Vaksinasi Covid-19 Diyakini Bawa Sentimen Positif Pasar

Fetry Wuryasti
07/12/2020 00:05
Vaksinasi Covid-19 Diyakini Bawa Sentimen Positif Pasar
Ilustrasi pergerakan IHSG yang menguat.(Antara/Hafidz Mubarak)

PADA pekan kedua Desember, pasar keuangan akan dipicu optimisme vaksinasi covid-19. Inggris menjadi negara pertama yang mengizinkan vaksin Pfizer-BioNTech untuk penggunaan darurat.

"Pasar menanti izin penggunaan vaksin covid-19 dari negara lain. Hal ini akan menjadi sentimen positif yang menggerakan pasar," ujar Direktur Anugerah Mega Investama Hans Kwee, Minggu (6/12).

Akan tetapi, optimisme vaksin covid-19 sedikit terganggu pernyataan Pfizer, yang hanya bisa mengirim setengah dari jumlah dosis yang sudah direncanakan. Sebab, perusahaan yang berbasis di Amerika Serikat (AS) itu terkendala bahan baku. Ini dikhawatirkan menjadi sentimen negatif bagi pasar.

Baca juga: BI: Aliran Modal Asing Meningkat, Rupiah Menguat

Ke depan, ketersedian vaksin covid-19 akan menjadi hal yang sangat penting. Saat optimisme vaksin memuncak, banyak negara mengalami lonjakan kasus covid-19 yang signifikan. Kemudian, diikuti tingginya kasus rawat inap.

Beberapa negara bagian di AS mulai memberlakukan perintah tinggal di rumah. Kebijakan serupa juga diterapkan beberapa negara Eropa, menyusul tingginya kasus covid-19 di tengah musim dingin.

Pekan lalu, pasar saham Indonesia sempat terkoreksi akibat berita hoaks tentang Gubenur DKI Anies Baswedan yang akan menarik Rem Darurat atau melakukan PSBB total kembali.

"Pelaku pasar terlihat berhati-hati, karena terlihat tren peningkatan kasus baru sejak 25 November. Beberapa kali membuat rekor baru," imbuh Hans.

Perkembangan stimulus fiskal di AS juga menjadi perhatian pelaku pasar. Apalagi, sempat menjadi sentimen positif setelah kedua partai besar memulai pembicaraan. Sebelumnya, Partai Demokrat menolak paket stimulus bipartisan senilai US$908 miliar.

Baca juga: Pemerintah Segera Terbitkan Rincian Skema Vaksinasi Covid-19

Presiden AS Donald Trump diketahui mendukung proposal yang diajukan Pemimpin Mayoritas Republik Mitch McConnell. Paket yang didorong McConnell adalah proposal senilai US$500 miliar, yang ditolak Partai Demokrat karena dianggap tidak mencukupi.

Para pemimpin Demokrat berpendapat rencana bantuan covid-19 bipartisan bakal menjadi dasar untuk negosiasi di Kongres AS. Tanpa kursi mayoritas di Senat, masalah yang sama akan tetap dihadapi pemerintahan Joe Biden di periode berikutnya.

Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) pada pekan kedua Desember diperkirakan bergerak konsolidasi melemah. Dengan support di level 5.775 sampai 5.563 dan resistance di level 5.853 sampai 5.950.(OL-11)

 



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Berita Lainnya