Headline
Revisi data angka kemiskinan nasional menunggu persetujuan Presiden.
Revisi data angka kemiskinan nasional menunggu persetujuan Presiden.
Keputusan FIFA dianggap lebih berpihak pada nilai komersial ketimbang kualitas kompetisi.
PEMERINTAH Prancis, Selasa (13/7), mendenda Google sebesar 500 juta euro karena gagal mencapai kata sepakat dengan perusahaan media terkait penggunaan konten mereka berdasarkan aturan hak cipta Uni Eropa.
"Ini merupakan denda terbesar yang pernah dijatuhkan oleh Otoritas Kompetisi Prancis setelah Google gagal menjalankan keputusan otoritas itu," ujar Kepala Otoritas Kompetisi Prancis Isabelle De Silva sembari menggarisbawahi bahwa keputusan itu bertujuan memperlihatkan besarnya pengaruh kegagalan Google itu.
Otoritas Kompetisi Prancis juga memperintahkan Google untuk memberikan sejumlah penawaran renumerasi kepada perusahaan media untuk penggunaan materi mereka atau terancam denda tambahan sebesar 900 ribu euro per hari.
Baca juga: Vlog Perdana KBRI Jepang Ungkap Warteg di Tengah Kota Tokyo
Google, dalam pernyataan resmi mereka, mengaku kecewa dengan keputusan itu.
"Kami berperilaku baik dalam seluruh proses negosiasi. Denda itu tidak merefleksikan upaya kami serta realitas penggunaan konten berita dalam platform kami," ungkap Google.
"Keputusan ini hanya mengacu pada negosiasi yang terjadi antara Mei dan September 2020. Sejak saat itu, kami terus bekerja sama dengan para penerbit dan kantor berita untuk berusaha mencapai kata sepakat," lanjut Google.
Pertempuran hukum ini berpusat pada klaim bahwa Google menampilkan artikel, gambar, dan video yang diproduksi perusahaan media tanpa memberikan kompensasi yang memadai saat perusahaan mesin pencari itu menerima pemasukan iklan yang luar biasa besar.
Pada April 2020, otoritas kompetisi Prancis memerintahkan Google untuk bernegosiasi dengan media massa Prancis setelah perusahaan Amerika Serikat (AS) itu menolak mematuhi Undang-Undang Uni Eropa 2019 yang mengatur hak cipta digital.
Undang-undang itu bertujuan memastikan perusahaan media mendapatkan kompensasi saat berita mereka ditampilkan di laman daring, mesin pencari, dan media sosial.
Namun, September lalu, perusahaan media Prancis, termasuk AFP, mengajukan gugatan kepada otoritas Prancis dan menyebut Google menolak membayar kompensasi setelah menampilkan berita mereka di mesin pencarinya.
Keputusan Otoritas Kompetisi Prancis itu telah dinantikan media massa di Eropa karena merupakan keputusan pertama terkait undang-undang hak cipta digital Uni Eropa.
Perusahaan media yang kesulitan karena menurunnya oplah media cetak sejak lama menuntut Google berbagi pemasukkan jutaan euro yang mereka terima dari iklan yang hadir bersama pencarian berita mereka.
Google, awalnya, menolak memberikan bayaran kepada media massa untuk potongan berita, foto, dan video yang muncul di pencarian, dengan alasan trafik yang dihasilkan ke laman daring media massa adalah bayaran yang memadai.
Namun, Google akhirnya melonggarkan posisi mereka dan, November lalu, mengumumkan telah mencapai kesepakatan dengan sejumlah surat kabar dan majalan Prancis untuk memberikan kompensasi, termasuk dengan Le Monde dan Le Figaro. (AFP/OL-1)
Pemerintah Indonesia dan Uni Eropa yang telah mencapai kesepakatan penting dalam menyelesaikan tahapan akhir perundingan IEU CEPA
Pemerintah Indonesia terus berkomitmen memperkuat kemitraan strategis dengan Uni Eropa, khususnya di bidang ekonomi dan perdagangan.
Inisiatif ini hadir untuk mendukung organisasi masyarakat sipil (CSO) yang dipimpin dan berfokus kepada pemuda dalam membangun perdamaian di Lampung berbasis budaya.
Presiden Amerika Serikat, Donald Trump pada Minggu (25/5), mengungkapkan bahwa dirinya menyetujui untuk menunda rencana penerapan tarif impor 50% untuk Uni Eropa (UE).
Kepala Kebijakan Uni Eropa Keja Kallas menyatakan keprihatianan atas meningkatkan intensitas serangan Rusia terhadap Ukraina.
MENTERI Luar Negeri Spanyol, Jose Manuel Albares, pada Minggu (25/5) menyerukan Perjanjian Asosiasi Uni Eropa-Israel harus segera dibatalkan.
Program Perintis Berdaya 2025 diharapkan menjadi katalisator lahirnya pelaku usaha yang inovatif, adaptif, dan berdaya saing tinggi.
Watermark tersebut berupa tulisan 'veo' dengan warna putih yang terletak di pojok kanan bawah video.
Sejauh ini Veo 3 belum tersedia di Indonesia serta pengguna perlu berlangganan Google AI Pro untuk bisa menggunakannya
RAKSASA teknologi, Google, dijadwalkan akan merilis Android 16 pada bulan Juni ini. berikut perangkat Xiaomi (mencakup perangkat Redmi dan Poco) yang diprediksi akan mendapatkan Android 16.
Memungkinkan pengguna mencari informasi lebih lanjut tentang hewan, tumbuhan, dan benda yang ditemukan dalam sebuah video hanya dengan melingkarinya.
Map The Way Indonesia menjadi wadah penting bagi para pemimpin industri, pengembang teknologi, dan pemangku kepentingan lainnya untuk memahami potensi penuh teknologi geospasial dan AI.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved