Headline
Manggala Agni yang dibentuk 2002 kini tersebar di 34 daerah operasi di wilayah rawan karhutla Sumatra, Sulawesi, dan Kalimantan.
Manggala Agni yang dibentuk 2002 kini tersebar di 34 daerah operasi di wilayah rawan karhutla Sumatra, Sulawesi, dan Kalimantan.
Sejak era Edo (1603-1868), beras bagi Jepang sudah menjadi simbol kemakmuran.
ADA yang berbeda pada car free day (CFD) di Bundaran Hotel Indonesia, Jakarta, kemarin. Berbeda karena hari bebas kendaraan bermotor itu diwarnai ribuan perempuan berpakaian kebaya. Mereka tengah menyampaikan pesan betapa adi luhungnya budaya bangsa.
Para perempuan itu ramai-ramai jalan santai, berpawai di jalanan Ibu Kota untuk mengampanyekan Kebaya Goes to UNESCO. Mereka berkomitmen menjadikan kebaya yang merupakan pakaian khas Indonesia dikukuhkan sebagai warisan budaya dunia.
Para perempuan itu sedang memainkan peran sebagai duta kebaya. Spanduk-spanduk besar bertuliskan Bangga Berkebaya mereka bentangkan. Tentu, mereka juga mengenakan kebaya.
Mereka ingin membuktikan bahwa berkebaya bukan berarti ribet. Mereka yang banyak di antaranya berusia 50 tahun ke atas kuat melangkah dari Jalan Jenderal Sudirman ke Bundaran HI. Jaraknya terbilang cukup jauh, sekitar 6 kilometer.
Mereka yang berkebaya itu ialah perempuan-perempuan tangguh. Kecintaan mereka terhadap kebaya begitu tinggi, tekad untuk mengampanyekan agar kebaya menjadi pakaian sehari-sehari begitu kuat.
Bagi mereka, kebaya bukan lagi identik dengan pakaian formal. Kebaya kini bisa dikenakan setiap saat di setiap tempat. Kebaya pun bisa dipadankan dengan hijab sebagai pakaian muslimah. Dengan modifikasi, ia bahkan bisa dipakai untuk berolahraga. Itulah yang mereka tunjukan di CFD yang memang disediakan untuk berolahraga.
Soal pakaian boleh jadi urusan ringan. Namun, apa yang dilakukan ribuan perempuan berkebaya itu bukan peran main-main. Mereka menjadi pengingat betapa pentingnya semua anak bangsa mencintai budaya sendiri. Mereka menjadi penyampai pesan kepada seluruh kalangan untuk kembali ke jati diri bangsa.
Pakaian ialah bagian dari budaya. Pakaian menunjukkan jati diri bangsa. Pakaian juga menjadi bagian dari identitas sebuah bangsa. Maka, mencintai pakaian khas negeri berarti mencintai budaya, meninggikan jati diri, dan bangga dengan identitas bangsa sendiri.
Kenapa peringatan dan pesan itu penting? Harus kita katakan, belakangan banyak orang yang justru bangga dengan pakaian khas bangsa lain. Mereka gemar mengenakan, bahkan menjadikannya sebagai pakaian sehari-hari.
Mereka mengaku sebagai anak bangsa Indonesia, tetapi hobi menonjolkan identitas mancanegara. Tidak sedikit yang selalu memakai busana Arab.
Tentu, kita sangat menghormati ketika mereka mengenakan pakaian yang memang sesuai tuntunan atau perintah agama. Sebagai umat beragama, begitulah semestinya. Namun, haruskah busana yang merupakan identitas bangsa lain harus kita banggakan pula?
Tidak sedikit pula yang gemar memakai pakaian ala Barat. Sama yang dengan kearab-araban, mereka juga bangga dengan gaya kebarat-baratan. Padahal, pakaian itu terkadang menegasikan norma dan kesopanan. Pakaian yang tidak patut kita kenakan sebagai orang Timur.
Kita bangsa besar, bangsa yang sarat dengan budaya luhur. Amatlah tidak elok sebagai bangsa besar kita justru menonjolkan budaya orang lain dan meminggirkan budaya sendiri.
Petuah bijak mengatakan tanpa budaya sebuah bangsa akan hancur. Agar tidak hancur, menjadi keniscayaan bagi kita untuk menjunjung tingga budaya sendiri termasuk dalam berpakaian.
Mengenakan pakaian khas negeri ini bukanlah aib. Bukan pula ketinggalan zaman. Ia justru sebuah kebanggaan tiada tara yang layak kita pamerkan kepada bangsa lain.
ENTAH karena terlalu banyak pekerjaan, atau justru lagi enggak ada kerjaan, Pusat Pelaporan dan Analisis Transaksi Keuangan (PPATK) memblokir puluhan juta rekening milik masyarakat.
KASUS suap proses pergantian antarwaktu (PAW) untuk kader PDI Perjuangan Harun Masiku ke kursi DPR RI masih jauh dari tutup buku alias belum tuntas.
Intoleransi dalam bentuk apa pun sesungguhnya tidak bisa dibenarkan.
KEPALA Desa ibarat etalase dalam urusan akuntabilitas dan pelayanan publik.
KONFLIK lama Thailand-Kamboja yang kembali pecah sejak Kamis (24/7) tentu saja merupakan bahaya besar.
NEGERI ini memang penuh ironi. Di saat musim hujan, banjir selalu melanda dan tidak pernah tertangani dengan tuntas. Selepas banjir, muncul kemarau.
Berbagai unsur pemerintah pun sontak berusaha mengklarifikasi keterangan dari AS soal data itu.
EKS marinir TNI-AL yang kini jadi tentara bayaran Rusia, Satria Arta Kumbara, kembali membuat sensasi.
SEJAK dahulu, koperasi oleh Mohammad Hatta dicita-citakan menjadi soko guru perekonomian Indonesia.
MUSIBAH bisa datang kapan pun, menimpa siapa saja, tanpa pernah diduga.
MEGAPROYEK pembangunan Ibu Kota Nusantara (IKN) pada awalnya adalah sebuah mimpi indah.
PROSES legislasi Rancangan Undang-Undang (RUU) tentang Hukum Acara Pidana menunjukkan lagi-lagi DPR dan pemerintah mengabaikan partisipasi publik.
DIBUKANYA keran bagi rumah sakit asing beroperasi di Indonesia laksana pedang bermata dua.
AKHIRNYA Indonesia berhasil menata kembali satu per satu tatanan perdagangan luar negerinya di tengah ketidakpastian global yang masih terjadi.
BARANG oplosan bukanlah fenomena baru di negeri ini. Beragam komoditas di pasaran sudah akrab dengan aksi culas itu.
DPR dan pemerintah bertekad untuk segera menuntaskan revisi Undang-Undang Nomor 8 Tahun 1981 tentang Hukum Acara Pidana (KUHAP). Semangat yang baik, sebenarnya.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved