Headline

Pengibaran bendera One Piece sebagai bagian dari kreativitas.

Kurs Rupiah Hari Ini, Selasa 5 Agustus 2025: Berpotensi Menguat imbas Rilis PDB

Andhika Prasetyo
05/8/2025 10:47
Kurs Rupiah Hari Ini, Selasa 5 Agustus 2025: Berpotensi Menguat imbas Rilis PDB
Ilustrasi(Antara)

Nilai tukar rupiah pada perdagangan Selasa, 5 Agustus 2025, dibuka menguat sebesar 31 poin atau 0,19% menjadi Rp16.370 per dolar AS dari sebelumnya Rp16.401 per dolar AS. Analis mata uang dari Doo Financial Futures, Lukman Leong, mengungkapkan nilai tukar rupiah hari ini bisa menguat seiring dengan harapan rebound pada data PDB Indonesia untuk kuartal II 2025.

"Investor saat ini menantikan rilis data PDB kuartal II yang diperkirakan akan menunjukkan pemulihan dari kontraksi -0,98% di kuartal I menjadi pertumbuhan sekitar 3,7%," ujar Lukman di Jakarta, Selasa.

Badan Pusat Statistik (BPS) dijadwalkan mengumumkan data pertumbuhan ekonomi Indonesia untuk periode April–Juni 2025 pada hari ini. Menurut Lukman, potensi penguatan PDB dipengaruhi oleh tingginya konsumsi masyarakat selama periode Idul Fitri, peningkatan investasi, belanja pemerintah, permintaan ekspor, serta berbagai stimulus ekonomi yang digulirkan pemerintah.

Selain faktor domestik, nilai tukar rupiah juga mendapat dorongan dari meningkatnya kekhawatiran pasar atas konflik dagang antara Amerika Serikat dan India. Presiden AS Donald Trump mengancam akan menaikkan tarif impor terhadap India secara signifikan dari tarif 25% yang sudah berlaku. Hal ini dipicu tuduhan bahwa India membeli minyak dari Rusia dan kemudian menjualnya kembali ke pasar global untuk meraih keuntungan.

Sebelumnya, India termasuk dalam daftar negara yang dijanjikan akan segera meneken kesepakatan dagang dengan AS. Namun berbeda dengan Jepang, Korea Selatan, atau Uni Eropa, India belum mencapai kesepakatan hingga masa penangguhan tarif berakhir pada 1 Agustus. Trump kemudian secara sepihak menetapkan tarif impor sebesar 25% untuk berbagai produk dari India.

Di sisi lain, rupiah juga mendapat sentimen positif dari data ketenagakerjaan Amerika Serikat, khususnya Nonfarm Payrolls (NFP), yang tercatat jauh di bawah ekspektasi pasar. (Ant/E-3)

 



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Andhika
Berita Lainnya