Headline

. AS kembali memundurkan waktu pemberlakuan tarif resiprokal menjadi 1 Agustus.

Fokus

Penurunan permukaan tanah di Jakarta terus menjadi ancaman serius.

Target Pertumbuhan Ekonomi 2021 Dinilai Sulit Tercapai

M. Ilham Ramadhan Avisena
17/2/2021 23:45
Target Pertumbuhan Ekonomi 2021 Dinilai Sulit Tercapai
Pembangunan stasiun LRT di kawasan Dukuh Atas, Jakarta(Antarra/Aditya Pradana Putra)

EKONOM dari Center of Reform on Economics (CORE) Indonesia Yusuf Rendy Manilet mengungkapkan, pemulihan ekonomi nasional yang dikejar pemerintah di 2021 akan sulit dicapai. Itu karena beberapa indikator menunjukkan pelemahan.

"ini masih jauh dari pemulihan. lebih-lebih di bulan Januari, Indeks keyakinan konsumen kembali mengalami penurunan, dari 96,5 pada desember 2020 menjadi 84,9 pada Januari 2021," tuturnya saat dihubungi, Rabu (17/2).

Itu berkaitan dengan pernyataan Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati yang mengungkapkan ada sedikit pergeseran pertumbuhan ekonomi di 2021. Pemerintah memperkirakan ekonomi Indonesia tahun ini akan tumbuh di kisaran 4,3% hingga 5,5%, angka itu berbeda dari target di APBN yang berkisar 4,5% hingga 5,5%.

Yusuf mengatakan, penanganan pandemi covid-19 melalui kebijakan PPKM dan PPKM mikro di awal 2021 juga dinilai menekan transaksi ekonomi di triwulan I 2021. Pembatasan mobilitas itu merupakan kebijakan pemerintah yang kontradiktif dengan pemulihan ekonomi.

Pembatasan mobilitas bisa terjadi karena penanggulangan pandemi yang diupayakan pemerintah tidak optimal. "Kalau ritme penangangannya belum optimal tentu proses pemulihan ekonomi juga akan berjalan lebih lambat. Hal ini telah kita lihat di tahun lalu," tutur Yusuf.

Baca juga : Optimisme Global Perkuat Kurs Dolar AS

Program vaksinasi yang digadang menjadi pengubah keadaan, imbuh Yusuf, tidak dapat berdiri sendiri untuk mendorong pemulihan. Upaya test, tracing dan treatment juga perlu dioptimalisasi pemerintah. 

Selain menangani pandemi, pemerintah perlu memperhatikan dan mengawasi implementasi program kebijakan yang ada. Misal, berbagai bantuan sosial yang ada di dalam program Pemulihan Ekonomi Nasional (PEN) 2021 harus dipastikan tepat sasaran untuk menyasar target pertumbuhan ekonomi.

Lebih lanjut Yusuf bilang, berkaca dari situasi dan kondisi yang terjadi saat ini, perekonomian Indonesia di triwulan I 2021 akan tetap berada di zona negatif. Itu berbeda dengan yang diperkirakan pemerintah yang memprediksi pertumbuhan di kisaran 1,6% hingga 2,1%.

"Dengan kondisi pandemi yang masih terjadi, dan kebijakan kontraproduktif menarik bantuan subsidi gaji, yang justru bisa menolong daya beli kelas menengah, kepercayaan konsumen beragam kelas yang kembali jatuh. Kami melihat peluang pertumbuhan ekonomi di kuartal I, masih akan berada di level negatif, di kisaran -1% sampai -1,5%," pungkasnya. (OL-7)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Ghani Nurcahyadi
Berita Lainnya
Opini
Kolom Pakar
BenihBaik