Headline
Sebaiknya negara mengurus harga barang dulu.
GENERASI milenial berusia 26-30 tahun menjadi penerima bantuan Fasilitas Likuiditas Pembiayaan Perumahan (FLPP) terbanyak selama kuartal II 2022. Tercatat, 33.249 unit bantuan FLPP diberikan untuk rentang usia tersebut.
Komisioner BP Taper Adi Setianto menyebut pihaknya telah menyalurkan dana FLPP untuk 101.492 unit senilai Rp11,27 triliun hingga 4 Juli 2022. Nilai ini sudah mencapai 44,91% dari target penyaluran yang ditetapkan Kementerian Keuangan kepada BP Tapera.
“Dana FLPP tembus sebesar Rp11,27 triliun untuk membiayai 101.492 unit rumah. Penerimaan didominasi oleh penerima usia 26 hingga 30 tahun,” ungkap Adi dalam keterangannya, Senin (11/7).
Baca juga: Rumah Harga Rp300 Jutaan Jadi Incaran Kaum Milenial
Selain usia 26-30 tahun, penerima usia 19-25 tahun mengikuti dengan total penyaluran sebanyak 30.536 unit. Lalu, usia 31-35 tahun sebanyak 17.273 unit, jenjang usia 36-40 tahun sebanyak 10.413 unit, serta sisanya di atas 40 tahun sebanyak 8.086 unit.
Adapun penerima dana FLPP didominasi masyarakat dengan status pekerja swasta sebanyak 93.010 orang. Berikut, pegawai negeri sipil (PNS) sejumlah 4.011 orang dan TNI/Polri sebanyak 2.536 orang.
Baca juga: Permintaan Meningkat, Pengembang Kebut Bangun Rumah Subsidi
Sebelumnya, BP Tapera mencatat realisasi FLPP hingga 30 Juni 2022 sebanyak 99.557 unit, dengan nilai Rp11,06 triliun atau 44,05% dari target tahun ini.
“Semester I 2022, kami ditargetkan menyalurkan dana FLPP sebanyak 41% dari 226 ribu unit. Alhamdulillah, telah tersalurkan 44,05% dari target yang ditetapkan,” imbuh Adi.
Lima bank tertinggi dari sisi penyaluran, yakni BTN baik konvensional maupun Syariah sebanyak 65.882 unit. Kemudian diikuti BNI sebanyak 9.311 unit, BRI sebanyak 8.831 unit dan BJB sebanyak 4.290 unit, serta BSI sebanyak 3.157 unit.(OL-11)
BP Tapera targetkan pembiayaan 350 ribu rumah subsidi FLPP pada 2025. Realisasi hingga Juli capai 137 ribu unit dengan nilai Rp17 triliun
Menteri Perumahan dan Kawasan Permukiman (PKP) Maruarar Sirait melakukan serah terima 100 kunci rumah subsidi kepada Masyarakat Berpenghasilan Rendah (MBR)
Kementerian PKP mendengar banyak anak muda yang ingin tinggal di kota, namun terkendala harga tanahnya di kota mahal sehingga ukuran rumahnya mau diperkecil.
Menteri PKP Maruarar Sirait resmi membatalkan rencana mengecilkan ukuran rumah subsidi.
Badan Pengelola Tabungan Perumahan Rakyat (BP Tapera) mencatat penyaluran Fasilitas Likuiditas Pembiayaan Perumahan (FLPP) telah mencapai lebih dari 50% dari target 220.000 unit.
Rumah subsidi dengan luas 18 meter memang menunjukkan niat negara dalam menjamin hak tempat tinggal bagi masyarakat berpenghasilan rendah (MBR).
Pemerintah menaikkan target kuota Fasilitas Likuiditas Pembiayaan Perumahan (FLPP) menjadi 350.000 unit untuk tahun anggaran 2025
Nobu Bank resmi menjalin kerja sama dengan Badan Pengelola Tabungan Perumahan Rakyat (BP Tapera) dalam menyalurkan Fasilitas Likuiditas Pembiayaan Perumahan (FLPP).
Badan Pengelola Tabungan Perumahan Rakyat atau BP Tapera menegaskan bahwa tidak ada pemotongan gaji baru bagi ASN terkait tabungan perumahan sejak 2020
BP Tapera mencatatkan lonjakan luar biasa dalam penyaluran FLPP, dengan 53.874 unit rumah disalurkan pada Kuartal I 2025, meningkat 1.173%
Menteri PKP, Maruarar Sirait atau Ara, menegaskan bahwa kementeriannya terus mengumpulkan masukan dan aspirasi dari generasi milenial terkait draf revisi program rumah subsidi
Tingginya tekanan ekonomi dan lonjakan harga properti membuat masyarakat berpenghasilan rendah (MBR) di kawasan industri seperti Bekasi semakin sulit memiliki hunian layak
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved