Headline
KPK akan telusuri pemerasan di Kemenaker sejak 2019.
PT Zyrexindo Mandiri Buana Tbk (Perseroan), perusahaan yang bergerak di bidang industri dan/atau perakitan komputer resmi melakukan Penawaran Umum Perdana Saham atau Initial Public Offering (IPO) dengan melepas 333.333.300 saham baru dengan harga Rp 250 per saham.
Mereka datang dengan kode saham ZYRX sebagai Perusahaan Tercatat ke-11 di Bursa Efek Indonesia (BEI) pada tahun 2021. Dari IPO ini, perseroan menerima dana lebih dari Rp80 miliar, yang akan digunakan 58% untuk modal kerja dan sisanya untuk belanja modal.
Timothy Siddik Shu, Direktur Utama Perseroan menjelaskan langkah IPO telah direncanakan dari tahun 2019. Ini merupakan bagian dari strategi peningkatan permodalan untuk mengembangkan bisnis.
"Kami optimistis dengan prospek bisnis produk teknologi di Indonesia, khususnya di tengah era digitalisasi, ditambah dukungan dari pemerintah dalam mengkampanyekan “Bangga Buatan Indonesia”, serta kondisi Work From Home, Study From Home yang mendorong permintaan laptop dan produk teknologi lainnya," kata Timothy, Selasa (30/3).
Lebih lanjut, Timothy menjelaskan bahwa Indonesia saat ini memiliki 50 juta siswa-siswi dari SD sampai SMA. Selama ini siswa sangat membutuhkan laptop sebagai perangkat kegiatan belajar mengajar baik di rumah ataupun di sekolah.
Oleh karena itu, di tengah tingginya permintaan laptop, perseroan akan menambah jumlah lini produksi untuk memenuhi permintaan yang tinggi.
Diproyeksikan sepanjang tahun 2021 Perseroan dapat mencatatkan pertumbuhan pendapatan sebesar 80% dibandingkan tahun sebelumnya.
Pada perdagangan perdana hari ini, saham Zyrex ditutup menguat hingga menyentuh batas atas Rp312 per lembar saham. (E-1)
PT Bursa Efek Indonesia (BEI) mencatat rekor tertinggi kapitalisasi pasar (market cap) sebesar Rp13.701 triliun pada 29 Juli 2025, melampaui capaian tahun-tahun sebelumnya.
PT Bursa Efek Indonesia (BEI) memperkuat pasar derivatif domestik dengan meluncurkan lima saham baru sebagai underlying kontrak berjangka saham (KBS).
Pencatatan sukuk ini merupakan hasil dari konsistensi dan komitmen bank dalam menjawab tantangan industri perbankan syariah yang semakin kompetitif dan dinamis.
AKTIVITAS perdagangan saham di Bursa Efek Indonesia (BEI) selama periode 23–26 Juni 2025 menunjukkan tren pelemahan di hampir seluruh indikator utama.
Hingga 28 Mei 2025, total nilai transaksi Repo di SPPA mencapai Rp100,85 triliun, dengan rata-rata transaksi harian mencapai Rp2,86 triliun.
BEI mencatat pergerakan pasar modal Indonesia selama pekan pertama Juni 2025 menunjukkan indeks harga saham gabungan (IHSG) mengalami penurunan sebesar 0,87%.
PT Indo Premier Sekuritas (IPOT) memproyeksikan indeks harga saham gabungan (IHSG) berpotensi menguat ke level 8.000 dalam sepekan mendatang.
Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) Bursa Efek Indonesia (BEI) pada perdagangan Senin, 25 Agustus 2025, dibuka menguat 73,72 poin atau 0,94% ke posisi 7.932,57.
Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) Bursa Efek Indonesia (BEI), pada perdagangan Kamis 21 Agustus 2025, dibuka melemah 39,99 poin atau 0,50% ke posisi 7.903,83.
Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) Bursa Efek Indonesia (BEI), pada perdagangan Rabu 20 Agustus 2025, diprediksi bergerak mendatar. Sentimen utamanya akan berasal dari tingkat domestik.
Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) Bursa Efek Indonesia (BEI), pada perdagangan Selasa 19 Agustus 2025, diprediksi bergerak mendatar.
Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) mencatat sejarah dengan menembus level psikologis 8.000 pada perdagangan Jumat (15/8).
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved