Headline

Berdenyut lagi sejak M Bloc Space dibuka pada 2019, kini kawasan Blok M makin banyak miliki destinasi favorit anak muda.

Fokus

PSG masih ingin menambah jumlah pemain muda.

Uji Coba Pembukaan Koridor Wisata di Bali, Prokes Harus Ketat

Insi Nantika Jelita
08/6/2021 09:07
Uji Coba Pembukaan Koridor Wisata di Bali, Prokes Harus Ketat
Bandara Ngurah Rai(ANTARA FOTO/Fikri Yusuf)

MENTERI Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Menparekraf) Sandiaga Salahuddin Uno mengungkapkan pembukaan koridor wisata atau travel corridor arrangement (TCA) di Bali sedang tahap finalisasi dan akan di uji coba pada bulan depan.

"Di kuartal III ini, pada Juli, harapanya bisa dimulai finalisasi uji coba pembukaan wisatawan mancanegara, tentunya protokol kesehatan dan syarat kedatangan yang ketat dan disiplin harus diperhatikan," ucapnya dalam Weekly Briefing secara virtual, Senin (7/6).

Selain prokes, syarat lain yang menjadi keharusan ialah para turis asing harus sudah divaksin covid-19 saat berkunjung ke Pulau Dewata. Pun dengan warga Bali yang menjadi titik penerimaan TCA juga didorong untuk menuntaskan program vaksinasi dari pemerintah.

Ada tiga kawasan di Bali yang dipilih untuk pembukaan koridor wisata yakni Ubud, Sanur, dan Nusa Dua, sebagai zona hijau (green zone) di provinsi tersebut.

"Kami mempromosikan vaksinasi sebagai salah satu start wisman datang ke Bali dan juga adanya testing dan tracing diberlakukan," tutur Menparekraf.

Adapun pembahasan finalisasi TCA dengan negara yang ditargetkan bekerja sama ialah Singapura, Uni Emirat Arab, Tiongkok, dan Belanda. Serta ada beberapa negara Eropa yang juga menjadi sasaran pemerintah untuk membuka perbatasan di tengah pandemi covid-19.

"Beberapa negara di Eropa yang menjadi kandidat (TCA), dengan berkomitmen untuk mengirimkan charter flights (penerbangan charter), seperti Ukraina dan Rusia,” jelas Mantan Wakil Gubernur DKI Jakarta itu.

Baca juga: Ingin Jadi Seperti Silicon Valley, Startup Diajak Work From Bali

Selama tahun ini, Kemenparekraf memproyeksikan kunjungan wisman sekitar 1,53 juta kunjungan dan juga akan memfokuskan mengembangkan potensi wisatawan nusantara.

Sebelumnya dalam rapat kerja dengan Komisi X DPR pekan lalu, Sandiaga menyebut adanya rencana perubahan dan penyesuaian sasaran strategis di masa pandemi covid-19. Adapun perubahan target devisa 2021 dari US$4,8-8,5 miliar menjadi US$300-410 juta.

"Sementara untuk target capaian devisa 2022, dari US$10,6-11,3 miliar, menjadi US$830juta-US$1,44 miliar," ujar Sandiaga.(OL-5)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Berita Lainnya