Headline
Pertemuan dihadiri Dubes AS dan Dubes Tiongkok untuk Malaysia.
Pertemuan dihadiri Dubes AS dan Dubes Tiongkok untuk Malaysia.
Masalah kesehatan mental dan obesitas berpengaruh terhadap kerja pelayanan.
INDEKA Harga Saham gabungan (IHSG) Bursa Efek Indonesia (BEI) pada Rabu pagi menguat jelang pengumuman kebijakan moneter bank sentral AS The Fed.
Pada pukul 09.14 WIB, IHSG dibuka menguat 5,13 poin atau 0,11% ke posisi 4.518,27. Sementara kelompok 45 saham unggulan atau indeks LQ45 bergerak naik 0,53 poin atau 0,08% menjadi 670,29.
"Sikap wait and see terhadap keputusan moneter The Fed dalam FOMC malam nanti akan membayangi pergerakan IHSG pada hari ini," tulis Tim Riset Phintraco Sekuritas di Jakarta, Rabu (29/4).
IHSG diperkirakan akan bergerak melemah dan diperdagangkan dalam rentang 4.450-4.600.
Di samping data eksternal, investor juga mengantisipasi data pertumbuhan pinjaman sektor perbankan Indonesia pada Maret dan data pertumbuhan ekonomi kuartal I-2020.
Baca juga: Wall Street Ditutup Turun Akibat Jatuhnya Saham Teknologi
Kedua data tersebut dapat memberikan gambaran mengenai dampak dari wabah covid-19 terhadap ekonomi Indonesia.
Mempertimbangkan sentimen di atas, investor dapat mencermati saham-saham defensive terutama pada sektor barang konsumsi yang belum mencatatkan penguatan signifikan.
Memburuknya outlook perekonomian global diperkirakan akan memicu aksi akumulasi beli investor terhadap saham-saham tersebut.
Selain itu, investor disarankan juga mewaspadai saham-saham yang berkaitan dengan komoditas.
Tertekannya harga komoditas akibat memburuknya outlook perekonomian global diperkirakan akan menjadi sentimen negatif bagi saham-saham tersebut.
Bursa saham regional Asia pagi ini antara lain indeks Shanghai menguat 15,23 poin atau 0,54% ke 2.825,25, indeks Hang Seng menguat 150 poin atau 0,61% ke 24.726, dan indeks Straits Times menguat 4,84 poin atau 0,19% ke 2.567,79. (A-2)
Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) Bursa Efek Indonesia (BEI) pada perdagangan Senin, 28 Juli 2025, dibuka menguat 87,25 poin atau 1,16% ke posisi 7.630,75.
Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) Bursa Efek Indonesia (BEI), pada Rabu 23 Juli 2025, dibuka menguat 47,67 poin atau 0,65% ke posisi 7.392,41.
Para pelaku pasar makin optimistis memandang pasar saham sehingga membuka peluang bagi Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) kembali melanjutkan penguatannya.
Analis Phintraco Sekuritas, Ratna Lim, memperkirakan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) berpeluang menguat di awal pekan ini, Senin (21/7).
PT Bursa Efek Indonesia (BEI) mencatat kinerja positif pada perdagangan saham selama sepekan pada periode 14–18 Juli 2025.
IHSG berpotensi melanjutkan penguatan pada perdagangan Kamis, 17 Juli 2025. Hal ini didorong oleh sentimen positif dari kebijakan suku bunga acuan BI dan tarif impor AS.
Presiden Donald Trump mengatakan sangat kecil kemungkinan untuk memecat ketua The Fed Jerome Powell.
Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG), pada Kamis 10 Juli 2025, diperkirakan bergerak menguat Penguatan bisa terjadi karena didorong sentimen global.
BANK Indonesia memperkirakan Federal Reserve (The Fed) akan melonggarkan kebijakan moneternya secara bertahap dalam dua tahun mendatang.
Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) Bursa Efek Indonesia (BEI) pada Senin, 30 Juni 2025, dibuka menguat 34,91 poin atau 0,51% ke posisi 6.932,31.
Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) Bursa Efek Indonesia (BEI), pada perdagangan Kamis 26 Juni 2025, dibuka menguat 9,71 poin atau 0,14% ke posisi 6.841,85.
IHSG hari ini, Rabu 25 Juni 2025, berpeluang bergerak menguat. Sentimen utamanya tidak lain karena seiring meredanya konflik Iran vs Israel di kawasan Timur Tengah.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved