Headline
Setelah menjadi ketua RT, Kartinus melakukan terobosan dengan pelayanan berbasis digital.
Setelah menjadi ketua RT, Kartinus melakukan terobosan dengan pelayanan berbasis digital.
F-35 dan F-16 menjatuhkan sekitar 85 ribu ton bom di Palestina.
BADAN Program Pembangunan PBB atau UNDP merilis hasil survei soal impak pandemi terhadap pelaku usaha mikro, kecil dan menengah (UMKM). Terungkap ada tiga permasalahan utama yang dirasakan para pelaku usaha tersebut.
Ketiga permasalahan tersebut menyangkut soal dampak keuangan yang dialami UMKM. Ekonom UNDP Indonesia Rima Prama Artha mengatakan, para pelaku usaha mengaku kesulitan membayar hutang. Lalu masalah kedua soal sulit membayar sewa tempat dan terakhir para UMKM menyatakan kesusahan dalam menggaji karyawan mereka selama pandemi covid-19.
Survei bersama dengan lembaga Penelitian Ekonomi dan Masyarakat (LPEM) Universitas Indonesia, melibatkan 1.180 UMKM yang tersebar di 15 provinsi di Indonesia, termasuk yang berada di luar pulau Jawa pada Juli - Agustus 2020 dengan metode wawancara mendalam dan diskusi kelompok terfokus
"Mayoritas UMKM merasakan dampak negatif dari sisi penjualan, laba, dan pemberian gaji karyawan. Bahkan 88% menyatakan mereka terpaksa mengurangi jumlah karyawan," jelas Rima dalam webinar UNDP, Kamis (21/1).
Baca juga : Temuan UNDP, UMKM Tak Mampu Bertahan Lebih dari 10 Bulan
Pihaknya juga mencatat, lebih dari 53% UMKM mengalami penurunan nilai aset. Lalu, dua pertiga UMKM mengalami penurunan pendapatan selama pandemi, sementara lebih dari 80% mencatat margin keuntungan yang lebih rendah selama covid-19.
Rima menjelaskan, dari hasil temuan pihaknya, sebagian besar pendanaan UMKM bergantung pada peminjaman bank.
"Untuk pelaku usaha mikro, pendanaan berasal dari keluarga atau tabungan mereka sendiri," ungkapnya.
Laporan itu juga menunjukkan bahwa wirausahawan perempuan yang seringkali tidak memiliki akses pendanaan, juga mengalami kemunduran. Lebih dari 37% UMKM milik perempuan dilaporkanmengalami kerugian pendapatan antara 40% hingga 60%. (OL-7)
Inabuyer B2B2G Expo 2025 jadi Ajang Perbesar Belanja Produk UMKM oleh Pemerintah/BUMN dan Swasta
BAZNAS melalui program Zmart telah berhasil membantu peningkatan usaha warung kelontong milik Fitri di Kota Bandung. Omzetnya tembus Rp17 juta per bulan.
Penyandang disabilitas memiliki potensi besar yang perlu difasilitasi dengan akses pelatihan dan pendampingan yang tepat.
Gubernur Sulawesi Selatan Andi Sudirman Sulaiman mengalokasikan anggaran senilai Rp20 miliar kepada Pemerintah Kabupaten Takalar.
Diproyeksikan UMKM di Rest Area Heritage Banjaratma Km 260 B Tol Pejagan-Pemalang ini, dapat semakin berkembang dan memberikan dampak positif bagi perekonomian daerah.
“Koperasi Merah Putih jangan sampai menjadi kompetitor pelaku UMKM di desa. Kalau bisa justru menjadi mitra strategis, bahkan distributor bagi produk-produk UMKM,”
Studi Nature Communications ungkap pandemi Covid-19 mempercepat penuaan otak rata-rata 5,5 bulan, meski tanpa infeksi. Siapa yang paling terdampak?
Studi terbaru mengungkapkan vaksinasi anak mengalami stagnasi dan kemunduran dalam dua dekade terakhir.
Diary, merek perawatan kulit (skin care) asal Bekasi, sukses menembus pasar Vietnam dan Jepang berkat inovasi produk, strategi digital, dan semangat pantang menyerah.
Produksi masker ini. bersamaan dengan produk lain seperti kopi, keripik udang dan coklat lokal membawa Worcas mendapatkan perhatian pasar domestik internasional.
Tahun 2020, sepasang peneliti India mengklaim lockdown global selama pandemi Covid-19 menyebabkan penurunan suhu permukaan bulan.
Jumlah wisman yang datang langsung ke Bali pada Januari-November 2023 sebanyak 5.782.260 kunjungan, sementara pada periode yang sama tahun 2019 sebanyak 5.722.807 kunjungan.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved