Headline

Pemerintah belum memastikan reshuffle Noel.

Berangus Hedonisme Korps Bhayangkara

17/10/2022 05:00
Berangus Hedonisme Korps Bhayangkara
Ilustrasi MI(MI/Seno)

 

GAYA hidup mewah atau hedonisme di kalangan Korps Bhayangkara sebenarnya bukanlah hal baru. Sudah lama masyarakat geram dengan gaya hidup aparat kepolisian. Masyarakat pun menghitung-hitung berapa gaji pejabat kepolisian dengan nilai kendaraan, jam tangan, busana, atau properti yang mereka miliki.

Gaya hidup yang memberhalakan duniawi aparat kepolisian alih-alih disembunyikan, justru dipertontonkan di jalan raya, seperti penggunaan motor gede dan mobil mewah. Ada juga yang memperlihatkan busana atau jam tangan mewah saat konferensi pers pengungkapan kasus. Aparat dan istrinya pun tak sungkan menunjukkan kemewahannya saat liburan di media sosial. Sungguh menjijikkan.

Kini, giliran Presiden Joko Widodo menyampaikan kegeramannya tentang hedonisme anggota Polri, terutama di kalangan pejabatnya saat memanggil seluruh petinggi Polri dari Mabes Polri hingga kapolda dan kapolres di Istana Negara, Jumat (14/10).

Presiden mengawali kerisauannya tentang gaya hidup polisi dengan ambyarnya tingkat kepercayaan publik terhadap Polri setelah mencuat sejumlah kasus yang membuat miris, seperti pembunuhan Brigadir Yosua oleh Kepala Divisi Profesi dan Pengamanan Irjen Ferdy Sambo dan Tragedi Kanjuruhan, Malang, Jawa Timur. Tingkat kepercayaan publik turun dari 80,2% pada November 2021 menjadi 54% pada Agustus 2022.

Presiden meminta kapolres, kapolda, dan seluruh pejabat utama kepolisian untuk mengerem total gaya hidup bermewah-mewahan. Polisi, kata Jokowi, jangan bergagah-gagahan dengan mobil mewah dan motor gede yang bagus. Menurut Presiden, perilaku hidup mewah aparat kepolisian akan menggerus kepercayaan publik yang kini berada di titik nadir. Jatuh tersungkur.

Singkat kata, Presiden menginstruksikan kepada pimpinan Polri untuk mengembalikan kepercayaan publik terlebih di tengah perekonomian dunia yang memburuk akhir-akhir ini. Seluruh jajaran kepolisian diminta memiliki sense of crisis, tidak semau gue, apalagi memasang muka tembok dengan menampilkan hedonisme di ruang publik.

Peraturan internal agar anggota Polri tidak bermewah-mewahan tertuang dalam perintah Kapolri dalam Surat Telegram Rahasia (TR) Nomor ST/30/XI/HUM 3.4/2019/DIVPROPAM tanggal 15 November 2019.

Terkait dengan definisi barang mewah, Peraturan Kapolri Nomor 10 Tahun 2017 tentang Kepemilikan Barang yang Tergolong Mewah dalam Pasal 3 menyebutkan bahwa barang yang tergolong mewah berupa alat transportasi pribadi melebihi Rp450 juta dan tanah/bangunan pribadi melebihi Rp1 miliar.

Namun, jika kita melihat faktanya jauh panggang dari api. Gaya hidup sejumlah pejabat kepolisian bak pengusaha tajir.

Contohnya, Kapolda Sumbar Irjen Teddy Minahasa yang menjadi tersangka kasus narkoba ialah Ketua Umum Harley Davidson Club Indonesia. Jenderal pemilik klub motor elite itu memiliki jumlah kekayaan tiga kali lipat dari Kapolri, yakni sebesar Rp29,9 miliar berdasarkan laporan harta kekayaan penyelenggara negara (LHKPN) pada 26 Maret 2022. Teddy tercatat memiliki 53 bidang tanah dan bangunan, empat kendaraan mewah, dan harta lainnya.

Saatnya Kapolri bertindak tegas untuk memeriksa kekayaan pejabat Polri yang tidak sesuai dengan pendapatan mereka sebagai aparatur sipil negara. Imbauan hidup sederhana saja tidak cukup. Perlu pemeriksaan agar perintah Presiden Jokowi kepada Kapolri tidak menguap disapu angin.



Berita Lainnya
  • Utak-atik Anggaran Pendidikan

    21/8/2025 05:00

    PEMERINTAH mengalokasikan Rp757,8 triliun untuk anggaran pendidikan pada 2026, atau mengambil porsi 20% lebih APBN tahun depan.

  • Menanti Jalur Cepat KPK pada Kasus Haji

    20/8/2025 05:00

    SUDAH tiga kali rezim di Republik ini berganti, tetapi pengelolaan ibadah haji tidak pernah luput dari prahara korupsi.

  • Jangan Takluk oleh Silfester

    19/8/2025 05:00

    KONSTITUSI telah menegaskan bahwa Indonesia merupakan negara hukum. Salah satu prinsip yang tak bisa ditawar ialah soal kepastian hukum.

  • Terima Kritik meski Menyesakkan

    18/8/2025 05:00

    UNGKAPAN tidak ada manusia yang sempurna menyiratkan bahwa tidak ada seorang pun yang luput dari kesalahan.

  • Kebocoran Anggaran bukan Bualan

    16/8/2025 05:00

    BERANI mengungkap kesalahan ialah anak tangga pertama menuju perbaikan.

  • Berdaulat untuk Maju

    15/8/2025 05:00

    DELAPAN dekade sejak Proklamasi Kemerdekaan 17 Agustus 1945, Indonesia telah menapaki perjalanan panjang yang penuh dinamika.

  • Candaan yang tidak Lucu

    14/8/2025 05:00

    BERCANDA itu tidak dilarang. Bahkan, bercanda punya banyak manfaat untuk kesehatan fisik dan mental serta mengurangi stres.

  • Perbaiki Tata Kelola Haji

    13/8/2025 05:00

    MULAI 2026, penyelenggaraan ibadah haji di Tanah Air memasuki era baru. K

  • Jalur Istimewa Silfester

    12/8/2025 05:00

    BUKAN masuk penjara, malah jadi komisaris di BUMN. Begitulah nasib Silfester Matutina, seorang terpidana 1 tahun 6 bulan penjara yang sudah divonis sejak 2019 silam.

  • Hati-Hati Telat Jaga Ambalat

    11/8/2025 05:00

    PERSOALAN sengketa wilayah Blok Ambalat antara Indonesia dan Malaysia kembali mencuat di tengah kian mesranya hubungan kedua negara.

  • Mengevaluasi Penyaluran Bansos

    09/8/2025 05:00

    BANTUAN sosial atau bansos pada dasarnya merupakan insiatif yang mulia.

  • Tegakkan Hukum Hadirkan Keadilan

    08/8/2025 05:00

    PEMERIKSAAN dua menteri dari era Presiden Joko Widodo oleh penyidik Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) sebagai saksi dalam kasus dugaan korupsi menjadi sorotan publik.

  • Vonis Pantas untuk Aparat Culas

    07/8/2025 05:00

    SAMA seperti perang terhadap korupsi, perang melawan narkoba di negeri ini sering dipecundangi dari dalam.

  • Jangan Bergantung Terus pada Konsumsi

    06/8/2025 05:00

    EKONOMI Indonesia melambung di tengah pesimisme yang masih menyelimuti kondisi perekonomian global maupun domestik.

  • Merangkul yang tengah Resah

    05/8/2025 05:00

    BERAGAM cara dapat dipakai rakyat untuk mengekspresikan ketidakpuasan, mulai dari sekadar keluh kesah, pengaduan, hingga kritik sosial kepada penguasa.

  • Saling Menghormati untuk Abolisi-Amnesti

    04/8/2025 05:00

    MANTAN Menteri Perdagangan Thomas Trikasih Lembong dan mantan Sekjen DPP PDIP Hasto Kristiyanto telah resmi bebas dari tahanan.