Headline
Hakim mestinya menjatuhkan vonis maksimal.
Talenta penerjemah dan agen sastra sebagai promotor ke penerbit global masih sangat sedikit.
KEMENTERIAN BUMN menyatakan bahwa pembubaran 7 perusahaan BUMN yang sudah lama tidak beroperasi akan segera dilakukan. Hal itu diungkapkan Staf Khusus Menteri BUMN Arya Sinulingga.
Adapun 2 dari 7 perusahaan yang bakal dihentikan operasionalnya dalam waktu dekat, yakni PT Industri Gelas (Iglas) dan PT Kertas Kraft Aceh.
"Ini sudah dibahas ya kemarin-kemarin. Memang ada beberapa BUMN yang akan segera kita hentikan operasionalnya," jelas Arya kepada Media Indonesia, Minggu (17/10).
Terkait Iglas, lanjut dia, Kementerian BUMN telah melakukan pembayaran kepada karyawan, termasuk uang pesangon. Menurutnya, pembubaran Iglas bisa dilakukan melalui beberapa mekanisme, seperti RUPS dan Penundaan Kewajiban Pembayaran Utang (PKPU).
Baca juga: Presiden Dorong BUMN Gerak Cepat dan Adaptif
Demikian pula dengan pembubaran Kertas Kraft Aceh, yang akan dilakukan dalam waktu dekat. Berhentinya operasional perusahaan dikarenakan bahan baku sudah dimoratorium. Alhasil, perusahaan tersebut tidak memiliki bahan baku untuk memproduksi kertas.
Apabila Kertas Kraft mempunyai utang seperti Iglas, mekanisme pembubarannya juga bisa melalui PKPU. Bahkan, jika aset perseroan masih cukup untuk membayar, bisa dilakukan RUPS. Selain dua perusahaan tersebut, Kementerian BUMN juga akan membubarkan PT Merpati Nusantara Airlines (Persero) dan PT Istaka Karya (Persero).
Lalu, PT Industri Sandang Nusantara (Persero), PT Pembiayaan Armada Niaga Nasional (Persero) (PAN) dan PT Kertas Leces (Persero). Untuk Merpati, Kementerian BUMN sudah melakukan pembayaran gaji karyawan. Saat ini, Merpati sudah tidak memiliki izin terbang.
Baca juga: BUMN Sakit Karena Tidak Bisa Bersaing dan Rentan Politisasi
Menyoroti pembubaran PT PAN lantaran perusahaan yang semula fokus pada pembiayaan kapal dan pesawat terbang , sudah mengalami pergeseran. Sama seperti Merpati, PAN juga akan mengalami pailit. Untuk Istaka Karya, keuangan perusahaan disebut sangat kritis.
Dibandingkan asetnya, utang Istaka lebih tinggi. Pun, setelah dihitung, mustahil untuk kembali mengoperasikan perusahaan tersebut. Adapun Industri Sandang Nusantara, tengah menghadapi masa sulit akibat redupnya bisnis tekstil. Ditambah, perusahaan juga memiliki bisnis yang tidak berhubungan dengan tekstil.
“Ini akan kita likuidasi dengan cara mungkin RUPS atau lewat kepailitan. Kenapa baru sekarang? Karena kita mau bikin kepastian semua. Selama bertahun-tahun, tidak ada kepastian. Tidak ada langkah konkret, sehingga perusahaan-perusahaan ini harus dibubarkan,” pungkas Arya.(OL-11)
Upaya pemberdayaan kewirausahaan, keuangan, dan kesiapan kerja telah memberikan dampak kepada lebih dari 9.700 siswa dari 50 SMA dan SMK di 14 kota/kabupaten di Indonesia.
Nilai pasti dari jumlah kerugian masih dalam proses penelaahan dan belum dapat dipastikan hingga seluruh proses investigasi internal diselesaikan.
Talkshow tersebut menyoroti peran penting keuangan digital dalam meningkatkan kemandirian ekonomi penyandang disabilitas.
Fundtastic bersama BPR Indomitra Pertiwi dan mitra keuangan Pintek, resmi menjalin kolaborasi strategis dengan Shipper, salah satu perusahaan teknologi logistik dan manajemen gudang.
DALAM kondisi ekonomi yang terus berubah dan tidak menentu, semakin banyak milenial Indonesia yang menghadapi tantangan dalam mengelola keuangannya.
Di tengah ekonomi dan pasar yang penuh ketidakpastian serta tren keuangan yang dinamis, menyusun strategi finansial menjadi sebuah tantangan tersendiri.
Partisipasi di Indo Defence memberikan platform bagi perusahaan-perusahaan Australia yang inovatif untuk menunjukkan kemampuan mereka.
Ajang ini tidak hanya menjadi ajang perayaan, tetapi juga ruang refleksi dan penguatan visi-misi perusahaan ke masa depan.
BELANJA modal atau capital expenditure (capex) PT Sillomaritime Perdana Tbk (SHIP) pada tahun ini mencapai US$150 juta. Capex ini untuk penambahan armada kapal.
Direktur PT Mitra Angkasa Sejahtera Tbk (BAUT) Simon Hendiawan menyampaikan laporan kepemilikan saham di perseroan untuk memenuhi ketentuan Pasal 2 POJK Nomor 4/POJK.04/2024.
Perusahaan holding teknologi WGSH dan Venture Capital merampungkan proses akuisisi secara menyeluruh perusahaan perumahan PT Lereng Lembah Madu yang mengusung brand LandLogic.
PT Baramulti Suksessarana Tbk (BSSR) merealisasikan produksi batu bara sebesar 103,34% dari target tahunan.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved