Headline
Nyanyi Bareng Jakarta (NBJ) terinspirasi dari komunitas serupa di luar negeri yang mewadahi orang bernyanyi bersama tanpa saling kenal.
Nyanyi Bareng Jakarta (NBJ) terinspirasi dari komunitas serupa di luar negeri yang mewadahi orang bernyanyi bersama tanpa saling kenal.
BURSA Efek Indonesia (BEI) mengumumkan daftar perusahaan tercatat penyampaian laporan keuangan yang berakhir per 30 September 2020. Terdapat 814 total perusahaan dengan 695 perusahaan di antaranya yang mencatatkan saham dan wajib menyampaikan laporan keuangan.
Berdasarkan pemantauan bursa hingga 30 November 2020, total perusahaan tercatat yang menyampaikan laporan keuangan tepat waktu sebanyak 634 perusahaan.
Rinciannya, 627 perusahaan tercatat menyampaikan laporan keuangan interim yang berakhir per September 2020. Lalu, 1 perusahaan tercatat berbeda tahun buku, yaitu Januari untuk Laporan Keuangan Interim per 31 Juli 2020 dan 4 perusahaan tercatat berbeda tahun buku, yaitu Maret untuk Laporan Keuangan Interim per 30 September 2020.
Kemudian, 2 perusahaan tercatat berbeda tahun buku, yaitu Juni untuk Laporan Keuangan Tahunan (Diaudit). Sementara itu, terdapat 69 perusahaan tercatat yang belum menyampaikan laporan.
Baca juga: Vaksinasi Covid-19 Diyakini Bawa Sentimen Positif Pasar
Adapun rinciannya ialah 52 perusahaan tercatat belum menyampaikan Laporan Keuangan Interim yang berakhir per 30 September 2020 dan dikenakan Peringatan Tertulis I. Kemudian, 1 perusahaan tercatat terlambat menyampaikan rencana audit oleh Akuntan Publik (dikenakan Peringatan Tertulis I).
Lalu, 10 perusahaan tercatat akan menyampaikan Laporan Keuangan Interim per 30 September 2020, yang ditelaah secara terbatas oleh Akuntan Publik. Berikut, 5 perusahaan tercatat akan menyampaikan Laporan Keuangan Interim per 30 September 2020, yang diaudit Akuntan Publik.
Serta,1 perusahaan tercatat berbeda tahun buku yaitu Juni belum menyampaikan Laporan Keuangan Interim (dikenakan Peringatan Tertulis I).
Kemudian, terdapat 111 emisi tercatat di bursa yang tidak wajib menyampaikan laporan keuangan. Rinciannya, 5 perusahaan tercatat di Papan Akselerasi, 49 perusahaan tercatat yang hanya mencatatkan Obligasi dan Sukuk, 46 Reksa Dana KIK (ETF), 3 DIRE KIK, 1 DINFRA, 5 EBA KIK, 1 Obligasi dan EBA SP dan 1 DJPPR.
Berikut daftar perusahaan tercatat hingga 30 November 2020 yang belum menyampaikan laporan keuangan interim dan dikenakan peringatan tertulis I:
1. ARGO PT Argo Pantes Tbk.
2. ARMY PT Armidian Karyatama Tbk.
3. ARTA PT Arthavest Tbk.
4. ATIC PT Anabatic Technologies Tbk.
5. AYLS* PT Agro Yasa Lestari Tbk.
6. BBRM PT Pelayaran Nasional Bina Buana Raya Tbk.
7. BEEF PT Estika Tata Tiara Tbk.
8. BOSS PT Borneo Olah Sarana Sukses Tbk.
Baca juga: BI: Aliran Modal Asing Meningkat, Rupiah Menguat
9. BTEL PT Bakrie Telecom Tbk.
10. CBMF PT Cahaya Bintang Medan Tbk.
11. CNKO PT Exploitasi Energi Indonesia Tbk.
12. COWL PT Cowell Development Tbk.
13. CPRI PT Capri Nusa Satu Properti Tbk.
14. DEAL PT Dewata Freight International Tbk.
15. ELTY PT Bakrieland Development Tbk.
16. ENVY PT Envy Technologies Indonesia Tbk.
17. EPAC PT Megalestari Epack Sentosaraya Tbk.
18. ETWA PT Eterindo Wahanatama Tbk.
19. FINN PT First Indo American Leasing Tbk.
20. GOLL PT Golden Plantation Tbk
21. GTBO PT Garda Tujuh Buana Tbk.
22. HOMI PT Grand House Mulia Tbk
23. IATA PT Indonesia Transport & Infrastructure Tbk.
24. INDX PT Tanah Laut Tbk.
25. JGLE PT Graha Andrasentra Propertindo Tbk.
26. JSKY PT Sky Energy Indonesia Tbk.
27. KBRI PT Kertas Basuki Rachmat Indonesia Tbk.
28. KPAL PT Steadfast Marine Tbk.
29. KRAH PT Grand Kartech Tbk.
30. LAND PT Trimitra Propertindo Tbk.
31. LRNA PT Eka Sari Lorena Transport Tbk.
32. MABA PT Marga Abhinaya Abadi Tbk.
33. MDIA PT Intermedia Capital Tbk.
34. MDLN PT Modernland Realty Tbk.
35. MRAT PT Mustika Ratu Tbk.
36. MTRA PT Mitra Pemuda Tbk.
37. MYRX PT Hanson International Tbk.
38. NIPS PT Nipress Tbk.
Baca juga: Marak Investasi Tiongkok di RI, BKPM: Mereka Berani
39. NUSA PT Sinergi Megah Internusa Tbk.
40. PLAS PT Polaris Investama Tbk.
41. POLU PT Golden Flower Tbk.
42. PRAS PT Prima Alloy Steel Universal Tbk.
43. PSAB PT J Resources Asia Pasifik Tbk.
44. RIMO PT Rimo International Lestari Tbk.
45. ROCK PT Rockfield Properti Indonesia Tbk.
46. SIMA PT Siwani Makmur Tbk.
47. SKYB PT Northcliff Citranusa Indonesia Tbk. Tbk.
48. SUGI PT Sugih Energy Tbk.
49. TELE PT Tiphone Mobile Indonesia Tbk.
50. TRAM PT Trada Alam Minera Tbk.
51. UNIT PT Nusantara Inti Corpora Tbk.
52. UNSP PT Bakrie Sumatera Plantations Tbk.
53. VIVA PT Visi Media Asia Tbk.
(OL-11)
Perseroan juga terus menjajaki peluang kemitraan strategis untuk memperluas cakupan bisnis, khususnya di sektor pertambangan.
HMSP mencetak pertumbuhan pangsa pasar menjadi 31% di semester I-2025 jika dibandingkan dengan periode yang sama pada tahun sebelumnya.
Citi Indonesia kembali meraih sejumlah penghargaan dalam ajang bergengsi Euromoney Awards for Excellence.
Selama dua tahun berturut-turut, Blibli masuk ke daftar bergengsi Fortune Southeast Asia 500. Pada 2025, Blibli berada di peringkat 260, naik 22 posisi dari 282 di tahun sebelumnya.
Pertamina EP Cepu (PEPC) mencatatkan kinerja positif sepanjang 2024. Itu tercermin dari total laba bersih yang mencapai US$817,6 juta atau setara Rp13,4 triliun di 2024.
SMRA mencetak sejarah baru dalam kinerja keuangannya untuk tahun buku 2024. Perusahaan properti ini melaporkan lonjakan pendapatan dan laba bersih tertinggi
KOMITMEN PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk atau BRI dalam menerapkan prinsip-prinsip Tata Kelola Perusahaan yang Baik (Good Corporate Governance/GCG)
DIREKTUR Center Of Budget (CBA) Uchok Sky Khadafi meminta pengadilan untuk memiskinkan pihak yang dianggap bertanggung jawab dalam kasus investasi bodong
BERDASARKAN data AAJI terkait pertumbuhan penjualan premi setahun hingga semester I 2025, perusahaan asuransi ini menempati posisi teratas mencapai Rp2,0 triliun.
DANA pensiun swasta terbesar di Norwegia, KLP Pension, memutuskan untuk mencoret dua perusahaan raksasa industri pertahanan dari portofolio investasinya.
Pelapor Khusus PBB untuk wilayah Palestina, Francesca Albanese, membongkar keterlibatan sejumlah perusahaan internasional dalam mendukung genosida Israel itu.
Di tengah arus regulasi perpajakan yang semakin dinamis, perusahaan besar kini berada dalam tekanan yang jauh lebih sistemik.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved