Kamis 03 Februari 2022, 14:44 WIB

Inflasi Turki Melonjak ke Level Tertinggi dalam 20 Tahun

Mediaindonesia.com | Ekonomi
Inflasi Turki Melonjak ke Level Tertinggi dalam 20 Tahun

AFP/Yasin Akgul.
Warga menghitung uang kertas lira Turki di distrik Sultangazi Istanbul, setelah dia membeli roti di toko roti murah Kota Istanbul.

 

TINGKAT inflasi tahunan Turki pada Januari mencapai level tertinggi sejak April 2002. Ini terjadi setelah krisis mata uangnya yang menghancurkan daya beli masyarakat.

Harga konsumen melonjak 48,7% dari periode yang sama pada Januari tahun lalu. Angka ini naik dari tingkat inflasi tahunan 36,1% pada Desember, menurut badan statistik Turki, Kamis (3/2).

Pengumuman itu keluar hanya beberapa hari setelah Presiden Recep Tayyip Erdogan mengganti kepala badan statistik negara untuk keempat kali sejak 2019. Media Turki melaporkan bahwa Erdogan tidak senang dengan data lembaga yang menunjukkan inflasi mencapai level tertinggi sejak partainya yang berakar Islam merebut kekuasaan dua dekade lalu. Ini dapat memperumit jalannya untuk terpilih kembali pada 2023.

Mantan kepala agensi Erdal Dincer baru menjabat selama 10 bulan. Dia digantikan oleh Erhan Cetinkaya, yang merupakan wakil ketua regulator perbankan Turki.

Data independen yang dikumpulkan oleh para ekonom Turki menunjukkan bahwa tingkat inflasi tahunan naik menjadi lebih dari 110% pada Januari. Erdogan dengan gigih menentang kenaikan suku bunga, yang dia yakini menyebabkan inflasi. Ini pandangan yang berlawanan dari pemikiran ekonomi konvensional.

Dia mengakui pada Senin bahwa orang Turki harus memikul beban inflasi untuk beberapa waktu. "Insyaallah kita sudah memasuki masa bahwa setiap bulan lebih baik dari sebelumnya," imbuhnya.

Baca juga: Sri Lanka Dapat Pinjaman India untuk Impor Minyak

Turki telah menderita inflasi yang terus-menerus tinggi selama bertahun-tahun dan mengalami dua krisis mata uang sejak 2018. Tahun kedua terjadi setelah Erdogan mengatur pemotongan suku bunga tajam yang menempatkan mereka jauh di bawah tingkat kenaikan harga. 

Itu mengikis daya beli orang Turki dan nilai tabungan mereka. Ini mendorong orang Turki untuk menimbun emas dan mata uang asing sehingga mengakibatkan jatuhnya mata uang yang membuat lira kehilangan 44% nilainya terhadap dolar AS pada 2021. (AFP/OL-14)

Baca Juga

Dok. Bank Muamalat

Juara Kompetisi MIKIR, Mahasiswa Ini Jadi Direktur Eksekutif Selama Sehari

👤Ghani Nurcahyadi 🕔Minggu 01 Oktober 2023, 22:15 WIB
Fathmah menerima hadiah prestisius dari Muamalat Institute yaitu bisa mendapatkan kesempatan untuk datang ke Jakarta menjadi Direktur...
Ist/DPR

Cegah Tarif Listrik Naik, DPR Pastikan Power Wheeling Tak Masuk RUU EBET

👤Media Indonesia 🕔Minggu 01 Oktober 2023, 20:31 WIB
Power wheeling merupakan mekanisme yang dapat memudahkan transfer energi listrik dari pembangkit swasta ke fasilitas operasi milik negara...
MI/Andhika Prasetyo

Sulit Balik Modal, Pemerintah Dinilai Gamang Tentukan Tarif Kereta Cepat Whoosh

👤Insi Nantika Jelita 🕔Minggu 01 Oktober 2023, 19:55 WIB
proyek strategis nasional itu bisa balik modal dalam kurun waktu 38 tahun setelah resmi beroperasi secara komersial dengan perhitungan...

E-Paper Media Indonesia

Baca E-Paper

MI TV

Selengkapnya

Berita Terkini

Selengkapnya

BenihBaik.com

Selengkapnya

MG News

Selengkapnya

Berita Populer

Selengkapnya

Berita Weekend

Selengkapnya