Trimegah Sekuritas Fakhrul Fulvian meramalkan Bank sentral Amerika Serikat (AS) atau The Federal Reserve (The Fed) akan mempertahankan suku bunga acuan fed fund rate.
Nilai tukar rupiah pada perdagangan Rabu, 11 Juni 2025, dibuka menguat sebesar 3 poin atau 0,02% menjadi Rp16.272 per dolar AS dari sebelumnya Rp16.275 per dolar AS.
Nilai tukar rupiah pada perdagangan Selasa, 10 Juni 2026, ditutup menguat 16 poin atau 0,10% menjadi Rp16.275 per dolar AS dari sebelumnya Rp16.291 per dolar AS.
Nilai tukar rupiah pada perdagangan Rabu, 4 Juni 2025, menguat sebesar 9 poin atau 0,05% menjadi Rp16.300 per dolar AS dari sebelumnya Rp16.309 per dolar AS.
IDRX, startup asal Indonesia yang tengah membangun infrastruktur stablecoin berbasis rupiah, menjadi satu-satunya perwakilan Tanah Air dalam Stablecon 2025 di AS.
Nilai tukar rupiah pada perdagangan Selasa, 3 Juni 2025, melemah sebesar 37 poin atau 0,23% menjadi Rp16.290 per dolar AS dari sebelumnya Rp16.253 per dolar AS.
Nilai tukar rupiah pada perdagangan Senin, 2 Juni 2025, dibuka menguat sebesar 2 poin atau 0,01% menjadi Rp16.325 per dolar AS dari sebelumnya Rp16.327 per dolar AS.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved