Headline

Buruknya komunikasi picu masalah yang sebetulnya bisa dihindari.

Fokus

Pemprov DKI Jakarta berupaya agar seni dan tradisi Betawi tetap tumbuh dan hidup.

Strategi Psychology Pricing yang Bisa Diterapkan pada Bisnis Anda

Mediaindonesia.com
25/2/2021 16:51
Strategi Psychology Pricing yang Bisa Diterapkan pada Bisnis Anda
Strategi Psychology Pricing ini cocok sekali diterapkan pada bisnis Anda.(Ist)

ANDA pasti pernah pergi ke supermarket dan melihat semua harga barang yang tersedia tidak ada yang bulat. Semua harga yang ditunjukan di supermarket, pasti keriting, mulai dari harga beras yaitu Rp54.900, harga pasta gigi Rp11.900, harga kopi deodoran Rp12.900 dan lain sebagainya.

Pernah tidak Anda terlintas dalam pikiran,”Kok harganya nanggung-nanggung banget ya? Kan kembalian Rp100 perak juga ujung-ujungnya saya masukin ke kotak amal atau ditaruh di dalam kantong dan tiba-tiba hilang entah kemana.”

Padahal, semua ini adalah strategi psychology pricing yang diterapkan oleh supermarket tersebut. Penetapan harga yang ganjil ini akan membuat efek pada pembeli, bahwa harga yang ditawarkan lebih murah. Hal ini dikarenakan alam bawah sadar manusia memproses harga ganjil lebih murah daripada harga genap. 

Misalnya, harga pasta gigi di atas sebesar Rp11.900, alam bawah sadar seseorang secara cepat akan memproses bahwa harga produk tersebut adalah sebesar Rp11.000. Hal ini disebabkan orang-orang cenderung mengabaikan angka-angka pada digit terakhir. Padahal angka Rp11.900 lebih dekat dengan Rp12.000.

Nah, teruntuk Anda para pebisnis, strategi ini cocok sekali diterapkan pada bisnis Anda. Bagaimana cara mengimplementasikan strategi ini ke bisnis Anda? Mari simak ulasan berikut.

1. Charm Pricing

Jika diartikan charm pricing adalah harga yang membuat konsumen merasa nyaman atau merasa lebih murah dengan cara mengurangi angka dari harga yang sebenarnya. Biasanya pebisnis yang memakai strategi ini menawarkan harga yang memiliki akhiran angka 9, 99, dan lain sebagainya sebagai angka yang tidak bulat.

Contohnya sama seperti harga pasta gigi di atas, jika Anda melihat pasta gigi seharga Rp11.900 dan Rp12.000 dengan isi yang sama, walaupun hanya beda Rp100 perak, pasti Anda merasa Rp11.900 lebih murah dibandingkan dengan Rp12.000. Sebab, dalam alam bawah sadar, Anda melihat pasta gigi dengan harga Rp11.900 sebagai pasta gigi dengan harga Rp11.000 saja.

2. Prestige Pricing

Jika charm pricing bertujuan untuk membuat harga barang menjadi lebih murah, prestige pricing adalah kebalikannya. Tujuan strategi ini adalah membuat para konsumen merasa barang yang akan ia beli terkesan lebih prestige atau berkualitas tinggi. Produk-produk yang sering dikaitkan dengan prestige pricing antara lain adalah permata, berlian, mobil mewah, dan sebagainya.

Bisa disimpulkan, strategi ini bukan hanya sekedar penetapan sebuah harga saja, prestige lainnya seperti layanan, brand image, tempat dan lain sebagainya harus diperhitungkan lagi.

3. Beli Satu, Gratis Satu

Jika ada diskon atau promo yang tertera besar pada suatu pusat perbelanjaan, pasti Anda juga tertarik melihat promo tersebut, dan tentunya orang lain juga pasti ikutan berbondong-bondong melihat barang diskon, lalu membelinya. 

Namun, bukan berarti Anda secara harfiah membeli satu barang, lalu pembeli bebas memilih satu barang lagi. Disarankan Anda menaikkan terlebih dahulu harga barang yang akan Anda diskon. Contohnya, jika Anda memiliki bisnis baju dengan harga satu baju Rp150.000, dan ingin membuat promo ini, Anda bisa menaikkan harga satu baju menjadi Rp200.000 dan pelanggan bisa mendapatkan 1 baju gratis dari katalog lama Anda.

4. Menunjukkan Perbedaan Harga Secara Visual

Strategi psychology pricing lain jika Anda ingin menerapkan diskon atau promo adalah dengan menunjukkan perbedaan harga sebelum diskon dan setelah diskon. Secara visual, Anda bisa mencoret atau menyilang harga lama, dengan tujuan menunjukkan bahwa harga tersebut sudah tidak berlaku lagi karena sudah berganti menjadi harga baru yang lebih murah.

Nah, efek perbedaan harga ini akan semakin kuat mempengaruhi orang secara psikologis jika Anda lebih menegaskan perbedaan harga ini dari segi visual. Anda bisa membedakan jenis, ukuran, warna font yang digunakan. Anda juga dapat memberikan impresi yang menonjol pada harga baru dari segi visual, seperti ukuran font, atau warna yang lebih cerah.

5. Comparative Pricing

Sesuai dengan namanya, comparative pricing adalah meletakkan harga disamping harga utama dengan harga yang lebih mahal untuk menciptakan perasaan seolah-olah harga standar yang ada, lebih murah dan lebih “worth” untuk dibeli.

Ini sering kali Anda temui dimana-mana, contohnya harga makanan di fast food akan lebih murah apabila kita membeli paket dibandingkan dengan satuan. Atau harga ala carte lebih mahal apabila dibandingkan dengan harga menu double.

Masih Banyak Aspek Lain untuk Mengembangkan Bisnis

Bagi Anda yang baru memulai bisnis maupun yang sudah menjalaninya, tentu strategi psychology pricing merupakan salah satu dari banyaknya strategi bisnis yang ada untuk mengembangkan bisnis Anda. Masih banyak aspek lain yang tentu sama pentingnya, mulai dari marketing, target pasar, diferensiasi produk, promosi, dan 1 aspek yang paling penting, yaitu modal usaha.

Di era digital seperti sekarang, mendapatkan modal untuk bisnis sudah tergolong mudah berkat adanya aplikasi pinjaman uang online cepat, yang hanya dalam genggaman tangan, Anda bisa mendapatkan pinjaman tunai untuk modal bisnis.

Namun, memilih aplikasi pinjaman uang online cepat juga harus teliti, karena banyak sekali aplikasi pinjaman uang online cepat abal-abal yang sudah berkeliaran di dunia digital.

Salah satu aplikasi pinjaman uang online cepat yang sudah tepercaya dan sudah terdaftar serta diawasi oleh OJK adalah Kredivo. Dengan bunga yang rendah, hanya 2,6% per bulan, Anda bisa mendapatkan pinjaman uang tunai untuk bisnis Anda, dengan limit hingga Rp30 juta dan cicilan mulai dari 30 hari, 3 bulan dan 6 bulan.

Sangat cocok bagi Anda yang baru menjalani bisnis, bukan? Yuk, download aplikasi Kredivo di Google Play Store atau App Store! (RO/OL-09)
 



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Deri Dahuri
Berita Lainnya