Headline
Bansos harus menjadi pilihan terakhir.
WALL Street turun pada akhir perdagangan Selasa atau Rabu pagi WIB (14/7), dengan S&P 500 dan Nasdaq berbalik melemah setelah mencapai rekor tertinggi di awal sesi, karena investor mencerna lonjakan harga konsumen pada Juni dan laba dari JPMorgan dan Goldman Sachs yang memulai musim laporan keuangan kuartalan.
Indeks Dow Jones Industrial Average terpangkas 107,39 poin atau 0,31 persen, menjadi ditutup di 34.888,79 poin. Indeks S&P 500 berkurang 15,42 poin atau 0,35 persen, menjadi menetap di 4.369,21 poin. Indeks Komposit Nasdaq berakhir melemah 55,59 poin atau 0,38 persen, menjadi 14.677,65 poin.
Sepuluh dari 11 sektor utama S&P 500 berakhir di wilayah negatif, dengan real estat merosot 1,32 persen, memimpin penurunan. Sementara itu, sektor teknologi menguat 0,44 persen, menjadi satu-satunya kelompok yang memperoleh keuntungan.
Indeks S&P 500 dan Nasdaq mencapai rekor tertinggi baru tetapi dengan cepat jatuh ke zona merah setelah lelang obligasi pemerintah 30-tahun menunjukkan permintaan lebih sedikit daripada yang diperkirakan beberapa investor dan mendorong imbal hasil lebih tinggi.
Data menunjukkan harga konsumen AS naik paling tinggi dalam 13 tahun bulan lalu, sementara apa yang disebut harga konsumen inti melonjak 4,5 persen dari tahun ke tahun, kenaikan terbesar sejak November 1991.
Para ekonom melihat lonjakan harga, didorong oleh jasa-jasa terkait perjalanan dan mobil bekas, sebagian besar bersifat sementara, sejalan dengan pandangan lama Ketua Federal Reserve Jerome Powell.
"Setiap kali Anda mendapatkan kenaikan dalam suku bunga, pasar saham akan menjadi gugup, terutama pada hari seperti hari ini," kata Joe Saluzzi, co-manager perdagangan di Themis Trading di Chatham, New Jersey.
Indeks pertumbuhan S&P 500 turun tipis 0,05 persen, sedangkan indeks nilai turun 0,70 persen.
"Dengan pertumbuhan yang melebihi nilai, kesimpulannya jelas bahwa inflasi dari perspektif pasar bukanlah ancaman nyata dalam jangka panjang," kata Keith Buchanan, manajer portofolio di GLOBALT Investments di Atlanta, Georgia.
Saham JPMorgan Chase & Co kehilangan 1,5 persen setelah perusahaan melaporkan pertumbuhan laba kuartalan yang blockbuster tetapi memperingatkan bahwa prospek cerah tidak akan menghasilkan pendapatan blockbuster dalam jangka pendek karena suku bunga rendah.
Goldman Sachs Group Inc merosot 1,2 persen setelah pendapatan kuartalannya melebihi perkiraan. Citigroup, Wells Fargo & Co dan Bank of America akan melaporkan hasil kuartalan mereka pada Rabu pagi waktu setempat.
PepsiCo Inc melonjak 2,3 persen setelah menaikkan perkiraan laba setahun penuh, bertaruh pada percepatan permintaan karena pembatasan COVID-19 terus mereda.
Conagra Brands Inc anjlok 5,4 persen setelah perusahaan makanan kemasan itu memperingatkan bahwa biaya bahan baku dan ramuan yang lebih tinggi akan mengurangi keuntungannya tahun ini lebih besar dari perkiraan sebelumnya.
Boeing Co jatuh 4,2 persen setelah Badan Penerbangan Federal AS mengatakan pada Senin (12/7/2021) malam beberapa 787 Dreamliners yang tidak dikirim memiliki masalah kualitas manufaktur baru.
Laba per saham kuartal Juni untuk perusahaan S&P 500 diperkirakan akan naik 66 persen, menurut data Refinitiv, dengan investor mempertanyakan berapa lama reli Wall Street akan bertahan setelah kenaikan 16 persen dalam indeks acuan sepanjang tahun ini.
Semua mata sekarang beralih ke kesaksian Ketua Fed Jerome Powell di Kongres pada Rabu waktu setempat dan Kamis (15/7/2021) untuk komentarnya tentang meningkatnya tekanan harga-harga dan dukungan moneter ke depan. (Ant/OL-13)
Baca Juga: Prancis Denda Google 500 Juta Euro Terkait Hak Cipta Berita
Menteri Keuangan Sri Mulyani menyampaikan bahwa pertumbuhan ekonomi Indonesia pada kuartal II 2025 mencapai 5,12% (yoy), meski dihadapkan pada ketidakpastian global
BPS Provinsi Maluku Utara mencatat inflasi bulan Juli 2025 sebesar 2,46 persen secara bulanan (month-to-month/mtm), dengan penyumbang inflasi tertinggi yakni cabai rawit.
BADAN Pusat Statistik (BPS) mencatat inflasi Jakarta pada Juli 2025 sebesar 0,11% (mtm), lebih rendah dari bulan sebelumnya (0,13%; mtm).
penyumbang utama inflasi Juli 2025 secara year-on-year yakni kelompok makanan, minuman, dan tembakau dengan andil sebesar 1,08%.
BPS melaporkan kenaikan harga beras pada Juli 2025, dengan inflasi mencapai 4,14%. Beras medium mengalami lonjakan tertinggi. Simak detail selengkapnya.
Hingga semester I 2025, pemerintah terus menjalankan peran counter cyclical untuk meredam tekanan ekonomi, serta tetap mendorong kesejahteraan masyarakat, khususnya kelompok rentan.
Wall Street terguncang setelah Trump umumkan tarif baru hingga 40% terhadap 14 negara. Saham otomotif dan teknologi Jepang-Korea anjlok.
Presiden Amerika Serikat, Donald Trump pada Minggu (25/5), mengungkapkan bahwa dirinya menyetujui untuk menunda rencana penerapan tarif impor 50% untuk Uni Eropa (UE).
KETIKA pengumuman tarif timbal balik Trump menimbulkan gelombang kejut di Wall Street, orang-orang terkaya di dunia kehilangan kekayaan bersih miliaran dolar hampir dalam semalam.
Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) Bursa Efek Indonesia (BEI) pada Rabu (4/9)pagi bergerak turun. Itu mengikuti pelemahan bursa saham kawasan Asia dan global.
“Meningkatnya ketidakpastian geopolitik menjelang akhir pekan berkontribusi terhadap aksi jual hari ini,” kata Briefing.com, seperti dilansir AFP.
Sebagian besar saham Wall Street besar melemah pada Senin (1/4) waktu setempat. Ini setelah data inflasi baru menimbulkan pertanyaan mengenai kebijakan moneter Amerika Serikat (AS).
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved