Headline
Setelah menjadi ketua RT, Kartinus melakukan terobosan dengan pelayanan berbasis digital.
Setelah menjadi ketua RT, Kartinus melakukan terobosan dengan pelayanan berbasis digital.
F-35 dan F-16 menjatuhkan sekitar 85 ribu ton bom di Palestina.
HARGA emas menguat pada akhir perdagangan Selasa (Rabu pagi WIB), rebound dari kerugian dua hari sebelumnya, di tengah ekspektasi lebih banyak stimulus dari Federal Reserve AS untuk mendukung ekonomi yang terpukul pembatasan virus korona, sementara pelemahan dolar AS juga memberikan dukungan lebih lanjut.
Kontrak emas paling aktif untuk pengiriman Juni di divisi COMEX New York Mercantile Exchange naik US$8,8 atau 0,52%, menjadi ditutup pada US$1.706,8 per ounce. Emas berjangka jatuh US$15,9 atau 0,93% menjadi US$1.698 per ounce pada Senin (11/5), setelah terpangkas US$11,9 atau 0,69% menjadi US$1.713,90 per ounce pada Jumat (8/5).
"The Fed akan mulai membeli reksa dana obligasi yang diperdagangkan di bursa efek (ETF) untuk pertama kalinya. Ini besar ... ini lebih banyak stimulus datang ke meja dan semua orang tahu ketika ada lebih banyak stimulus, Anda ingin memiliki lebih banyak emas," kata Michael Matousek, kepala pedagang di US Global Investors.
Bank sentral AS akan mulai membeli saham ETF yang berinvestasi dalam obligasi pada Selasa (12/5) melalui Fasilitas Kredit Korporasi Pasar Sekunder.
Fasilitas ini adalah salah satu dari beberapa alat yang baru-baru ini dibuat oleh The Fed untuk meningkatkan fungsi pasar setelah pandemi.
"Emas selama satu setengah bulan terakhir telah diperdagangkan dalam kisaran sempit," kata Matousek. Ia menambahkan, "salah satu hal positif yang dapat mendorong emas adalah akan lebih banyak stimulus di seluruh dunia."
Baca juga: Pasca Covid-19, Indonesia Segera Jadi Tujuan Investasi
Presiden AS Donald Trump pada Selasa (12/5]) kembali mendorong The Fed untuk mengadopsi suku bunga negatif, bahkan ketika beberapa anggota bank sentral mengatakan mereka tidak melihat perlunya suku bunga - sekarang mendekati nol - untuk pindah ke wilayah negatif.
Emas telah meningkat lebih dari 12% sepanjang tahun ini karena bank-bank sentral global mengeluarkan gelombang stimulus untuk membatasi kerusakan ekonomi.
Emas cenderung mendapat manfaat dari langkah-langkah stimulus luas karena dianggap sebagai lindung nilai terhadap inflasi dan penurunan nilai mata uang.
Indeks dolar, juga dianggap sebagai penyimpan nilai yang aman selama masa-masa yang tidak pasti, turun 0,3% setelah sebelumnya mencapai tertinggi dua minggu.
Ketakutan yang semakin besar akan gelombang kedua infeksi juga mendukung emas ketika kota Wuhan di Tiongkok, tempat pandemi itu berasal, melaporkan kasus baru sejak pengunciannya dicabut.
Pasar juga terus memantau hubungan perdagangan Tiongkok-AS, setelah Trump mengatakan dia tidak tertarik untuk menegosiasikan kembali kesepakatan "Fase 1"
Logam mulia lainnya, perak untuk pengiriman Juli naik 2,9 sen atau 0,18%, menjadi ditutup pada US$15,709 per ounce. Platinum untuk pengiriman Juli turun US$3,9 atau 0,5% menjadi menetap pada US$777,4 per ounce. (A-2)
Pada paruh pertama 2025, WIFI berhasil melaksanakan dua aksi korporasi utama yakni penerbitan obligasi senilai Rp2,5 triliun.
Obligasi tersebut merupakan hasil dari Penawaran Umum Berkelanjutan yang diterbitkan pada tahun 2022 dengan tenor tiga tahun dan kupon sebesar 9,5% per tahun.
Bank Mandiri Taspen menjadikan penerbitan obligasi sebagai strategi dalam memperkuat struktur pendanaannya, sekaligus dukungan terhadap pertumbuhan sektor riil.
BNI mengumumkan rencana penerbitan obligasi berlandaskan keberlanjutan (Sustainability Bond) Berkelanjutan I Tahap I Tahun 2025, dengan nilai maksimal Rp5 triliun.
ISRAEL menjual surat utang dalam jumlah rekor di Amerika Serikat (AS) sejak perangnya di Jalur Gaza, Palestina, meletus pada 7 Oktober 2023. Ini menurut laporan Bloomberg pada Jumat (6/6).
WOORI Bank Korea, kembali mendapatkan pengakuan atas kekuatan fundamentalnya. Berhasil mempertahankan peringkat kredit obligasi tanpa jaminan dengan rating AAA (stabil)
Presiden Donald Trump mengatakan sangat kecil kemungkinan untuk memecat ketua The Fed Jerome Powell.
Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG), pada Kamis 10 Juli 2025, diperkirakan bergerak menguat Penguatan bisa terjadi karena didorong sentimen global.
BANK Indonesia memperkirakan Federal Reserve (The Fed) akan melonggarkan kebijakan moneternya secara bertahap dalam dua tahun mendatang.
Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) Bursa Efek Indonesia (BEI) pada Senin, 30 Juni 2025, dibuka menguat 34,91 poin atau 0,51% ke posisi 6.932,31.
Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) Bursa Efek Indonesia (BEI), pada perdagangan Kamis 26 Juni 2025, dibuka menguat 9,71 poin atau 0,14% ke posisi 6.841,85.
IHSG hari ini, Rabu 25 Juni 2025, berpeluang bergerak menguat. Sentimen utamanya tidak lain karena seiring meredanya konflik Iran vs Israel di kawasan Timur Tengah.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved