Headline

Koruptor mestinya dihukum seberat-beratnya.

Fokus

Transisi lingkungan, transisi perilaku, dan transisi teknologi memudahkan orang berperilaku yang berisiko.

Wah, Erick Thohir Perkirakan Ekonomi Pulih 100% Dua Tahun Lagi

Suryani Wandari Putri
09/7/2020 16:45
Wah, Erick Thohir Perkirakan Ekonomi Pulih 100% Dua Tahun Lagi
Menteri BUMN Erick Thohir(Antara/Muhammad Iqbal)

MENTERI  Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Erick Thohir mengatakan Ekonomi baru bisa pulih seperti tahun lalu pada kuartal I-2020.

"Baru kuartal I-2022 baru bisa 100 persen seperti 2019," ujar Erick Thohir saat acara pemberian apresiasi dan terima kasih kepada tenaga medis dan relawan Covid-19 di Kantor Kementerian BUMN, Jakarta, Kamis (9/7).

Ia mengatakan pemulihan ekonomi Indonesia hingga akhir tahun baru 40 % sampai 60% saja sementara di tahun depan itu baru bisa 70 persen ke atas.

Kecepatan pemulihan ekonomi ini pun bergantung pada bisnis yang dijalankan oleh pengusaha. Sehingga ia  meminta para pengusaha untuk beradaptasi dengan situasi terkini imbas dari pandemi covid-19.

"Tentu ini pun tergantung jenis bisnisnya. Kenapa demikian? Karena dengan normal baru ini banyak dunia usaha pasti berubah pola bisnisnya, harus beradaptasi," katanya.

Erick juga berharap kinerja BUMN bisa juga membuat terobosan yang dapat mengurangi beban masyarakat dan pemerintah.

Ia mengatakan, saat ini sedang fokus memastikan perusahaan Bio Farma menjadi leading company dan leading sector untuk mencari vaksin. Selain itu, BUMN juga ditugaskan membantu pembuatan PCR lokal agar negara tak perlu mengimpor besar-besaran.

"Kita berusaha membantu, PCR menjadi buatan lokal. Alhamdulillah, kemarin suda bisa 50.000 per minggu, 200.000 per bulan tetapi targetnya nanti 2 juta. Kita juga berusaha membantu inovatir lokal untuk menemukan alat kesehatan lokal seperti ventilator," pungkasnya.

Sebelumnya Menteri Keuangan Sri Mulyani di DPR mengatakan bahwa pertumbuhan ekonomi Indonesia pada semester I tahun ini akan berkisar di minus 0,4% hingga 1,1%. 

"Pada kuartal I sudah terjadi penurunan yang cukup drastis dari adanya covid ini. Adanya penurunan pertumbuhan di kisaran 3% atau 2,97% ini cukup tajam dibandingkan rerata pertumbuhan kita biasanya di atas 5%. Di kuartal II kita perkirakan akan terjadi penurunan dari pertumbuhan ekonomi kita, -3,8% atau dalam range -3,5% hingga -5,1%. Sehingga semester I range dari pertumbuhan ekonomi antara minus 1,1% hingga -0,4%," papar Sri Mulyani dalam Rapat Kerja bersama Badan Anggaran DPR, Kamis (9/7).

Meski begitu, pemerintah berharap akan terjadi perbaikan pada kuartal III dan IV setelah diterapkan kenormalan baru (new normal) yang menghidupkan kembali perekonomian secara bertahap. (Mir/E-1).



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Raja Suhud
Berita Lainnya
Opini
Kolom Pakar
BenihBaik