Headline

Buruknya komunikasi picu masalah yang sebetulnya bisa dihindari.

Fokus

Pemprov DKI Jakarta berupaya agar seni dan tradisi Betawi tetap tumbuh dan hidup.

Monitor Kondisi Perekonomian untuk Jaga Kesiapan Fiskal

M Ilham Ramadhan Avisena
16/8/2022 16:48
Monitor Kondisi Perekonomian untuk Jaga Kesiapan Fiskal
Dirjen Anggaran Kemenkeu Isa R(MI/Pius Erlangga)

DIREKTUR Jenderal Anggaran Kementerian Keuangan Isa Rachmatarwata mengungkapkan pemerintah akan terus memonitor perkembangan terkini dari kondisi perekonomian global maupun domestik. Hal itu dilakukan untuk menjaga kesiapan fiskal yang saat ini telah disusun ke dalam RAPBN 2023.

"Tentu saja kita juga tetap melakukan monitoring, dikalibrasi, sehingga kita selalu up-to-date dengan kondisi paling mutakhir," kata dia dalam wawancara bersama Metro TV di Gedung DPR, Selasa (16/8).

Isa menerangkan, asumsi dan postur RAPBN yang telah disampaikan pemerintah kepada DPR hari ini berlandaskan kondisi perekonomian saat ini. Dengan demikian, prakiraan yang dituangkan ke dalam asumsi dapat berubah bila dinamika perekonomian tidak sesuai dengan yang diperkirakan.

"Jadi pada saat ini, itu adalah best estimate yang kita lihat untuk 2023. Tentunya dalam perjalanan kita harus melihat, meninjau, dan mengalibrasi. Tapi untuk saat ini, itu adalah best estimate yang kita anggap bisa merepresentasikan 2023 nanti," tuturnya.

Baca juga: Penyusunan RAPBN 2023 Harus Antisipasi Dampak Konflik Laut Cina Selatan

Pemerintah, ucap Isa, menyusun RAPBN 2023 dengan optimisme dan kewaspadaan dari potensi risiko ekonomi global. Dia mengatakan, Indonesia telah memiliki fondasi yang kuat untuk terus mengakselerasi perekonomian meski berada di tengah ketidakpastian.

"Dalam 8-10 tahun terakhir kita sudah banyak melakukan kebijakan yang harusnya menjadi bekal kita supaya lebih berketahanan, itu yang akan kita nanti gunakan di 2023," tuturnya.

"Namun secara umum, kita akan berusaha untuk belanja secara berkualitas, ini adalah keyword. Jadi kalau kita lihat nanti, kita tidak menahan-nahan belanja, kita tetap melakukannya secara proper dan secara rasional, tapi kita memastikan belanja itu akan memiliki daya ungkit untuk ekonomi, kemudian tepat pada kepentingannya, kebutuhannya, itu yang akan kita usahakan," pungkas Isa.(OL-5)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Berita Lainnya