Headline
Tingkat kemiskinan versi Bank Dunia semakin menjauh dari penghitungan pemerintah.
Tingkat kemiskinan versi Bank Dunia semakin menjauh dari penghitungan pemerintah.
Perluasan areal preservasi diikuti dengan keharusan bagi setiap pemegang hak untuk melepaskan hak atas tanah mereka.
Setiap pebisnis punya resep masing-masing untuk memulai usaha dan merengkuh sukses misalnya mampu memasarkan produknya seluas mungkin ke berbagai kalangan atau bertahan walau di tengah pandemi Covid-19.
Retno Hemawati, wanita pegiat UMKM bidang jamu kekinian asal Wonosobo yang berdomisili di Jakarta di bawah label "Sejiwa" salah satunya. Dia yang memulai usaha sejak tahun 2018 lalu itu kini sudah bisa memasarkan produknya hingga Yogyakarta dan Semarang, memanfaatkan layanan pesan antar yang menawarkan jasa sehari sampai tujuan.
Bahkan di masa pandemi Covid-19, dia tak kehilangan pembeli produk jamunya mulai dari kunyit asem, gula asem, sambiloto, bunga telang nipis, jahe wangi, rosella, jus kacang ijom nipis madu, kejem (kencur, jahe, madu dan jeruk nipis) hingga mpon-mpon.
"Sebenarnya dibilang sukses itu belum ya, tapi bagi saya, makna sukses itu kalau kita bisa belajar banyak tentang bisnis ini, bisa memperluas jejaring termasuk memperluas pasar. Kemudian hal lain, berbisnis itu melatih kesabaran, melayani orang lain dengan kasih, menahan emosi, dan banyak hal lain, itu yang kemudian jadi lifestyle pebisnis. Jadi saya pikir orang berbisnis itu tidak ada ukuran sukses karena harapannya terus berkembang," kata dia kepada ANTARA, Rabu.
Baca juga: Tiga Strategi Tangkap Peluang Ramadan untuk Pelaku Bisnis
Dia lalu mengungkapkan tips bergelut di bidang jejamuan yang punya cita rasa manis tanpa gula sekaligus wangi dan digemari kalangan berusia 20-40 tahun, mulai dari latar belakang mahasiswa hingga para pekerja termasuk awak media. Tak hanya jamu, dia juga belakangan mulai menjajaki kuliner khas Jawa seperti Brongkos Yogyakarta, Rawon Setan Surabaya dan Babat Gongso Mercon ala Semarang.
Pertama, mengetahui dan pahami kekuatan. Retno menyoroti pentingnya skill, ketersediaan waktu dan jejaring dalam hal ini.
Selanjutnya, mulailah berbisnis. Khusus untuk Anda yang tidak punya modal besar dan berniat menjalankan usaha dalam skala rumahan, mulailah dari apa yang ada. "Misalnya Sejiwa ini membuat makanan dan jamu, itu modal awal, dasarnya kan sudah ada di dapur. Barang yang belum ada misalnya untuk pengemasan, label, ya itu wajarlah," kata Retno belum lama ini.
Ketiga, sebaiknya jangan berpikir apabila bisnis harus memulai dari modal besar. Menurut Retno, lebih baik Anda mulai dari modal kecil dan risiko kecil.
"Jangan berpikir saat awal, harus sewa kios di pinggir jalan, harus bayar pegawai, harus mendekorasi tempat, harus menyiapkan meja kursi. Ini yang bikin berat, mungkin Rp20 juta saja tidak cukup," tutur Retno yang memasarkan produknya melalui @sejiwa_cuisine.
Baca juga: UMKM Manfaatkan Ruang Digital di Tengah Pandemi
Berikutnya, dari sisi produk, Anda harus konsisten. Khusus untuk kuliner, ini berarti konsisten dari sisi rasa, ukuran kecuali ada penyesuaian harga. Penyesuaian harga-pun bisa dilakukan dengan dua cara yakni menaikkan harga barang atau menyajikan dengan ukuran yang lebih kecil, tapi harga tetap.
Selain itu, beri juga kesempatan pelanggan untuk meminta kekhususan misalnya, perlu menambah ini atau itu dengan biaya tambahan atau perlu dikurangi ini atau itu, sehingga perlu dibuatkan khusus.
Contoh lainnya, kini banyak orang yang menggemari cara hidup sehat sehingga Anda bisa mengurangi gula, garam, msg, termasuk tidak menggunakan kemasan plastik berlebihan.
Langkah selanjutnya, rajin membuat status di berbagai media sosial termasuk di aplikasi pesan instan WhatsApp, media sosial misalnya Instagram dan media sosial lainnya. Retno mengatakan, tak apa bila orang atau rekan Anda sebatas melihat tanpa membeli, namun setidaknya mereka tahu bisnis Anda ada dan berjalan. Suatu saat tak menutup kemungkinan mereka akan beli.
Tips selanjutnya, buatlah templates untuk beragam format sebagai salah satu upaya pemasaran produk Anda. Buatlah format pemesanan yang disertai data lengka, format price list, informasi nomor rekening agar kerja semakin efisien.
Anda juga bisa memberi sentuhan personal. Saat Anda mengirimkan pesanan, cobalah memberikan note kecil, perhatian kecil dan ucapan terima kasih yang ditulis tangan.
"Jarang kan sekarang yang masih mau nulis tangan? Semua orang suka diperlakukan istimewa, itu kuncinya," kata Retno.
Hal penting lainnya, membagi waktu. Anda mungkin merasa bisnis berjalan lancar namun menghabiskan waktu. Anda bisa mendelegasikan tugas pada orang lain yang bisa mengerjakannya.
"Kita bisa membayar upahnya per part bukan kita bayar bulanan. Misalnya kerja selama dua jam, maka akan dibayar senilai X. Ini menyenangkan karena kita bisa mengerjakan hal lain, sementara bisnis juga berjalan," tutur Retno.
Kemudian, saat Anda sudah bisa mengukur kekuatan, beranilah buka pre order, bukan ready stock, untuk produk promosional baru lainnya lalu. batasi. Misalnya hanya sekian beberapa hari di di hari tertentu. Menurut Retno, cara ini sekaligus menjadi sarana tes pasar.
Terakhir, gunakan aplikasi-aplikasi bantuan yang banyak ditemukan di internet. Untuk membuat promo eflyer, Anda bisa menggunakan aplikasi desain gratis, untuk pembukuan juga ada, bahkan untuk jualan dengan aplikasi gratis pun banyak.
"Jadi kita bikin yang pasti kita suka dan tahu gimana mengolahnya, kemudian pengalaman rasanya juga ada, benchmark-nya sudah ada," demikian pesan Retno untuk Anda yang mau menjajal dunia kuliner khas Jawa. (Ant/OL-12)
Upaya pemberdayaan kewirausahaan, keuangan, dan kesiapan kerja telah memberikan dampak kepada lebih dari 9.700 siswa dari 50 SMA dan SMK di 14 kota/kabupaten di Indonesia.
Kenapa Palaran? Karena Palaran akan menjadi akan menjadi kawasan yang menjanjikan di masa depan.
Kenaikan kinerja bisnis UMKM pada Triwulan I/2025 ini tidak lepas dari pengaruh Ramadan dan Idul Fitri yang mendorong lonjakan permintaan dan harga.
Media sosial memiliki dampak sangat besar dalam industri kue, karena menjadi sumber inspirasi bagi para pembuat kue untuk menciptakan berbagai jenis dan rasa yang unik.
BISNIS jasa desain interior masih tumbuh di tengah perekonomian yang melesu. Setidaknya ini dialami Nodes Studio yang mulai berkiprah sejak 2020.
Tahun ini, kompetisi yang diikuti 96 mahasiswa dari 24 Universitas di Indonesia ini mengangkat isu penting seputar keberlanjutan, mendorong peserta untuk menghadirkan solusi bisnis.
Festival kali ini diselenggarakan pada 25 Mei 2025 di Sarinah Thamrin, Jakarta dan juga dalam rangka memperingati Hari Jamu Nasional yang jatuh pada 27 Mei 2025.
Jamu adalah representasi kearifan lokal yang memiliki bukti empiris kuat dan ditopang oleh kajian ilmiah yang terus berkembang.
Jamu bukan sekadar ramuan, melainkan filosofi nenek moyang yang mengedepankan keseimbangan dan harmoni antara tubuh manusia dan alam.
RATUSAN pengusaha jamu dari berbagai daerah berkumpul di Kosme Health, manufaktur herbal milik pasangan pengusaha Gilang W Pramana dan sang istri Shandy Purnamasari, di bawah naungan J99 Corp.
JAMU merupakan minuman tradisional herbal dari Indonesia. Namun, tak sedikit orang menganggap jamu jadi salah satu penyebab gagal ginjal.
Jamu siap edar tersebut, diproduksi secara ilegal karena belum ada izin edar. Pun, bahan jamu mengandung kimia obat, seperti parasetamol dan piroxicam.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved