Headline

Kenaikan harga minyak dunia mungkin terjadi dalam 4-5 hari dan akan kembali normal.

Fokus

Presiden menargetkan Indonesia bebas dari kemiskinan pada 2045.

Fame Jatim: Peningkatan UMKM Sejalan Program Pemulihan Ekonomi Nasional

Media Indonesia
27/8/2023 16:55
Fame Jatim: Peningkatan UMKM Sejalan Program Pemulihan Ekonomi Nasional
Workshop Pelatihan Digital Marketing dan Keuangan bagi UMKM, di Kota Malang(Dok. Ikatan Alumni Widyagama Malang)

KETUA Forum Akuntansi, Managemen, Ekonomi (Fame) Jawa Timur Ana Sopanah menyebut perilaku masyarakat mulai bergeser dari model transaksi konvensional menjadi digital. Peralihan ini bisa menjadi tantangan dan peluang sekaligus.

"Kegemaran masyarakat dalam melakukan transaksi digital hari ini begitu signifikan. Hal ini didukung oleh data Research Centre pada 2019 yang merilis bahwa pengguna smartphone aktif di Indonesia mencapai 42% atau sekira 100 juta lebih penduduk. Bahkan, koheren dengan data Kementerian Kominfo yang menyebut lebih dari 150 juta masyarakat Indonesia aktif di sosial media,” kata Ana. 

Hal itu disampaikan Ana di acara Workshop Nasional bertajuk Pelatihan Digital Marketing dan Keuangan bagi UMKM, di Kota Malang, Jawa Timur, Minggu (27/8). Kegiatan tersebut digelar Ikatan Alumni Widyagama Malang (Ikawiga) bersama Fame Jawa Timur, Bank Mandiri, dan Petro Kimia 

Workshop diikuti ratusan peserta dari kalangan masyarakat umum dan startup di Kota Malang. Setiap peserta mendapatkan training dari para pakar tentang strategi digital marketing dan legiltas usaham

Ana berharap spirit digital dengan memanfaatkan kecanggihan tekhnologi juga dilakukan oleh pelaku UMKM. Pelaku UMKM pun dituntut untuk adaptif terhadap perkembangan zaman melalui inovasi dan kreasi digital.

“Pelaku UMKM di era 5.0 didesak untuk selalu inovatif dan adaptif, misalnya memanfaatkan platform online sebagai basis digital marketing untuk produk-produknya. Era dalam jaringan hari ini memungkinkan produk UMKM bisa dilirik tidak hanya di pasar regional tapi juga mancanegara,” terang Ana.

“Data hari ini menunjukkan hanya 13%, atau sekira 8,3 juta dari 64,2 juta pelaku UMKM yang mulai memanfaatkan platform digital, seperti e-commerce dan media sosial. Tentu angka ini harus terus ditingkatkan supaya pelaku UMKM secara optimal dan masif mulai beralih pada langgam transaksi digital,” sambung dia.

Menurut Ana, peningkatan kapasitas dan produktifitas UMKM sejalan dengan program prioritas pemerintah untuk pemulihan ekonomi nasional. Ia mengharapkan kolaborasi IKAWIGA dan Fame serta instansi lain menjadi titik awal membangun ekonomi Indonesia malalui UMKM dengan pemanfaatan sektor digital. 

Secara terpisah, Ketua Umum Ikawiga, Muhammad Supriyadi mengaku mendukung dan berkomitmen untuk meningkatkan kapasitas dan produktifitas UMKM. UMKM, imbuhnya, adalah sektor krusial yang berandil besar terhadap ekonomi nasional. 

“Peningkatan kapasitas dan produktifitas UMKM ini wajib didukung penuh. Pasalnya, 64,2 juta unit usaha UMKM mampu menyumbang 61,9% pada produk domestik bruto (PDB) dan menyerap 97% tenaga kerja,” ujar Ketua Jaringan Pengusaha Nasinal (Japnas) Jawa Timur itu.

“Meski begitu, banyak kendala yang dialami pelaku UMKM, misalnya akses pembiayaan, pemasaran, daya saing, dan produktifitas. Sektor digital dan fintech kiranya bisa menjadi angin segar untuk pelaku UMKM meningkatkan daya saing dan produktifitas mereka,” lanjut dia.

Strategi pemanfaatan akses digital, menurut Supriyadi, mesti dilatih secara serius dan akurat. Ini supaya pelaku UMKM mampu menekan pembiayaan melalui digital marketing dan meningkatkan kualitas dan kuantitas produk mereka di pasar nasional dan global. (RO/J-2)

 



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Eksa
Berita Lainnya