Headline

AS ikut campur, Iran menyatakan siap tutup Selat Hormuz.

Fokus

Tren kebakaran di Jakarta menunjukkan dinamika yang cukup signifikan.

Pusat Investasi Pemerintah Perkuat Kapasitas Usaha Ultramikro

Mediaindonesia.com
14/12/2021 16:33
Pusat Investasi Pemerintah Perkuat Kapasitas Usaha Ultramikro
Debitur UMi di Majalengka yang mendapatkan program Inkubasi UMi ialah Nia Anriani.(DOK PIP.)

PERAN UMKM, termasuk usaha ultramikro, mencapai 64,2 juta dengan kontribusi sebesar 61,07% terhadap produk domestik bruto (PDB) Indonesia. Selain itu, UMKM mampu menyerap 97% total tenaga kerja dan sekitar 60% dari total investasi di Indonesia. 

Pusat Investasi Pemerintah sebagai salah satu lembaga yang mendukung perkembangan usaha ultramikro di Indonesia ikut membantu upaya menggerakkan ekonomi di sektor mikro dan ultramikro agar bisa meningkat dan berkembang. Pada akhir Agustus lalu, Pusat Investasi Pemerintah meluncurkan Kampanye Bersama Sahabat-UMi Bangkit yang terdiri dari beberapa program pendukung. Seluruh program ini dilakukan untuk membantu mendorong pelaku usaha kecil, menengah, dan mikro agar bisa tetap bertahan di masa pandemi.

"Melalui kampanye ini, kami telah membentuk Ekosistem UMi yang bertujuan mendorong peningkatan dan pendampingan usaha khususnya di segmen usaha mikro dan ultramikro (UMi). Ekosistem UMi tersebut antara lain Wadah Usaha UMi, Inkubasi UMi, serta rencana ekosistem Kampung UMi yang akan dilakukan tahun depan. Ekosistem UMi ini dilakukan di beberapa daerah antara lain Ternate, Maluku Utara; Majalengka dan Bandung Barat, Jawa Barat; serta Malang, Jawa Timur," ujar Direktur Utama Pusat Investasi Pemerintah (PIP) Ririn Kadariyah. 

Program itu dinilai terbukti memberikan hasil positif bagi para pelaku usaha ultramikro di lokasi masing-masing. Di Ternate, Maluku Utara, program Wadah Usaha UMi memberikan lapak usaha dengan biaya sewa yang lebih murah kepada para pelaku usaha ultramikro. Rahma Kharie, salah satu pelaku usaha ultramikro di Ternate, mengatakan usaha tahu tunanya bisa terus bertahan hingga saat ini berkat bantuan Pusat Investasi Pemerintah melalui Wadah Usaha UMi. Selain itu, ia juga mendapatkan beberapa masukan untuk membantunya mengembangkan usaha tahu tuna. 

Program Inkubasi UMi yang dilakukan di Jawa Barat dan Jawa Timur membantu para debitur dalam hal pinjaman dan pengetahuan teknis. Hasilnya, para debitur bisa meningkatkan usaha mereka. Ai Khodijah, pelaku usaha warung seblak Mak Ai di Majalengka, Jawa Barat, mengatakan bahwa program Inkubasi UMi membantunya mengembangkan usaha. Selain menjual seblak, saat ini dirinya sudah mulai mempromosikan jualannya tidak hanya berjualan langsung tetapi juga online. 

Ai juga telah menambah variasi produk yang dijualnya, tidak hanya seblak, tetapi juga jajanan lain seperti basreng, kacang, dan cemilan lain. Penambahan varian produk yang dijual didukung dengan perbaikan sanitasi warung yang jauh lebih baik dari sebelumnya. Ada pula peningkatan omzet hingga dua kali lipat setelah ada pendampingan Inkubasi UMi.

Selain Ai, debitur UMi lain di Majalengka yang mendapatkan program Inkubasi UMi ialah Nia Anriani yang membantu suaminya dalam berjualan siomay Sinar Rejeki. Awalnya, Nia dan suami hanya berjualan menggunakan gerobak sepeda motor yang digunakan berkeliling kampung. Namun setelah ada pendampingan, mereka dapat membuat satu gerobak permanen dan menambah varian produk yang dijual yaitu batagor. 

Nia mengakui bahwa adanya pendampingan ini membantu dirinya dan suami meningkatkan omzet usaha. Sebelum mengikuti program Inkubasi UMi, omzet usahanya per bulan mencapai Rp7.700.000. Setelah menjadi bagian dari program Inkubasi UMi, usaha mereka pun meningkat hingga meraih omzet Rp9.900.000 dalam sebulan. 

Ririn mengatakan Pusat Investasi Pemerintah akan terus menyediakan layanan pinjaman yang mudah dan cepat bagi pelaku usaha ultramikro di seluruh Indonesia, termasuk berbagai pendampingan dan pelatihan yang diperlukan oleh para pelaku usaha. Hal ini sejalan dengan misi Pusat Investasi Pemerintah untuk menjadi koordinator pendanaan pembiayaan ultra mikro yang profesional dan kredibel.
 
Sampai dengan akhir November 2021, Pusat Investasi Pemerintah telah menyalurkan Rp17,89 triliun pinjaman ultramikro (UMi) kepada lebih dari 5,3 juta debitur. "Sebaran pinjaman terbanyak berada di pulau Jawa dengan jumlah Rp12,57 triliun dan 3,7 juta debitur diikuti Sumatra, Bali-Nusa Tenggara, dan Sulawesi masing-masing dengan pinjaman sebesar Rp3,15 triliun, Rp 764 miliar, dan Rp760 miliar," ujar Muhammad Yusuf, Direktur Kerja Sama Pembiayaan dan Pendanaan Pusat Investasi Pemerintah. Untuk tahun depan, Pusat Investasi Pemerintah menargetkan dapat menyalurkan pinjaman sebesar Rp7,2 Triliun dan debitur sebanyak 2 juta orang.

Untuk semakin memperluas penyaluran pinjaman UMi, Pusat Investasi Pemerintah juga menjalin kerja sama dengan beberapa kementerian dan lembaga (K/L) lain. Seperti contoh, pada awal kampanye Bersama Sahabat–UMi Bangkit, Pusat Investasi Pemerintah melaksanakan program lelang produk UMi berkolaborasi dengan lembaga di bawah Kementerian Keuangan seperti Koperasi Pegawai Kantor Pusat Perbendaharaan (Koppbn) Direktorat Jenderal Perbendaharaan dan Kantor Pelayanan Kekayaan Negara dan Lelang (KPKNL) Direktorat Jendral Kekayaan Negara (DJKN).

Baca juga: Kemendagri dan Kemenkeu Terjunkan Tim Percepat Realisasi APBD

Pada November lalu, Pusat Investasi Pemerintah juga melakukan kerja sama dengan Ditjen Pajak dan Kementerian Pertanian dalam kegiatan sosialisasi pinjaman ultramikro (UMi) dan kredit usaha rakyat (KUR), serta edukasi perpajakan bagi Gabungan Petani Organik Sekarlangit, Grabag, Magelang. Selain itu, Pusat Investasi Pemerintah juga melakukan penandatanganan nota kesepahaman (MoU) dengan Badan Pelaksana Otorita Borobudur (BPOB). Penandatanganan MoU ini untuk mendukung pengembangan UMKM di sektor pariwisata dan ekonomi kreatif, khususnya pelaku industri kreatif Desa Penyangga Borobudur Highland melalui sosialisasi pinjaman ultra mikro (UMi) dan pelatihan usaha yang diharapkan mampu mendorong kemajuan usaha di era digitalisasi. (RO/OL-14)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Berita Lainnya
Opini
Kolom Pakar
BenihBaik