Headline

Buruknya komunikasi picu masalah yang sebetulnya bisa dihindari.

Fokus

Pemprov DKI Jakarta berupaya agar seni dan tradisi Betawi tetap tumbuh dan hidup.

Nilai Tukar Petani Naik 0,15% pada Februari

M. Ilham Ramadhan Avisena
01/3/2022 13:22
Nilai Tukar Petani Naik 0,15% pada Februari
Petani merontokkan padi hasil panen di areal persawahan Kepuh, Karawang, Jawa Barat.(Antara)

BADAN Pusat Statistik (BPS) mencatat terjadi kenaikan Nilai Tukar Petani (NTP) sebesar 0,15% dari 108,67 di Januari 2022 menjadi 108,83 pada Februari 2022. 

Adapun posisi NTP itu juga lebih tinggi dari Februari 2021 yang tercatat 103,10. "NTP pada Februari ini meningkat 0,15%," ujar Deputi Bidang Statistik Distribusi dan Jasa BPS Setianto dalam konferensi pers, Selasa (1/3).

"NTP ini merupakan perbandingan antara indeks harga yang diterima petani, dengan indeks harga yang dibayarkan petani," imbuhnya.

Pada Februari 2022, indeks harga yang diterima petani tercatat 119,49, atau naik 0,26% dari Januari 2022. Komoditas yang mendorong kenaikan indeks harga yang diterima petani, yaitu kelapa sawit, karer, cabai merah dan bawang merah.

Baca juga: BPS Catat Deflasi 0,02% pada Februari 2022

Sedangkan indeks harga yang dibayarkan petani berada di level 109,79, atau naik 0,11%. Komoditas yang mendorong kenaikan indeks harga yang dibayarkan petani ialah bawang merah, cabai merah, rokok kretek filter dan tomat sayur.

Berdasarkan subsektor, NTP hortikultura mengalami peningkatan tertinggi, yakni 2,08% dari 99,67 di Januari 2022 menjadi 101,75. Indeks harga yang diterima petani hortikultura tercatat naik 2,24% dan indeks harga yang dibayarkan petani hortikultura naik 0,15%.

"Komoditas yang dominan mempengaruhi kenaikan indeks yang diterima petani hortikultura adalah bawang merah dan cabai merah," jelas Setianto.

Subsektor lain, seperti NTP tanaman perkebunan rakyat, juga mengalami kenaikan sebesar 0,90% dari 131,80 di Januari 2022 menjadi 133,0 di Februari 2022. Kenaikan juga terjadi pada subsektor NTP perikanan sebesar 0,14% dari 105,91 menjadi 106,05.

Lalu, subsektor Nilai Tukar Nelayan (NTN) mengalami kenaikan 0,13% dari 107,22 di Januari 2022 menjadi 107,36 pada Februari 2022. Demikian juga dengan subsektor pembudidaya ikan, yang naik 0,15% dari 103,84 menjadi 103,99.

Baca juga: Kementan Petakan Strategi Penanaman Kedelai

Sedangkan subsektor yang mengalami penurunan ialah NTP tanaman pangan sebesar 0,43% dari 100,86 pada Januari 2022 menjadi 100,43 di Februari 2022. Penurunan juga terjadi di subsektor peternakan sebesar 1,02% dari 100,19 menjadi 99,17.

Berbeda dengan NTP yang mengalami kenaikan, BPS mencatat Nilai Tukar Usaha Petani (NTUP) pada Februari 2022 mengalami penurunan 0,12% dari 108,65 di Januari menjadi 108,53. NTUP merupakan perbandingan antara indeks yang diterima petani dengan indeks biaya produksi dan penambahan barang modal, tanpa menghitung konsumsi petani.

BPS mencatat indeks harga yang diterima petani berada di level 119,49 dan indeks biaya produksi dan penambahan barang modal petani berada di level 110,10, atau naik 0,38%. Kenaikan indeks biaya produksi dan penambahan barang modal didorong oleh urea, NPK, upah pemanenan dan bibit bawang merah.(OL-11)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Berita Lainnya