Headline

Dalam suratnya, Presiden AS Donald Trump menyatakan masih membuka ruang negosiasi.

Fokus

Tidak semua efek samping yang timbul dari sebuah tindakan medis langsung berhubungan dengan malapraktik.

Jika Vaksinasi Lambat, Kredit Hanya Tumbuh 4%

Despian Nurhidayat
18/2/2021 10:45
Jika Vaksinasi Lambat, Kredit Hanya Tumbuh 4%
ilustrasi vaksinasi covid-19(Medcom.id)

KEPALA Eksekutif Pengawas Perbankan Otoritas Jasa Keuangan Heru Kristiana memandang pertumbuhan kredit sangat berpengaruh terhadap kondisi pandemi covid-19.  Jika vaksinasi berjalan lambat dan pandemi covid-19 belum bisa dikendalikan, permintaan kredit akan lesu.

Heru menambahkan dalam skenario konservatif bila vaksinasi berjalan lambat, maka penyaluran kredit juga akan tersendat di angka pertumbuhan 4% pada 2021 ini.

"Kalau semua berjalan lambat dan kita juga tidak bisa memitigasi dampak covid ini. Dan demand belum baik dan sektor rill belum recover. Kredit masih bisa tumbuh 4% sampai 4,5% kami sangat mencermati perkembangan ini," ungkapnya dalam Konferensi Pers Roadmap Pengembangan Perbankan Indonesia 2020-2025 secara virtual, Kamis (18/2).

Namun, pada skenario optimis yakni jika pemulihan ekonomi terjadi lebih cepat di kuartal I-2021, permintaan kredit jugas udah mulai tumbuh. Serta kebijakan pelonggaran likuiditas itu tetap berjalan dengan baik, Heru optimistis kredit masih bisa tumbuh 9% hingga 9,8%.

baca juga: Target Pertumbuhan Ekonomi 2021 Dinilai Sulit Tercapai

Sedangkan pada skenario menengah atau moderat, ketika vaksinasi berjalan efektif dan roda perekonomian mulai beranjak ke tahapan normal pada semester I-2021, OJK memperkirakan kredit bisa tumbuh pada kisaran 7%.
 
OJK mencatatkan pertumbuhan kredit perbankan masih terkontraksi cukup dalam di level -2,41% (yoy) di sepanjang tahun 2020. Sementara untuk profil risiko perbankan dinilai masih terkendali dengan rasio NPL gross pada level 3,06% lebih tinggi bila dibandingkan tahun 2019 sebesar 2,53% atau net 0,98% lebih rendah dari 2019 di angka 1,19%. (OL-3)
 



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Berita Lainnya