Headline
Istana minta Polri jaga situasi kondusif.
OTORITAS Jasa Keuangan (OJK) mencatat jumlah tertanggung produk asuransi yang dikaitkan dengan investasi (PAYDI) atau akrab dikenal dengan unit link mengalami penurunan 35,19% selama pandemi atau pada 2020 menjadi 4,2 juta dari sebelumnya 6,61 juta pada 2019.
"Jumlah tertanggung PAYDI, karena kondisi covid-19, 2020 menurun drastis dari rata-rata biasanya ada 7 juta pemegang polis, 2020 jadi 4,2 juta. Pada 2020 banyak yang tidak melanjutkan produk ini atau sudah jatuh tempo. Tambahan nasabah baru tak banyak," ungkap Kepala Departemen Pengawasan IKNB 2A OJK Ahmad Nasrullah dalam media briefing OJK bertajuk Produk Asuransi Unit Link dan Pengawasannya oleh OJK secara virtual, Rabu (21/4).
Saat ini, kisruh terkait unit link mencuat seiring banyaknya nasabah yang buka suara melalui media sosial. Hal ini berawal dari nasabah yang merasa dirugikan saat menjadi nasabah asuransi. Menanggapi ini, OJK mengaku sudah memanggil perusahaan terkait. OJK juga melakukan klarifikasi atas yang terjadi.
"Ternyata pegaduan di medsos saat diklarifikasi tidak semua benar. Yang pemegang polis hanya 10% sisanya hanya ikut meramaikan," tuturnya.
Dia menegaskan, alasan banyak nasabah yang merasa tertipu karena efek dari media. Sebab, jika dibandingkan dengan pemegang polis unit link yang sebanyak 4,2 juta, pengaduan yang masuk ke OJK jumlahnya kecil tidak sampai 100 pengaduan.
"Ini mungkin karena efek media. Apalagi setelah dicek perusahaan asuransi beberapa cuma ikut-ikutan. Kalau beberapa kasus memang ada kesalahan agen. Ketika terbukti kesalahan agen, harus ganti. Ke depan bisa diperbaiki. Kami mohon berimbang melihat hal ini," ujar Ahmad.
Dia meminta kepada calon nasabah asuransi untuk paham seluk beluk asuransi. Dia menegaskan, tak hanya melihat dari sisi risiko kenaikan alias keuntungan yang didapatkan, tetapi harus mengetahui secara keseluruhan, termasuk jika agen hanya menjelaskan terkait hal yang baik.
"Jadi ini memang strategi pemasaran. Dari sisi dia menguntungkan jual produk asuransi. Nasabah harus bawel di awal. Jangan yang untung-untungnya saja," pungkasnya. (OL-14)
ADA peluang, tantangan, serta prospek penggunaan local currency transaction (LCT) dan renminbi (RMB) dalam mendukung penguatan perdagangan dan investasi antara Indonesia-Tiongkok.
Rencana penerbitan private placement Patriot Bond oleh Danantara Indonesia senilai Rp50 triliun menuai dukungan.
PRESIDEN Prabowo Subianto mengingatkan para pejabat pemerintah, termasuk direksi dan komisaris di perusahaan negara tetap rendah hati.
Presiden Korea Selatan Lee Jae Myung, yang terpilih pada Juni, meminta Trump untuk membantu mewujudkan perdamaian antara kedua Korea selama kunjungannya ke Gedung Putih.
Danantara Indonesia tengah menyiapkan penerbitan Patriot Bonds, instrumen pembiayaan yang ditujukan untuk memperkuat kolaborasi antara pemerintah dan dunia usaha.
Menteri ESDM Bahlil Lahadalia mengungkapkan telah bertemu dengan pihak dari Kanada dan Rusia membahas pengembangan pembangkit listrik tenaga nuklir (PLTN) di Indonesia.
Pembaruan logo Great Eastern bukan sekadar perubahan tampilan visual, melainkan representasi nyata dari arah strategis yang lebih progresif.
Asosiasi Asuransi Jiwa Indonesia (AAJI) kembali menggelar ajang penghargaan tahunan Top Agent Award (TAA) 2025 sebagai bentuk apresiasi kepada tenaga pemasar berprestasi.
PARA agen asuransi merupakan garda terdepan perusahaan dalam melindungi masyarakat. Menjadi agen bukan sekadar profesi, tetapi panggilan mulia.
Dengan meningkatnya kapasitas penyaluran kredit yang terjamin, peluang ekonomi masyarakat Papua pun terbuka lebih luas.
AXA Mandiri) menandatangani kesepakatan dengan EMC Healthcare untuk meningkatkan akses dan kualitas layanan kesehatan dalam program Custom Clinical Pathway.
Raih Peringkat Kredit dan Peringkat Skala Nasional oleh AM Best
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved