Headline

Kemenu RI menaikkan status di KBRI Teheran menjadi siaga 1.

Fokus

PSG masih ingin menambah jumlah pemain muda.

Utang Indonesia Capai Rp6.445,07 triliun, 41,64% dari PDB

M. Ilham Ramadhan Avisena
26/4/2021 14:20
Utang Indonesia Capai Rp6.445,07 triliun, 41,64% dari PDB
Nasabah membeli Sukuk Tabungan(ANTARA FOTO/Nova Wahyudi)

KEMENTERIAN Keuangan mencatat utang pemerintah per akhir Maret 2021 mencapai Rp6.445,07 triliun, dengan rasio utang terhadap Produk Domestik Bruto (PDB) sebesar 41,64%. Utang itu berasal dari Surat Berharga Negara (SBN) sebesar Rp5.583,16 triliun dan pinjaman sebesar Rp849,38 triliun.

Komposisi SBN pada total utang pemerintah itu mencapai 86,63% yang meliputi penerbitan SBN domestik senilai Rp4.311,57 triliun dan terdiri dari Surat Utang Negara (SUN) Rp3.510,47 triliun dan Surat Berharga Syariah Negara (SBSN) Rp801,10 triliun. Lalu SBN valas sebesar Rp1.271,59 triliun yang terdiri dari SUN Rp1.024,59 triliun dan SBSN Rp247 triliun.

Sedangkan komposisi pinjaman pada utang pemerintah mencapai Rp861,91 triliun, atau 13,37% dari total utang di akhir Maret 2021. Jumlah pinjaman itu berasal dari pinjaman dalam negeri Rp12,52 triliun dan pinjaman luar negeri Rp849,38 triliun. Pinjaman luar negeri itu terdiri dari pinjaman bilateral Rp323,144 triliun; pinjaman multilateral Rp482,02 triliun; dan commercial banks Rp44,23 triliun.

Baca juga: BKPM: Investasi Mangkrak Sudah Tereksekusi Rp517,6 Triliun

Kendati jumlah utang pemerintah meningkat, dalam laporan ABPN KiTA edisi April 2021 tersebut dinyatakan level pembiayaan itu masih dalam koridor. “Peningkatan pembiayaan pemerintah tetap dilakukan menurut koridor yang berlaku. Dalam pelaksanaannya, pemerintah terus melakukan koordinasi dan sinergi dengan berbagai otoritas, termasuk DPR sebagai lembaga yudikatif dan Bank Indonesia sebagai otoritas moneter,” tulis laporan yang dikutip Senin (26/4).

Selain itu, level utang Indonesia juga dinilai masih dalam batas aman. Sebab, pada triwulan I 2021 empat lembaga pemeringkat kredit seperti Moodys, Fitch Ratings, S&P dan R&I telah melakukan asesmen tahunan terhadap Indonesia dan hasilnya terbilang positif.

Sebab, di tengah penurunan peringkat kredit terhadap sebagian besar negara sebagai dampak pandemi, keempat lembaga pemeringkat itu justru mempertahankan peringkat kredit Indonesia di level sebelumnya. Level itu yakni Moodys pada Baa2/stable, Fitch pada BBB/stable, serta yang terbaru adalah R&I dan S&P yang mengafirmasi peringkat kredit Indonesia masing-masing pada BBB+/stable dan BBB/negative.

Adapun realisasi pembiayaan utang pemerintah hingga akhir Maret 2021 mencapai Rp328,464 triliun, atau 32,1% dari realisasi SBN (neto) Rp337,21 triliun dan realisasi pinjaman (neto) sebesar negatif Rp8,74 triliun. (OL-4)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Akhmad Mustain
Berita Lainnya