Headline
Rakyat menengah bawah bakal kian terpinggirkan.
PADA hari ketiga kunjungan kerja di Amerika Serikat (AS), Kamis (12/5), Presiden Joko Widodo menjamu Chairman Air Products Seifi Ghasemi guna membahas kelanjutan kerja sama antara kedua belah pihak.
Perusahaan asal Negeri Paman Sam yang bergerak di sektor energi itu adalah pihak yang memiliki andil besar dalam pengembangan industri hilir batu bara di Muara Enim, Sumatra Selatan, awal tahun ini.
Mereka menggelontorkan dana sebesar US$15 miliar untuk investasi di Indonesia.
Baca juga: Jokowi Teken UU TPKS, LPSK: Semoga Jadi Era Baru Penegakkan Hukum
Jokowi pun mengapresiasi komitmen dan kesungguhan Air Products dan memastikan pemerintah Indonesia beserta seluruh pemangku kepentingan bergerak cepat menyelesaikan proyek yang sedang berjalan.
"Saya menyambut baik penandatanganan MoU di Dubai, November 2021 lalu. Sebagai implementasi investasi, pada 24 Januari lalu, saya telah lakukan groundbreaking industri hilirisasi 'coal to DME' di Bukit Asam. Saya berharap semua rencana investasi tersebut dapat segera ditindaklanjuti dengan cepat,” ucap Jokowi.
Dalam keterangan pers selepas pertemuan, Menteri Investasi Bahlil Lahadalia menjelaskan, sebanyak US$7 miliar dari total investasi US$15 miliar itu sudah disalurkan untuk sejumlah proyek yakni pengembangan pabrik pengolahan batu bara menjadi dimetil eter (DME) di Muara Enim, Sumatra Selatan, serta dua pabrik metanol di Balongan, Jawa Barat, dan Cepu, Jawa Tengah.
Adapun, dana investasi yang tersisa, sambungnya, akan digunakan untuk membangun proyek energi hidrogen.
"Kita akan bikin hidrogen yang nanti dibangun dengan memanfaakan bendungan-bendungan yang dimiliki negara yang selama ini jadi aset negara dan dikelola Kementerian PU-Pera," terang mantan ketua umum Hipmi itu.
Ia mengakui pemerintah, saat ini, fokus pada pengembangan industri hilir batu bara untuk mengurangi beban impor LPG yang begitu besar setiap tahun yakni menyentuh tujuh juta ton atau senilai Rp80 triliun.
Dengan adanya proyek pengolahan batu bara menjadi DME, yang merupakan komoditas substitusi LPG, pemerintah yakin nilai impor bisa ditekan secara signifikan.
"Kami berpendapat hilirisasi harus dibangun dalam rangka memenuhi kebutuhan dalam negeri terutama menyangkut DME. Kita masih impor LPG kurang lebih enam sampai tujuh ton per tahun. Ini perlahan harus kita selesaikan agar kewajiban kita memenuhi kebutuhan dalam negeri bisa kita wujudkan melalui hilirisasi batubara lokal ini," tandas Bahlil. (OL-1)
Kementerian ESDM mencatat produksi batu bara dari Januari hingga Juni 2025 mencapai 357,6 juta ton. Angka tersebut setara 48,34% dari target 2025 sebesar 739,7 juta ton.
Menteri Koordinator (Menko) Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto mengungkapkan pemerintah menargetkan total investasi sebesar Rp13.000 triliun pada periode 2025-2029.
PT TBS Energi Utama membukukan pendapatan konsolidasian sebesar US$172,2 juta. Angka itu lebih rendah dibandingkah periode yang sama di tahun sebelumnya.
Wakil Menteri ESDM, Yuliot, mengatakan bahwa sejak 2020, Indonesia sudah memastikan diri untuk menjalankan program hilirisasi dalam Undang-Undang Nomor 4 Tahun 2009
Perusahaan tetap menjalankan strategi efisiensi biaya dan optimalisasi kontrak residual dari sektor perdagangan dan jasa batu bara.
AKTIVITAS distribusi ekspor batubara dari dan ke Pelabuhan Bunati, Kalimantan Selatan (Kalsel) terhambat akibat adanya pendangkalan dalam beberapa waktu terakhir.
Presiden Korea Selatan Lee Jae Myung, yang terpilih pada Juni, meminta Trump untuk membantu mewujudkan perdamaian antara kedua Korea selama kunjungannya ke Gedung Putih.
Danantara Indonesia tengah menyiapkan penerbitan Patriot Bonds, instrumen pembiayaan yang ditujukan untuk memperkuat kolaborasi antara pemerintah dan dunia usaha.
Menteri ESDM Bahlil Lahadalia mengungkapkan telah bertemu dengan pihak dari Kanada dan Rusia membahas pengembangan pembangkit listrik tenaga nuklir (PLTN) di Indonesia.
IIM terus memperluas cakupan dan pendalaman manfaat program Corporate Social Responsibility (CSR) dengan dampak sosial berkelanjutan.
Forum ini merupakan bagian dari rangkaian peringatan 75 tahun hubungan diplomatik Indonesia–Turki sepanjang 2025.
Ekonomi Jawa Barat tumbuh sebesar 4,95% (year-on-year) sepanjang 2024, menurut data BPS Jawa Barat. Pada Triwulan I-2025, pertumbuhan mencapai 4,98%.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved