Headline

Bartega buka kegiatan belajar seni sambil piknik, ditemani alunan jazz, pun yang dikolaborasikan dengan kegiatan sosial.

Fokus

Sekitar 10,8 juta ton atau hampir 20% dari total sampah nasional merupakan plastik.

Indonesia-Turki Tingkatkan Perdagangan Bilateral

Despian Nurhidayat
26/1/2020 14:00
Indonesia-Turki Tingkatkan Perdagangan Bilateral
Menteri Perdagangan, Agus Suparmanto, saat meninjau shelter pusat pengecatan airbrush di Solo, Jawa Tengah.(Antara/Mohammad Ayudha)

MENTERI Perdagangan (Mendag) RI, Agus Suparmanto, dan Mendag Turki, Ruhsar Pekcan, melakukan pertemuan bilateral yang membahas upaya strategis peningkatan perdagangan antara kedua negara.

Peningkatan ini termasuk investasi melalui percepatan penyelesaian perjanjian kemitraan ekonomi komprehensif (Comprehensive Economic Partnership Agreement/CEPA) Indonesia dan Turki di sela World Economic Forum (WEF) 2020 di Davos.

“Indonesia dan Turki memiliki hubungan bilateral yang saling menguntungkan selama hampir 70 tahun. Penguatan perdagangan di bidang barang atau jasa menjadi isu penting. Melalui percepatan penyelesaian perundingan IT-CEPA, kami sepakat memprioritaskan penyelesaian CEPA,” ungkap Agus dari keterangan resmi, Sabtu (25/1).

Lebih lanjut, Agus menambahkan perundingan IT CEPA merupakan langkah strategis untuk memenuhi target nilai perdagangan yang lebih baik bagi kedua negara pada 2023. Target nilai perdagangan Indonesia-Turki mendapat kisaran sebesar US$ 10 miliar, sebagaimana disampaikan Presiden Jokowi saat kunjungan kerja ke Turki pada 2017 lalu.

Baca juga: Indonesia-Turki Tuntaskan Perjanjian IT-CEPA

Selain itu, Agus menyampaikan perundingan ini merupakan salah satu bentuk keseriusan pemerintah Indonesia. Dalam upaya peningkatan kerja sama ekonomi dengan berbagai negara mitra dagang untuk meningkatkan kinerja ekspor Indonesia.

Atas hal tersebut, Pekcan menyampaikan apresiasi terhadap gagasan strategis Indonesia. Dia mengharapkan dukungan Indonesia dalam menyeimbangkan neraca perdagangan Turki-Indonesia.

"Saya mengapresiasi gagasan strategis Indonesia. Selain itu, kami juga mengharapkan dukungan Indonesia untuk menyeimbangkan neraca perdagangan kedua negara," imbuh Pekcan.

Menurut Agus, selama tiga putaran, perundingan IT-CEPA telah dilakukan secara inkremental. Baik di bidang perdagangan barang, ketentuan asal barang, pengamanan perdagangan, perdagangan jasa, investasi, maupun bidang lainnya.

"Memasuki perundingan putaran keempat yang akan diselenggarakan akhir Januari 2020, kami mengusulkan perundingan ini dapat dilakukan kembali pada April dan Juli 2020 untuk mempercepat penyelesaian,” ujar Agus.

Agus juga menggarisbawahi untuk meningkatkan perdagangan, diperlukan peran serta pelaku bisnis di ranah ekspor dan impor. Selain itu, komunikasi yang lebih intensif juga perlu dilakukan di bidang perdagangan melalui kunjungan dagang dan dialog bisnis sejalan dengan penyelesaian IT CEPA, pengembangan kapasitas (capacity building) oleh kedua negara, serta standardisasi produk dan sertifikasi halal.

“Kerja sama dan kolaborasi yang saling menguntungkan antara Indonesia dan Turki juga harus didorong untuk meningkatkan hubungan perdagangan kedua negara,” imbuhnya.

Dalam pertemuan ini, Agus menegaskan bahwa kedua negara sepakat meningkatkan perdagangan jasa, antara lain dengan penguatan jalur penerbangan Garuda Indonesia ke Turki dan Turkish Airline ke Indonesia dan dunia, serta mendorong investasi di kedua negara.

"Turki ingin menguatkan investasi di Indonesia dalam upaya penguatan ekonomi kedua negara. Kita menyambut baik rencana investasi Turki tersebut," pungkas Agus.

Total perdagangan Indonesia-Turki pada Januari-November 2019 mencapai US$ 1,37 miliar. Ekspor Indonesia ke Turki pada periode serupa di 2019 tercatat sebesar US$ 1,05 miliar. Sementara itu, impor Indonesia dari Turki tercatat sebesar US$ 321,2 juta.(OL-11)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Berita Lainnya