Headline

Buruknya komunikasi picu masalah yang sebetulnya bisa dihindari.

Fokus

Pemprov DKI Jakarta berupaya agar seni dan tradisi Betawi tetap tumbuh dan hidup.

Menegakkan Fatsun Politik

15/8/2018 05:00

KABINET memang bukan hanya tentang birokrasi penyelenggaraan negara. Kabinet juga menjadi kepanjangan tangan koalisi partai dan sebab itu merupakan mesin politik tersendiri. Dalam diskursus politik global, kabinet punya banyak julukan dan makna. Ia bukan sekadar pembantu presiden, melainkan juga pelobi. Bahkan, dunia politik Amerika Latin umum menyebut menteri sebagai broker.

Para menteri di Kabinet Kerja yang dibentuk Presiden Joko Widodo dan Wapres Jusuf Kalla juga terdapat orang-orang partai. Sejatinya, para menteri itu menanggalkan loyalitas kepada partai, hanya patuh kepada presiden. Partai koalisi pun seharusnya memberikan dukungan kepada pemerintah sepenuh hati, bukan mendukung sesuka hati.

Idealnya, koalisi pemerintahan dibangun di atas landasan asas kepatutan, yang menjunjung tinggi norma dan etika politik. Ketika etika diabaikan, apalagi diabaikan dengan kesadaran penuh, partai pendukung pemerintah malah melampaui oposisi yang pada akhirnya memasung kebijakan presiden.

Partai Amanat Nasional (PAN) menjadi salah satu anggota koalisi pendukung pemerintah. Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi (PAN-Rebiro) Asman Abnur merupakn kader partai yang kelahirannya dibidani Amien Rais itu.
Meski menjadi anggota koalisi, bukan rahasia lagi, kerap partai yang dikomandoi Zulkifli Hasan itu doyan berseberangan dengan pemerintah, dari berseberangan yang samar-samar sampai yang terang benderang. Kritik yang dialamatkan langsung kepada Presiden Jokowi juga disampaikan mulai secara halus sampai yang melampaui kesantunan.

Selama ini kader PAN tidak dicopot dari kabinet tentu saja karena Jokowi sangat menghormati komitmen politik. Penghormatan itu ada batasnya. Tatkala PAN secara resmi mengusung capres Prabowo Subianto dan cawapres Sandiaga Uno sebagai penantang Jokowi-KH Ma’ruf Amin, wajar bila kemudian Presiden meminta Menteri Asman Abnur mundur dari kabinet. Jauh lebih kesatria lagi jika PAN secara sadar menarik kader mereka dari kabinet.

Kita tentu saja menghormati hak prerogatif Presiden untuk mencopot Asman Abnur. Kita juga mengapresiasi Asman Abnur yang memilih untuk mundur dari kabinet. Asman menyampaikan pengunduran dirinya dari kabinet kepada Menteri Sekretaris Negara Pratikno, kemarin. Selanjutnya, sesuai dengan peraturan, permohonan pengunduran diri itu menunggu persetujuan dari Presiden.

Kasus PAN hendaknya menjadi pembelajaran berharga dalam pembentukan koalisi pemerintahan. Ketika memutuskan bergabung ke koalisi pemerintahan, setiap partai politik semestinya paham betul akan hak dan kewajiban mereka.

Setiap anggota koalisi pemerintahan harus tahu diri. Amatlah wajar jika mereka juga dituntut untuk mendukung dan menyukseskan setiap kebijakan pemerintah karena kader mereka menjadi menteri. Itulah fatsun dalam politik yang beradab.

Sebaliknya, amat tidak wajar, bahkan tidak beradab, jika sebuah partai dengan senang hati menikmati manisnya hak atas jabatan, tetapi melalaikan kewajiban sebagai anggota koalisi. Ibarat mau makan duren, tapi ogah mencium baunya. Sudah saatnya para elite negeri ini menjunjung tinggi keadaban politik. Politik terkadang memang liar, tetapi bukan berarti tanpa fatsun di sana.

 



Berita Lainnya
  • Berebut Empat Pulau

    16/6/2025 05:00

    PEREBUTAN empat pulau antara Provinsi Aceh dan Sumatra Utara belakangan menyesaki ruang informasi publik.

  • Bertransaksi dengan Keadilan

    14/6/2025 05:00

    KEADILAN di negeri ini sudah menjadi komoditas yang kerap diperjualbelikan. Hukum dengan mudah dibengkokkan.

  • Tidak Usah Malu Miskin

    13/6/2025 05:00

    ADA petuah bijak bahwa angka tidak pernah berbohong. Dalam bahasa Inggris, petuah itu berbunyi numbers never lie.

  • Gaji Tinggi bukan Jaminan tidak Korupsi

    12/6/2025 05:00

    PERILAKU koruptif lebih didorong hasrat ketamakan dalam diri pelakunya (corruption by greed) ketimbang karena kebutuhan.

  • Upaya Kuat Jaga Raja Ampat

    11/6/2025 05:00

    SUDAH semestinya negara selalu tunduk dan taat kepada konstitusi, utamanya menjaga keselamatan rakyat dan wilayah, serta memastikan hak dasar masyarakat dipenuhi.

  • Vonis Ringan Koruptor Dana Pandemi

    10/6/2025 05:00

    UPAYA memberantas korupsi di negeri ini seperti tidak ada ujungnya. Tiap rezim pemerintahan mencetuskan tekad memberantas korupsi.

  • Membagi Uang Korupsi

    09/6/2025 05:00

    PERILAKU korupsi di negeri ini sudah seperti kanker ganas. Tidak mengherankan bila publik kerap dibuat geleng-geleng kepala oleh tindakan culas sejumlah pejabat.

  • Jangan Biarkan Kabinet Bersimpang Jalan

    07/6/2025 05:00

    DI tengah kondisi ekonomi yang sedang tidak baik-baik saja, soliditas di antara para punggawa pemerintah sangat dibutuhkan.

  • Jangan Lengah Hadapi Covid-19

    05/6/2025 05:00

    DALAM semua kondisi ancaman bahaya, kepanikan dan kelengahan sama buruknya. Keduanya sama-sama membuahkan petaka karena membuat kita tak mampu mengambil langkah tepat.

  • Merawat Politik Kebangsaan

    04/6/2025 05:00

    PANCASILA telah menjadi titik temu semua kekuatan politik di negeri ini.

  • Obral Nyawa di Tambang Rakyat

    03/6/2025 05:00

    JATUHNYA korban jiwa akibat longsor tambang galian C Gunung Kuda di Cirebon, Jawa Barat, menjadi bukti nyata masih amburadulnya tata kelola tambang di negeri ini.

  • Melantangkan Pancasila

    02/6/2025 05:00

    PANCASILA lahir mendahului proklamasi kemerdekaan Republik Indonesia. Tujuannya untuk memberi landasan langkah bangsa dari mulai hari pertama merdeka.

  • Penegak Hukum Tonggak Kepercayaan

    31/5/2025 05:00

    CITRA lembaga penegak hukum dan pemberantasan korupsi di negeri ini masih belum beranjak dari kategori biasa-biasa saja.

  • Palestina Merdeka Tetap Syarat Mutlak

    30/5/2025 05:00

    PERNYATAAN Presiden Prabowo Subianto soal kemungkinan membuka hubungan diplomatik dengan Israel jika negara itu mengakui negara Palestina merdeka sangat menarik.

  • Keadilan Pendidikan tanpa Diskriminasi

    29/5/2025 05:00

    SEMBILAN hakim di Mahkamah Konstitusi (MK) lagi-lagi membuat geger. Kali ini, mereka menyasar sistem pendidikan yang berlangsung selama ini di Tanah Air.

  • Meredakan Sengkarut Dunia Kesehatan

    28/5/2025 05:00

    Para guru besar fakultas kedokteran juga menganggap PPDS university-based tidak diperlukan mengingat saat ini pendidikan spesialis telah berbasis rumah sakit.