Headline
Sebagian besar pemandu di Gunung Rinjadi belum besertifikat.
Sebagian besar pemandu di Gunung Rinjadi belum besertifikat.
KEPALA Ekonom Permatabank Josua Pardede memperkirakan aliran modal asing yang keluar dari Indonesia hanya bersifat sementara. Setidaknya, aliran asing yang keluar akan berlangsung sampai dengan The Fed merealisasikan tapering off dan kenaikan suku bunga acuannya.
"Dengan optimisme peningkatan pertumbuhan ekonomi pada 2022 ini serta didukung solidnya fundamental ekonomi Indonesia, maka aliran modal asing yang keluar ini diperkirakan akan bersifat sementara hingga Fed sudah merealisasikan tapering off dan kenaikan suku bunga acuannya," ungkapnya kepada Media Indonesia, Minggu (23/1).
Lebih lanjut, Josua menjelaskan, aliran modal asing yang keluar secara khusus berlangsung di pasar SBN, mengingat di pasar saham masih tercatat net buy asing sebesar US$86,8 juta dalam pekan lalu, didorong oleh sentimen kenaikan suku bunga FFR, di mana ekspektasi pasar terus meningkat serta The Fed akan mulai menaikkan suku bunga acuannya pada FOMC Maret 2022 mendatang.
Selain itu, tren kasus covid-19 yang meningkat secara global juga turut memberikan sentimen risk off di pasar keuangan regional Asia. Yield obligasi pemerintah negara berkembang dikatakan cenderung meningkat dalam sepekan dipengaruhi oleh kenaikan yield US Treasury pada awal pekan lalu.
"Meskipun secara tahun kalender kepemilikan investor asing tercatat turun sekitar US$167,3 juta per 19 Januari 2022 (secara tahun kalender), sementara di pasar saham masih tercatat net buy asing sebesar $419,3 juta (secara tahun kalender)," ujar Josua.
Baca juga : Ketua Kadin Jakarta Timur Dukung Aturan Alih Daya ke Pihak Ketiga
Ke depannya, meskipun sentimen kenaikan FFR dan omikron masih akan memengaruhi aliran modal asing ke pasar keuangan negara berkembang termasuk ke pasar keuangan domestik, namun stabilitas nilai tukar diperkirakan akan tetap terjaga.
Hal ini mempertimbangkan fundamental perekonomian Indonesia yang solid di tengah kinerja neraca perdagangan yang kuat, ditopang oleh commodity boom saat ini, di mana selanjutnya mendorong kenaikan cadangan devisa sehingga mendorong keseimbangan supply demand valas di dalam negeri.
"Lebih lanjut, Bank Indonesia melalui RDG bulan Januari ini pun memberikan sinyal untuk mengetatkan kebijakan moneternya dengan menaikkan GWM yang selanjutnya akan mempertimbangkan menaikkan suku bunga acuan BI7RR dalam rangka menjaga real policy rate dengan AS," pungkasnya.
Perlu diketahui, Bank Indonesia (BI) mencatat aliran modal asing keluar dari pasar keuangan Indonesia sebesar Rp140 miliar dalam sepekan tepatnya 17-21 Januari 2021. (OL-7)
POLEMIK kebijakan pascapandemi, dan memanasnya konflik geopolitik menjadi faktor pembeda jika dibanding dengan pemicu krisis ekonomi sebelumnya, seperti pada 1998 dan 2008.
SEJAK pandemi covid-19 hingga saat ini dan seterusnya, inflasi telah menjadi perhatian utama bagi para pengambil kebijakan ekonomi dan moneter di seluruh dunia.
Penutupan sebagian pemerintah AS (shutdown) selama lima pekan, merusak kinerja ekonomi domestik pada kuartal I 2019. Namun, dampak gangguan diprediksi akan segera pulih.
Suku bunga saat ini "sesuai", kata Powell dalam sebuah wawancara luas, acara berita selama 60 menit di CBS tv.
Orang nomor satu di Federal Reserve System (The Fed) akan memberikan petunjuk terkait prospek suku bunga AS.
Bank sentral AS (The Fed) telah meluncurkan kebijakan agresif untuk mendukung pasar di tengah pandemi Covid-19. Akan tetapi, nilai tukar dolar AS masih melemah.
Naiknya harga daging ayam diikuti juga beberapa komoditas lain. Di antaranya cabai rawit hijau yang semula Rp35 ribu menjadi Rp40 ribu per kg.
Dari segi mata uang dengan patokan sejak 1 April, Rupiah mengalami apresiasi sebesar 10,8%. Saat awal April, rupiah berada di angka Rp16.450 per dolar AS dan kini Rp14.835 per dolar AS
Dampak pertama ialah dari sisi keuangan, di mana rupiah sudah melemah ke level Rp14.500 per USD dan ini akan terus bergerak dan diperkirakan mencapai level Rp15.000 per USD
NILAI tukar (kurs) rupiah terhadap dolar AS pada perdagangan Senin (12/8) ditutup melemah di tengah pasar mengantisipasi rilis data neraca perdagangan Indonesia untuk Juli 2024.
Dari domestik, kata dia, pelaku pasar masih mewaspadai kenaikan jumlah kasus positif COVID-19 harian yang kemarin menembus 17 ribu kasus per hari.
PEMBAHASAN besaran biaya haji tahun 2024 oleh Kementerian Agama dan DPR RI mencuatkan perdebatan serius terkait kebijakan yang seharusnya mendorong keberpihakan kepada rakyat.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved