Headline
Sebaiknya negara mengurus harga barang dulu.
KETUA Umum DPP PDI Perjuangan (PDIP) Megawati Soekarnoputri menekankan pentingnya para calon kepala daerah (cakada) menggerakkan penanaman tanaman pendamping beras guna memperkecil ketergantungan impor. Tuntunannya terdapat dalam buku Mustika Rasa yang dibuat di era Bung Karno tentang kekayaan kuliner Indonesia.
"Zaman Bung Karno ada buku yang namanya Mustika Rasa, dikumpulkan sekian tahun untuk mengumpulkak resep-resep dari seluruh daerah di Indonesia. Luar biasa. Setelah buku ini, apakah ada buku lainnya? Enggak ada," kata Megawati di hadapan 129 cakada PDIP dalam sekolah partai gelombang I melalui virtual, Jumat (21/8).
Megawati mengatakan partai menginstruksikan agar para kepala daerah menggerakkan tanaman pendamping beras. Terdapat 10 tanaman yang dapat membantu memenuhi kebutuhan karbohidrat selain nasi.
"Ada sepuluh pendamping beras yang sudah saya berikan untuk bukan keharusan tapi harus ditanam. Satu, sukun, kenapa sukun, itu waktunya panjang, tapi kalau tanam sekarang bisa menolong, satu pohon sukun yang produktif itu kira-kira bisa membantu tujuh orang. Lalu, jagung, umbi-umbian, porang sekarang naik daun," kata Megawati.
Baca juga: Diversifikasi untuk Ketahanan Pangan
Bahkan, menurut Megawati, saat ini permintaan atas tanaman-tanaman pendamping beras yang dipaparkannya itu permintaannya luar biasa, bahkan sampai ke luar negeri seperti Jepang serta Korea.
"Komoditasnya sorgum, ketela, sukun, sagu, talas, apalagi ganjali-jali," ungkapnya.
Lebih lanjut, Megawati meminta para kader yang akan bertarung di pilkada itu agar mendorong 10 tanaman itu dibudidayakan secara masif. "Tanah kosong itu tanamilah karena kalau sekiranya nanti sekira tidak bisa impor beras, sekarang kan pandemi orang disana kan juga lagi mikir. Beras itu kan kita datangkan dari Thailand, dari Vietnam, dari Kamboja," pungkasnya. (OL-4)
Megawati meminta para kader PDIP untuk berjanji kepada diri sendiri untuk selalu patuh terhadap instruksinya.
Titiek Soeharto ucapkan selamat atas terpilihnya kembali Megawati Soekarnoputri sebagai Ketua Umum PDIP dalam Kongres VI di Bali.
Megawati Soekarnoputri kembali terpilih sebagai Ketua Umum PDIP untuk periode 2025-2030 dalam Kongres ke-6 di Bali. Dukungannya solid dari Rakernas dan kongres.
Ia melukis Ketua Umum PDIP itu, beberapa tahun silam di Jakarta. Sekitar 5 jam ia menuntaskan lukisan mini itu dengan harapan kelak pada waktunya dapat diserahkan pada Megawati.
Apakah itu juga pertanda inilah akhir episode 'petualangan' politik Jokowi pascalengser dari kursi kekuasaan yang sebelumnya sarat dengan cawe-cawe?
Akankah ancaman terkini senasib dengan ancaman-ancaman sebelumnya? Bukan janji tapi sekadar basa-basi? Jika benar dia akan merombak kabinet, siapa saja yang bakal diganti?
Megawati Soekarnoputri terpilih sebagai Ketua Umum PDI Perjuangan (PDIP) periode 2025-2030.
Secara umum dia mengatakan bahwa Megawati ingin supaya partai berlambang kepala banteng itu tetap solid secara organisasi dengan memiliki frekuensi yang sama.
GUBERNUR DKI Jakarta Pramono Anung mengenang sosok almarhum Kwik Kian Gie sebagai ekonom yang konsisten berpihak kepada rakyat dan tidak pernah lelah memperjuangkan kepentingan publik
Kwik Kian Gie meninggal dunia pada Senin (28/7) malam di usia 90 tahun.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved