Headline

Setelah menjadi ketua RT, Kartinus melakukan terobosan dengan pelayanan berbasis digital.

Fokus

F-35 dan F-16 menjatuhkan sekitar 85 ribu ton bom di Palestina.

Kapolri: Kuatkan Ekonomi Lokal Demi Hadapi Ekonomi Global yang Tidak Menentu

Mediaindonesia.com
10/10/2022 19:21
Kapolri: Kuatkan Ekonomi Lokal Demi Hadapi Ekonomi Global yang Tidak Menentu
Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo.(Ist)

Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo mengajak semua pihak bahu-membahu menguatkan ekonomi lokal, demi menghadapi ekonomi global yang tidak menentu.

Hal ini diungkapkannya pada saat menutup Temu Bisnis Produk Dalam Negeri (PDN) tahap IV Tahun 2022 di Bali Nusa Dua Convention Center (BNDCC), akhir pekan lalu.

Di tengah kesulitan ekonomi global itulah, Polri telah melakukan sejumlah langkah strategis. Seperti membentuk tim Percepatan Penggunaan Produk Dalam Negeri (P3DN) Polisi. Pihaknya juga melaksanakan pembelanjaan produk dalam negeri melalui e-katalog sebesar Rp65 miliar.

Membuat e-katalog sektoral Polri sebanyak 6 etalase produk. Melaksanakan pelatihan peningkatan kemampuan personel Polri dalam penghitungan Tingkat Komponen Dalam Negeri (TKDN). Mewajibkan belanja pengadaan barang/jasa dengan menggunakan produk dalam negeri yang bersertifikat TKDN dari Kemenperin.

Polri menggalakkan dan mendukung gerakan bangga buatan Indonesia, dan membuat produk dalam negeri menjadi tuan rumah di negeri sendiri.

"Diharapkan pelaku usaha dalam negeri dapat memperkenalkan produk unggulan. BUMN juga harus menjelaskan apa yang dibutuhkan secara spesifik. Sehingga pengusaha dalam negeri dapat menyediakan produk dalam negeri yang mumpuni," kata Jenderal Sigit.

Kapolri menjelaskan, pengusaha lokal atau pelaku UMKM mempunyai kontribusi yang signifikan dalam Pendapatan Domestik Bruto (PDB), atau sebesar 61,97 persen, atau senilai Rp 8.573,89 triliun.

Oleh karena itu, Kapolri meminta peningkatkan realisasi penggunaan PDB disertai peningkatan kualitas, khususnya bagi UMKM.

"Kita harus mampu membangun ekonomi nasional yg mandiri tanpa ketergantungan dengan negara lain, dari negara konsumen, menjadi negara produsen. Dengan mempertahankan nilai ekonomis dari suatu transaksi tetap berada di dalam negeri, atau dari kita untuk kita, " katanya. (RO/OL-12)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Retno Hemawati
Berita Lainnya