Headline
Saat ini sudah memasuki fase persiapan kontrak awal penyelenggaraan haji 2026.
Saat ini sudah memasuki fase persiapan kontrak awal penyelenggaraan haji 2026.
PEMERINTAH dinilai masih salah dalam menentukan prioritas Rancangan Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (RAPBN) 2021.
Itu tecermin dari pagu anggaran 10 kementerian atau lembaga (K/L) yang memiliki anggaran terbesar. Namun, anggaran untuk kesehatan publik lebih kecil dibandingkan anggaran untuk ketertiban dan keamanan.
Dalam postur RAPBN 2021, anggaran Kementerian Kesehatan hanya Rp 84,3 triliun atau naik dari alokasi 2020, yakni Rp78,5 triliun. Namun, itu lebih kecil dari anggaran untuk keamanan dan ketertiban, yang tertuang dalam pos Kementerian Pertahanan sebesar Rp137 triliun, atau naik dari alokasi 2020, yakni Rp117,9 triliun. Kemudian, pos anggaran Polri sebesar Rp112 triliun, atau naik dari alokasi 2020 Rp92,6 triliun.
Baca juga: Pemerintah Pastikan Anggaran untuk Fasilitas Kesehatan Cukup
Ekonom Senior Indef Fadhil Hasan menyoroti proporsi angka dalam RAPBN 2021. Menurutnya, kenaikan anggaran pada dua fungsi pertahanan dan ketertiban tidak tepat.
Sebab, penyebaran covid-19 di Indonesia belum menunjukkan tanda mereda pada tahun depan. Seharusnya, anggaran diprioritaskan untuk upaya penanganan covid-19. Berikuut, pemulihan ekonomi dan peningkatan sektor yang terdampak pandemi.
“Ini belum mencerminkan kebutuhan dan prioritas yang kita harapkan. Seharusnya, anggaran lebih banyak dialokasikan untuk penanganan covid-19, dibandingkan dengan fungsi pertahanan dan ketertiban," tutur Fadhil dalam diskusi virtual, Kamis (10/9).
Setidaknya, ada tiga agenda yang menjadi perhatian dan prioritas RAPBN 2021. Pertama, investasi untuk sistem kesehatan publik. Mengingat, Indonesia masih dibayangi risiko penularan covid-19 pada tahun depan.
Baca juga: Pasar Panik Soal PSBB Jakarta, IHSG Ditutup Anjlok
Kemudian, prioritas dalam ekonomi digital. Pandemi covid-19 menyebabkan aktivitas ekonomi berubah di mana kontak langsung diminimalkan. Alhasil, peran ekonomi digital semakin besar.
“Transformasi perekonomian ke arah digital akan semakin besar. Kami mengharapkan APBN 2021 harus memprioritaskan pengembangan ekonomi digital. Bahwa setiap kelompok masyarakat bisa ikut dalam aktivitas perekonomian berbasis digital,” pungkas Fadhil.
Ketiga, dia berharap prioritas dalam RAPBN 2021 mengarah pada upaya pemulihan ekonomi secara keseluruhan. Terutama yang berkaitan dengan masalah pengangguran dan sektor UMKM.(OL-11)
Angka itu lebih rendah dari yang ditargetkan Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto yakni 5% hingga 6%.
Pembiayaan untuk proyek lain tidak sepenuhnya lagi mengandalkan keuangan negara.
Keputusan itu diambil dalam Rapat Koordinasi Komite Kebijakan Pembiayaan bagi usaha mikro, kecil dan menengah (UMKM) untuk Pelaksanaan Kredit Usaha Rakyat (KUR) Tahun 2021.
Pihaknya akan terus menggunakan APBN di 2021 dengan fleksibel sambil tetap menjaga kehati-hatian.
DALAM mengelola dana APBN 2021 sebesar Rp2.750 triliun, kementerian/lembaga dan pemerintah daerah dituntut semakin fleksibel.
Dari APBN tahun 2021 telah dicadangkan Rp1,46 triliun untuk gaji ASN pusat maupun yang baru.
Teknologi vaksin mRNA, yang pernah menyelamatkan dunia dari pandemi covid-19, kini menghadapi ancaman.
Menteri Kesahatan AS Robert F. Kennedy Jr. membuat gebrakan besar dengan mencabut kontrak dan membatalkan pendanaan proyek vaksin berbasis teknologi mRNA, termasuk untuk covid-19.
Studi Nature Communications ungkap pandemi Covid-19 mempercepat penuaan otak rata-rata 5,5 bulan, meski tanpa infeksi. Siapa yang paling terdampak?
Studi terbaru mengungkapkan vaksinasi anak mengalami stagnasi dan kemunduran dalam dua dekade terakhir.
Diary, merek perawatan kulit (skin care) asal Bekasi, sukses menembus pasar Vietnam dan Jepang berkat inovasi produk, strategi digital, dan semangat pantang menyerah.
Produksi masker ini. bersamaan dengan produk lain seperti kopi, keripik udang dan coklat lokal membawa Worcas mendapatkan perhatian pasar domestik internasional.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved