Headline
Sebagian besar pemandu di Gunung Rinjadi belum besertifikat.
Sebagian besar pemandu di Gunung Rinjadi belum besertifikat.
HARGA minyak naik lebih dari dua persen pada akhir perdagangan Senin (Selasa pagi WIB), ditopang tanda-tanda bahwa permintaan bahan bakar pulih, sementara anggota OPEC+ mematuhi kesepakatan pengurangan produksi, melebihi kekhawatiran bahwa infeksi baru virus korona dapat lebih lanjut memperlambat ekonomi global.
Minyak mentah West Texas Intermediate (WTI) untuk pengiriman Juli naik 86 sen atau 2,4%, menjadi menetap pada US$37,12 per barel di New York Mercantile Exchange. Sementara itu, minyak mentah Brent untuk pengiriman Agustus naik 99 sen atau 2,6%, menjadi US$39,72 per barel di London ICE Futures Exchange.
Harga minyak rebound dari penurunan awal setelah menteri energi Uni Emirat Arab menyuarakan keyakinan bahwa negara-negara OPEC+ dengan kepatuhan rendah terhadap pemotongan yang disepakati akan memenuhi komitmen mereka dan melaporkan tanda-tanda permintaan minyak meningkat.
"Itu sepertinya menghilangkan beberapa negativitas pasar," kata Phil Flynn, analis senior di Price Futures Group. "Ini ketakutan tentang virus korona versus kenyataan dari apa yang terjadi di lapangan."
Panel pemantauan yang dipimpin OPEC akan bertemu pada Kamis (18/6) untuk membahas apakah negara-negara telah memberikan bagian mereka dari pengurangan produksi.
Irak setuju dengan perusahaan-perusahaan minyak utama untuk memangkas produksi minyak lebih lanjut pada Juni, kata para pejabat Irak yang bekerja di ladang minyak raksasa negara itu kepada Reuters, Minggu (14/6).
Arab Saudi juga telah mengurangi volume minyak mentah pemuatan Juli yang akan disuplai ke setidaknya lima pembeli di Asia, kata sumber.
Baca juga: Dolar Melemah, Setelah The Fed Umumkan Serap Obligasi Korporasi
Juga positif untuk harga, hasil pengolahan minyak mentah Tiongkok pada Mei naik 8,2% dari setahun sebelumnya karena kilang-kilang independen meningkatkan pemrosesan untuk memenuhi pemulihan permintaan bahan bakar menyusul pelonggaran kuncian.
Produksi minyak AS dari tujuh formasi shale (serpih) utama diperkirakan menurun pada Juli ke level terendah sejak Juli 2018, Badan Informasi Energi AS (EIA) mengatakan pada Senin (15/6).
Namun, kekhawatiran permintaan bahan bakar telah membebani sentimen pasar. Lebih dari 25.000 kasus virus korona baru dilaporkan pada Sabtu (13/6) di Amerika Serikat, di mana lebih dari dua juta orang telah terinfeksi, sekitar seperempat dari kasus di seluruh dunia.
Setelah hampir dua bulan tanpa infeksi baru, pejabat Beijing melaporkan 79 kasus virus korona selama empat hari terakhir, memicu kekhawatiran akan merebaknya wabah di salah satu kota terpadat di dunia itu.
Data ekonomi dari Tiongkok menunjukkan ekonomi terbesar kedua di dunia itu berjuang untuk kembali ke jalurnya. Produksi industri pada Mei meningkat 4,4% dari setahun sebelumnya, lebih rendah dari yang diperkirakan.
Ekonomi Jerman juga akan jatuh lebih jauh pada kuartal kedua, kementerian ekonominya mengatakan pada Senin (15/6). (A-2)
Burnley saat ini berada di urutan ke-16 di Liga Premier, lima poin di atas zona degradasi dan akan menjamu Fulham yang berada di urutan ke-18 pada Minggu (3/1) mendatang.
Menurut laporan Financial Times, Inter Milan butuh setidaknya 200 juta euro untuk memastikan bisa beroperasi hingga musim depan.
AKSI para miliarder untuk menjadi pemilik baru Manchester United mendekati garis finis setelah Sheikh Jassim bin Hamad al-Thani dari Qatar menyepakati negosiasi dengan The Glazers.
Penggemar sepak bola Jerman bersumpah untuk melanjutkan protes terhadap kesepakatan investor yang disepakati oleh klub-klub.
Di hadapan para investor di Singapura tersebut, Anies menyampaikan bahwa perekonomian di Jakarta telah berangsur pulih dari pandemi covid-19.
Jakarta Investment Forum 2021, sebuah forum yang akan mempertemukan calon investor potensial dengan para pemilik proyek pada 11-12 November mendatang.
Kekurangan pasokan bahan bakar merupakan peristiwa berkala di negara anggota OPEC.
Kerugian minyak datang ketika OPEC setuju untuk memotong produksi minyak mentah sebesar 1,5 juta barel per hari (bph) tambahan pada kuartal kedua, pemangkasan terdalam sejak krisis 2008.
Harga minyak jatuh pada akhir perdagangan Senin (Selasa (7/4) pagi WIB), mundur kembali dari kenaikan minggu lalu setelah Arab Saudi dan Rusia menunda pertemuan dengan produsen minyak.
Kesepakatan itu bertujuan mendongkrak harga minyak dunia yang anjlok akibat lesunya permintaan global.
Harga minyak mentah dunia mencapai posisi terendah dalam dekade terakhir dipertaruhkan dengan munculnya pandemi virus korona yang berujung kerugiannya demand.
Kesepakatan itu akan melihat pemangkasan produksi pada Mei dan Juni dan diikuti pemangkasan secara bertahap hingga April 2022.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved