Headline
Pemerintah merevisi berbagai aturan untuk mempermudah investasi.
Hingga April 2024, total kewajiban pemerintah tercatat mencapai Rp10.269 triliun.
MENTERI Keuangan (Menkeu) Sri Mulyani Indrawati berharap ekonomi Indonesia triwulan III-2021 mampu mencapai sekitar 4 persen sampai 5,7 persen setelah pada triwulan II tumbuh sebesar 7,07 persen (yoy).
“Kita masih berharap antara 4 persen dengan 5,7 persen untuk triwulan III,” kata Menkeu dalam konferensi pers di Jakarta, hari ini.
Sri Mulyani menyatakan ekonomi triwulan III memiliki basis yang cukup kuat dengan adanya pertumbuhan positif di berbagai mesin penggerak ekonomi mulai dari konsumsi, investasi, hingga ekspor pada triwulan II.
Di sisi lain,ia menegaskan momentum pemulihan tersebut masih perlu diwaspadai seiring adanya varian Delta yang masih tereskalasi sehingga menjadi tantangan tersendiri bagi perekonomian triwulan III.
Ia menyebutkan beberapa sektor masih sangat mudah terpengaruh oleh perkembangan kasus COVID-19 seperti dari sisi demand adalah konsumsi yang bergantung pada mobilitas dan aktivitas masyarakat.
Kemudian ekspor juga akan terpengaruh jika varian Delta terus menjalar ke seluruh dunia, terutama terhadap negara-negara yang menjadi mitra dagang atau tujuan ekspor Indonesia.
Dari sisi produksi, eskalasi varian Delta COVID-19 mengancam sektor perdagangan yang pada triwulan II tumbuh 9,4 persen, sektor akomodasi makan dan minum yang tumbuh 21,6 persen, serta sektor transportasi dan pergudangan yang tumbuh 25,1 persen.
Baca juga: Lebih Tinggi dari Nasional, Ekonomi Jakarta Tumbuh 10,9%
“Ini momentumnya (triwulan II) luar biasa kuat, namun dia sangat mudah terpengaruh oleh terjadinya kenaikan COVID-19 karena biasanya langsung menurunkan mobilitas,” ujar Sri Mulyani.
Sementara untuk investasi yang pada triwulan II tumbuh 7,5 persen masih cukup optimis untuk triwulan III karena indikator-indikator investasi tidak langsung berhenti jika kasus COVID-19 meningkat.
“Beberapa indikator konsumsi semen, besi, baja, dan impor barang modal yang mencapai di atas 29 persen. Konsumsi semennya 13 persen serta besi dan baja 44 persen itu pasti akan memberikan dukungan pada kegiatan investasi di triwulan III,” kata Sri Mulyani.
Selanjutnya sektor manufaktur juga dinilai berdaya tahan karena berbagai indikator seperti impor bahan baku yang melonjak 57 persen, impor barang modal dan permintaan-permintaan ekspor akan mendorong industri manufaktur pada triwulan III.
“Pertanian juga diharapkan berdaya tahan meskipun sangat bergantung pada pergeseran pangan di triwulan II ke III nanti. Saya tetap berharap untuk tanaman pangan dan perkebunan akan tetap meningkat,” kata Sri Mulyani.
Oleh sebab itu ia menegaskan seluruh elemen baik pemerintah maupun masyarakat harus berkontribusi dalam mengendalikan penyebaran COVID-19 agar pemulihan triwulan II terus berlanjut ke triwulan berikutnya.
“Partisipasi masyarakat luar biasa penting dalam menerapkan 3M sehingga kita tetap bisa beraktivitas dan momentumnya tetap terjaga serta COVID-19 nya tidak semakin melonjak,” ujar Sri Mulyani.(OL-4)
PADA penghujung semester pertama tahun anggaran 2024, informasi kinerja keuangan negara yang dipublikasi menyajikan kinerja APBN 2024 yang kurang mengembirakan.
Ketua Komisi A DPRD DKI Jakarta Mujiyono angkat bicara tentang pernyataan Menkeu Sri Mulyani mengenai Pemprov DKI Jakarta tidak memiliki anggaran untuk pemberian bantuan sosial
DPRD DKI Jakarta menilai Pemerintah Provinsi DKI Jakarta masih sanggup menganggarkan bantuan sosial tahapan berikutnya
Dalam pelaksanaan distribusi bansos, Anies menerangkan kronologi apa saja yang dilakukan pihaknya dengan pemerintah pusat.
Kamis (6/5), Sri Mulyani menyebut Anies lepas tanggung jawab memberikan bansos kepada 1,1 juta KK di DKI Jakarta.
Ketua DPD DKI Partai Gerindra itu mencium aroma politik yang kental dalam kritik yang dilontarkan Menkeu Sri Mulyani.
Pelabuhan Bitung, Pusat Pertumbuhan Ekonomi dan Akses Terpadu di Sulawesi Utara
Digitalisasi diyakini menjadi kunci bagi pertumbuhan ekonomi masa depan. Semakin masif teknologi digital diimplementasikan, semakin cepat pertumbuhan ekonomi melesat.
Di Indonesia, bisnis yang dipimpin oleh perempuan memiliki potensi ekonomi yang sangat besar
Pertumbuhan ekonomi Jawa Barat masih dapat ditingkatkan hingga akhir 2023.
Investasi Jabar masih akan tertinggi secara nasional
PEMERINTAH daerah dan kalangan pebisnis di Jawa Barat optimistis investasi yang masuk ke wilayah ini pada 2024 masih akan tinggi.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved