Headline

Hakim mestinya menjatuhkan vonis maksimal.

Fokus

Talenta penerjemah dan agen sastra sebagai promotor ke penerbit global masih sangat sedikit.

Terancam Rugi, PT KAI Minta Dana Talangan Rp3,5 T ke Pemerintah

Hilda Julaika
08/7/2020 11:55
Terancam Rugi, PT KAI Minta Dana Talangan Rp3,5 T ke Pemerintah
Dirut PT Kereta Api Indonesia Didiek Hartantyo seusai peresmian Stasiun Terpadu di Stasiun Tanah Abang, Jakarta, Rabu (17/6)(ANTARA/Dhemas Reviyanto )

PT Kereta Api Indonesia (KAI) Persero tengah mengalami tekanan arus keuangan (cashflow) operasional perusahaan di tengah pandemi covid-19. Diperkirakan hingga akhir tahun 2020 kas operasional akan negatif hingga Rp3,488 triliun.

Untuk mengatasi tekanan tersebut, Direktur Utama (Dirut) PT KAI Didiek Hartantyo meminta bantuan pemerintah untuk menerima dana talangan sebesar Rp3,5 triliun.

“Inilah dampak Covid-19 yang sangat terasa ke arus keuangan kami. Kami perkirakan sampai akhir tahun kami akan mengalami mines kas operasional hingga Rp3,488 triliun. Ini dengan skenario Covid-19 belum berakhir sampai Agustus 2020,” ujar Didiek dalam Rapat Dengar Pendapat (RDP) dengan Komisi VI DPR RI, Rabu (8/7).

Adapun rinciannya, terdiri dari arus keuangan yang mines Rp2,49 triliun. Lalu ada pula pembayaran bunga yang harus dilakukan mencapai Rp920 miliar. Serta pajak penghasilan yang harus dibayarkan sebesar Rp479 miliar. Sehingga secara total hingga akhir tahun kas operasional akan mengalami mines Rp3,488 triliun.

Pihaknya pun memiliki asumsi pendapatan perusahaan dari penumpang di bulan April hingga Agustus 2020 hanya akan mencapai sebesar 10%.

Setelah Agustus 2020, diperkirakan mulai ada kenaikan tetapi tidak signifikan mendekati kondisi normal. Terlebih, dilihat dari skenario terburuk covid yang mencapai akhir 2020 maka PT KAI merasa tetap membutuhkan dana bantuan Rp3,5 triliun.

“Kami kan ada skenario, kalau moderate Covid-19 ini sampe Agustus sementara kalo yang worst case (terburuk) itu sampai akhir 2020. Maka masih membutuhkan dana Rp3,5 triliun untuk menjaga arus kas operasional supaya positif di 2020 ini,” ungkapnya.

Menurutnya, kebutuhan pendanaan ini akan membantu untuk memastikan operasional dan keberlanjutan perusahaan sampai kondisi normal kembali. Adapun pelunasan dana talangan ini perseroan meminta jangka waktu selama 7 tahun ke depan. (Hld/OL-09)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Deri Dahuri
Berita Lainnya