Headline

Bartega buka kegiatan belajar seni sambil piknik, ditemani alunan jazz, pun yang dikolaborasikan dengan kegiatan sosial.

Fokus

Sekitar 10,8 juta ton atau hampir 20% dari total sampah nasional merupakan plastik.

Aliran Keluar Modal Asing dari Indonesia DIprediksi Hanya Berlangsung Singkat 

Despian Nurhidayat
23/1/2022 21:30
Aliran Keluar Modal Asing dari Indonesia DIprediksi Hanya Berlangsung Singkat 
Ilustrasi nilai tukar rupiah(Antara/Dhemas Reviyanto)

KEPALA Ekonom Permatabank Josua Pardede memperkirakan aliran modal asing yang keluar dari Indonesia hanya bersifat sementara. Setidaknya, aliran asing yang keluar akan berlangsung sampai dengan The Fed merealisasikan tapering off dan kenaikan suku bunga acuannya. 

"Dengan optimisme peningkatan pertumbuhan ekonomi pada 2022 ini serta didukung solidnya fundamental ekonomi Indonesia, maka aliran modal asing yang keluar ini diperkirakan akan bersifat sementara hingga Fed sudah merealisasikan tapering off dan kenaikan suku bunga acuannya," ungkapnya kepada Media Indonesia, Minggu (23/1). 

Lebih lanjut, Josua menjelaskan, aliran modal asing yang keluar secara khusus berlangsung di pasar SBN, mengingat di pasar saham masih tercatat net buy asing sebesar US$86,8 juta dalam pekan lalu, didorong oleh sentimen kenaikan suku bunga FFR, di mana ekspektasi pasar terus meningkat serta The Fed akan mulai menaikkan suku bunga acuannya pada FOMC Maret 2022 mendatang. 

Selain itu, tren kasus covid-19 yang meningkat secara global juga turut memberikan sentimen risk off di pasar keuangan regional Asia. Yield obligasi pemerintah negara berkembang dikatakan cenderung meningkat dalam sepekan dipengaruhi oleh kenaikan yield US Treasury pada awal pekan lalu. 

"Meskipun secara tahun kalender kepemilikan investor asing tercatat turun sekitar US$167,3 juta per 19 Januari 2022 (secara tahun kalender), sementara di pasar saham masih tercatat net buy asing sebesar $419,3 juta (secara tahun kalender)," ujar Josua. 

Baca juga : Ketua Kadin Jakarta Timur Dukung Aturan Alih Daya ke Pihak Ketiga

Ke depannya, meskipun sentimen kenaikan FFR dan omikron masih akan memengaruhi aliran modal asing ke pasar keuangan negara berkembang termasuk ke pasar keuangan domestik, namun stabilitas nilai tukar diperkirakan akan tetap terjaga. 

Hal ini mempertimbangkan fundamental perekonomian Indonesia yang solid di tengah kinerja neraca perdagangan yang kuat, ditopang oleh commodity boom saat ini, di mana selanjutnya mendorong kenaikan cadangan devisa sehingga mendorong keseimbangan supply demand valas di dalam negeri. 

"Lebih lanjut, Bank Indonesia melalui RDG bulan Januari ini pun memberikan sinyal untuk mengetatkan kebijakan moneternya dengan menaikkan GWM yang selanjutnya akan mempertimbangkan menaikkan suku bunga acuan BI7RR dalam rangka menjaga real policy rate dengan AS," pungkasnya. 

Perlu diketahui, Bank Indonesia (BI) mencatat aliran modal asing keluar dari pasar keuangan Indonesia sebesar Rp140 miliar dalam sepekan tepatnya 17-21 Januari 2021. (OL-7)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Ghani Nurcahyadi
Berita Lainnya