Headline

Indonesia optimistis IEU-CEPA akan mengerek perdagangan hingga Rp975 triliun.

Fokus

Tiga sumber banjir Jakarta, yaitu kiriman air, curah hujan, dan rob.

Pembajak Demonstrasi

27/9/2019 05:00

DEMONSTRASI merupakan bagian dari demokrasi. Melalui demonstrasi, publik mendapatkan ruang seluas-luasnya untuk menyampaikan aspirasi. Sayangnya, demonstrasi tak jarang pula dijadikan kuda tunggangan oleh pihak-pihak yang punya kepentingan tersembunyi.

Sejak Republik ini menapaki era reformasi pada dua dekade silam, demonstrasi tak lagi menjadi barang haram. Demonstrasi kembali ke khitahnya sebagai instrumen politik yang jamak dilakukan untuk menunjukkan sikap.

Fenomena itu pula yang terjadi dalam beberapa hari ini. Dipicu pengesahan revisi Undang-Undang tentang Komisi Pemberantasan Tindak Pidana Korupsi (KPK), unjuk rasa merebak di mana-mana. Demonstransi kian menjadi setelah di penghujung masa jabatannya, DPR hendak mengesahkan sejumlah revisi undang-undang yang oleh sebagian kalangan dinilai merupakan langkah mundur reformasi.

Demonstrasi akhir-akhir ini pun bukan sembarang demonstrasi. Ia menyita perhatian bangsa. Selain karena cakupannya sangat luas hampir di seluruh wilayah Indonesia, juga dilakukan mahasiswa bahkan siswa. Sudah sangat lama mahasiswa dianggap tertidur pulas dan kini mereka terbangun untuk membuat gebrakan.

Lepas dari pro-kontra terhadap sikap dan tuntutan mereka, keputusan mahasiswa turun ke jalan harus kita hormati. Kita yakin, amat yakin, mereka bergerak semata-mata didorong keinginan untuk memperjuangkan kepentingan rakyat.

Kita percaya, amat percaya, mahasiswa rama-ramai berunjuk rasa hanya untuk menjaga harapan agar reformasi tak berjalan menyimpang dan KPK tidak dilemahkan.

Betul bahwa di beberapa tempat demonstrasi mahasiswa diwarnai kerusuhan. Namun, secara umum harus kita katakan bahwa aksi mereka berlangsung elegan. Mereka menunjukkan jati diri sebagai kalangan terdidik dengan menyampaikan pendapat secara bermartabat.

Yang menjadi persoalan kemudian, demonstrasi mereka diikuti aksi-aksi susulan yang sangat mungkin tak lagi murni. Ada indikasi sangat kuat bahwa demonstrasi mahasiswa lantas dibajak kelompok-kelompok tertentu. 

Indikasi itulah yang disampaikan Menteri Koordinator Bidang Politik, Hukum, dan Keamanan Wiranto dalam jumpa pers bersama Panglima TNI Marsekal Hadi Tjahjanto dan Kapolri Jenderal Tito Karnavian di Jakarta, kemarin. 

Wiranto menyesalkan unjuk rasa mahasiswa diambil alih pihak lain yang berupaya membuat kekacauan. Wiranto bahkan menyebut para perusuh itu sedang menjalankan skenario untuk menggagalkan pelantikan presiden dan wakil presiden terpilih pada 20 Oktober mendatang.

Wiranto tentu tak asal bicara. Dia punya banyak mata dan telinga untuk melihat dan mendengar tentang dinamika politik akhir-akhir ini. Fakta di lapangan pun menguatkan dugaan adanya penumpang gelap. Aksi-aksi anarkistis yang banyak terjadi jelas bukan perbuatan mahasiswa, tetapi pasti ulah pihak-pihak yang punya maksud jahat. 

Banyak juga keanehan yang muncul. Setelah aksi besar-besaran yang dilakukan mahasiswa pada Selasa (24/9), misalnya, ratusan pelajar SMK yang sebagian membekali diri dengan beragam senjata tajam menggeruduk kawasan sekitar kompleks parlemen Senayan. 

Mereka yang masih anak-anak dan sesuai UU Perlindungan Anak harus dilindungi dari penyalahgunaan politik itu tampak beringas melakukan pelemparan dan pembakaran. Anehnya lagi, mereka tak paham apa yang sebenarnya disuarakan. Kita khawatir mereka korban dari provokasi pihak-pihak yang membajak demonstrasi.

Kita menghargai dan mengapresiasi para mahasiswa yang hingga kemarin masih berunjuk rasa di sejumlah daerah meski sebenarnya pemerintah dan DPR telah menunda revisi sejumlah undang-undang yang mereka persoalkan.

Namun, kita juga mengutuk mereka yang berunjuk rasa dengan cara-cara di luar keadaban, dan tentu saja yang dimaksud ialah para penumpang gelap. Kita mengutuk perusakan fasilitas umum, anarkistis, karena akan merugikan kepentingan bersama.

Mahasiswa harus dipisahkan dari penumpang gelap yang membajak demokrasi. Karena itu, kita mendorong Presiden Joko Widodo segera berdialog dengan pemimpin mahasiswa.

Pembajak demonstrasi merupakan musuh demokrasi. Seluruh anak bangsa wajib menutup pintu rapat-rapat buat mereka. Aparat pun harus ekstra tegas menindak sehingga kemurnian demonstrasi bisa terjaga.



Berita Lainnya
  • Awas Ledakan Pengangguran Sarjana

    12/7/2025 05:00

    DALAM dunia pendidikan di negeri ini, ada ungkapan yang telah tertanam berpuluh-puluh tahun dan tidak berubah hingga kini, yakni ganti menteri, ganti kebijakan, ganti kurikulum, ganti buku.

  • Mencurahkan Hati untuk Papua

    11/7/2025 05:00

    JULUKAN ‘permata dari timur Indonesia’ layak disematkan untuk Pulau Papua.

  • Bukan Bangsa Pelanduk

    10/7/2025 05:00

    Indonesia perlu bersikap tegas, tapi bijaksana dalam merespons dengan tetap menjaga hubungan baik sambil memperkuat fondasi industri dan diversifikasi pasar.

  • Bansos bukan untuk Judol

    09/7/2025 05:00

    IDAK ada kata lain selain miris setelah mendengar paparan PPATK terkait dengan temuan penyimpangan penyaluran bantuan sosial (bansos).

  • Dicintai Rakyat Dibenci Penjahat

    08/7/2025 05:00

    KEJAKSAAN Agung (Kejagung) bukan lembaga yang menakutkan. Terkhusus bagi rakyat, terkecuali bagi penjahat.

  • Investasi Enggan Melesat

    07/7/2025 05:00

    PEMERINTAHAN Presiden Prabowo Subianto tampaknya mulai waswas melihat prospek pencapaian target pertumbuhan ekonomi 8% pada 2028-2029.

  • Di Laut, Kita Dikepung Petaka

    05/7/2025 05:00

    LAGI dan lagi, publik terus saja dikagetkan oleh peristiwa kecelakaan kapal di laut. Hanya dalam sepekan, dua kapal tenggelam di perairan Nusantara.

  • Jangan Menyerah Lawan Kekejian Israel

    04/7/2025 05:00

    MEMBICARAKAN kekejian Israel adalah membicarakan kekejian tanpa ujung dan tanpa batas.

  • Musim Potong Hukuman Koruptor

    03/7/2025 05:00

    SINDIRAN bahwa negeri ini penyayang koruptor kian menemukan pembenaran. Pekik perang terhadap korupsi yang cuma basa-basi amat sulit diingkari.

  • Menjerat Penjaja Keadilan

    02/7/2025 05:00

    ADA angin segar dalam penegakan hukum terhadap koruptor.

  • Lagu Lama Korupsi Infrastruktur

    01/7/2025 05:00

    PROYEK pembangunan ataupun pembenahan terkait dengan jalan seperti menjadi langganan bancakan untuk dikorupsi.

  • Mendesain Ulang Pemilu

    30/6/2025 05:00

    MAHKAMAH Konstitusi kembali menghasilkan putusan progresif terkait dengan penyelenggaraan pemilu di Indonesia

  • Jangan lagi Ditelikung Koruptor

    28/6/2025 05:00

    PEMERINTAH kembali terancam ditelikung koruptor.

  • Berhenti Membebani Presiden

    27/6/2025 05:00

    MENTERI sejatinya dan semestinya adalah pembantu presiden. Kerja mereka sepenuhnya didedikasikan untuk membantu kepala negara mengatasi berbagai persoalan bangsa.

  • Mitigasi setelah Gencatan Senjata

    26/6/2025 05:00

    GENCATAN senjata antara Iran dan Israel yang tercapai pada Senin (23/6) malam memang kabar baik.

  • Nyalakan Suar Penegakan Hukum

    25/6/2025 05:00

    KITAB Undang-Undang Hukum Acara Pidana (KUHAP) yang bermartabat haruslah mengutamakan perlindungan menyeluruh atas hak-hak warga.

Opini
Kolom Pakar
BenihBaik