Headline

Presiden Prabowo berupaya melindungi nasib pekerja.

Fokus

Laporan itu merupakan indikasi lemahnya budaya ilmiah unggul pada kalangan dosen di perguruan tinggi Indonesia.

Ada Harapan IHSG Dibuka Menguat Pagi Ini

M. Iqbal Al Machmudi
16/6/2020 05:44
Ada Harapan IHSG Dibuka Menguat Pagi Ini
Seorang pria mengenakan masker melintas di kantor Bursa Efek Indonesia (BEI) Jakarta(MI/ADAM DWI)

INDEKS Harga Saham Gabungan (IHSG) Bursa Efek Indonesia (BEI) diprediksi hari ini, Selasa (16/6) berpeluang mengalami penguatan meski kemarin  ditutup melemah di level 4.816,34 atau menurun 1,31%. Penguatan sendiri karena neraca perdagangan Januari-Mei 2020 yang surplus hingga US$4,31 miliar meski di tengah wabah virus korona.

"Hari ini IHSG tetap ada peluang untuk menguat. Poinnya adalah surplus perdagangan belum bisa menjadi pendorong tetapi bukan juga penyebab melemahnya indeks," kata Direktur Riset Center of Reform on Economics (CORE) Indonesia Piter Abdullah saat dihubungi, Senin (15/6).

Menurutnya pergerakan indeks sendiri disebabkan banyak faktor. Pelemahan IHSG sendiri bisa disebabkan pada penurunan impor meski ekspor mengalami surplus.

"Surplus perdagangan sudah diperkirakan bukan karena membaiknya ekspor tetapi lebih disebabkan penurunan impor yang jauh Lebih dalam," ujar Piter.

Gelombang kedua covid-19 juga masih menghantui karena selama masih terjadi pandemi akan membatasi perekonomian global dan domestik. Meski terbatasi neraca perdagangan berpotensi tetap surplus.

"Tentu saja kondisi ini tidak ideal. Kita menginginkan surplus yang didorong oleh meningkatnya ekspor," ucapnya.

baca juga: IHSG Tertekan di Awal Pekan

Sementara itu, Analis senior CSA Research Institute, Reza Priyambada, mengatakan faktor eksternal yang mempengaruhi ialah pelaku pasar menilai, pembukaan lockdown di sejumlah negara bisa kembali picu penyebaran virus korona dan kembali menutup negaranya.

"Nah, ini gimana dengan Indonesia, PSBB dilonggarkan di tengah masih meningkatnya jumlah korban virus korona. Yang terjadi malah upaya pemulihan bisa kembali terhambat, apalagi dengan pembukaan kembali sejumlah mal dan tempat-tempat ramai belum sepenuhnya dapat memulihkan ekonomi secara signifikan," jelasnya. (OL-3)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Berita Lainnya