Headline

Senjata ketiga pemerataan kesejahteraan diluncurkan.

Fokus

Tarif impor 19% membuat harga barang Indonesia jadi lebih mahal di AS.

Siapa Ingin Indonesia Bubar?

26/3/2018 05:00

ADA istilah self-fulfilling prophecy dalam dunia psikologi.

Maknanya kira-kira, siapa yang membayangkan sesuatu terjadi, sesuatu itu benar-benar terjadi.

Bahkan, orang tersebut secara alami akan mengupayakan supaya hal yang dibayangkan itu betul-betul terjadi.

Kita kiranya bisa menggunakan self-fulfilling prophecy itu sebagai perspektif untuk melihat pernyataan Prabowo Subianto.

Ketua Umum Partai Gerindra itu dalam satu kesempatan menyinggung bahwa Indonesia bubar pada 2030.

Orang-orang di sekitar Prabowo membelanya dengan mengatakan pernyataan itu satu peringatan, warning.

Dari perspektif self-fulfilling prophecy, alih-alih peringatan, jangan-jangan Prabowo memang membayangkan Indonesia bubar pada 2030?

Sekurang-kurangnya pernyataan Prabowo menggambarkan sikap pesimistis seorang elite politik.

Kita senantiasa didorong bersikap optimistis dan berpikir positif supaya hal-hal baik yang akan terjadi.

Sebaliknya, sikap pesimistis dan pikiran negatif bisa mendatangkan keburukan pada kita.

Elite politik semestinya memberi teladan kepada rakyat dengan terlebih dahulu menunjukkan sikap optimistis dan pikiran positif, bukan meracuni rakyat dengan sikap pesimistis dan pikiran negatif.

Ke mana Prabowo yang dulu dengan penuh optimisme mengatakan "Indonesia 'macan Asia'"?

Apakah karena bukan di tangan Prabowo, Indonesia tidak bisa menjadi macan Asia sehingga sekarang ia membayangkan Indonesia bubar?

Di tangan siapa pun kendali pemerintahan dan negara ini, kita semestinya bergotong royong membuat Indonesia semakin maju, utuh, dan kukuh.

Bayangan Indonesia bubar pada 2030 didasarkan pada novel Ghost Fleet.

Secanggih apa pun, novel tetap fiksi dan fiksi bukan prediksi yang didasarkan pada fakta empiris dan data ilmiah.

Apakah sesuatu yang didasarkan pada fiksi bisa dikatakan peringatan?

Faktanya, berdasarkan ukuran ilmiah yang disebut indeks kerapuhan negara (fragile state index), kondisi Indonesia terus membaik sejak 2006.

Itu artinya Indonesia semakin utuh dan kukuh.

Kondisi Indonesia memburuk dua poin pada 2016. Kita menduga itu disebabkan hiruk pikuk pilkada DKI di penghujung 2016.

Kita semua tahu apa dan siapa yang menjadi penyebabnya.

Karena kita mampu mengelola dinamika di pilkada, kondisi Indonesia jadi jauh lebih baik, meningkat 8 poin pada 2017.

Bangsa ini punya banyak kisah sukses menghadapi ancaman kerapuhan dan perpecahan.

Pengalaman itu semestinya cukup bagi kita untuk tetap bersikap optimistis dan berpikiran positif bahwa Indonesia semakin maju, utuh, dan kukuh.

Tiada tempat bagi sikap pesimistis dan pikiran negatif.

Rakyat kiranya membutuhkan pemimpin yang bersikap optimistis dan berpikiran positif.



Berita Lainnya
  • Suporter Koruptor

    19/7/2025 05:00

    PROSES legislasi Rancangan Undang-Undang (RUU) tentang Hukum Acara Pidana menunjukkan lagi-lagi DPR dan pemerintah mengabaikan partisipasi publik.

  • Rumah Sakit Asing bukan Ancaman

    18/7/2025 05:00

    DIBUKANYA keran bagi rumah sakit asing beroperasi di Indonesia laksana pedang bermata dua.

  • Kerja Negosiasi belum Selesai

    17/7/2025 05:00

    AKHIRNYA Indonesia berhasil menata kembali satu per satu tatanan perdagangan luar negerinya di tengah ketidakpastian global yang masih terjadi.

  • Setop Penyakit Laten Aksi Oplosan

    16/7/2025 05:00

    BARANG oplosan bukanlah fenomena baru di negeri ini. Beragam komoditas di pasaran sudah akrab dengan aksi culas itu.

  • Revisi KUHAP tanpa Cacat

    15/7/2025 05:00

    DPR dan pemerintah bertekad untuk segera menuntaskan revisi Undang-Undang Nomor 8 Tahun 1981 tentang Hukum Acara Pidana (KUHAP). Semangat yang baik, sebenarnya.

  • Cari Solusi, bukan Cari Panggung

    14/7/2025 05:00

    PERSAINGAN di antara para kepala daerah sebenarnya positif bagi Indonesia. Asal, persaingan itu berupa perlombaan menjadi yang terbaik bagi rakyat di daerah masing-masing.

  • Awas Ledakan Pengangguran Sarjana

    12/7/2025 05:00

    DALAM dunia pendidikan di negeri ini, ada ungkapan yang telah tertanam berpuluh-puluh tahun dan tidak berubah hingga kini, yakni ganti menteri, ganti kebijakan, ganti kurikulum, ganti buku.

  • Mencurahkan Hati untuk Papua

    11/7/2025 05:00

    JULUKAN ‘permata dari timur Indonesia’ layak disematkan untuk Pulau Papua.

  • Bukan Bangsa Pelanduk

    10/7/2025 05:00

    Indonesia perlu bersikap tegas, tapi bijaksana dalam merespons dengan tetap menjaga hubungan baik sambil memperkuat fondasi industri dan diversifikasi pasar.

  • Bansos bukan untuk Judol

    09/7/2025 05:00

    IDAK ada kata lain selain miris setelah mendengar paparan PPATK terkait dengan temuan penyimpangan penyaluran bantuan sosial (bansos).

  • Dicintai Rakyat Dibenci Penjahat

    08/7/2025 05:00

    KEJAKSAAN Agung (Kejagung) bukan lembaga yang menakutkan. Terkhusus bagi rakyat, terkecuali bagi penjahat.

  • Investasi Enggan Melesat

    07/7/2025 05:00

    PEMERINTAHAN Presiden Prabowo Subianto tampaknya mulai waswas melihat prospek pencapaian target pertumbuhan ekonomi 8% pada 2028-2029.

  • Di Laut, Kita Dikepung Petaka

    05/7/2025 05:00

    LAGI dan lagi, publik terus saja dikagetkan oleh peristiwa kecelakaan kapal di laut. Hanya dalam sepekan, dua kapal tenggelam di perairan Nusantara.

  • Jangan Menyerah Lawan Kekejian Israel

    04/7/2025 05:00

    MEMBICARAKAN kekejian Israel adalah membicarakan kekejian tanpa ujung dan tanpa batas.

  • Musim Potong Hukuman Koruptor

    03/7/2025 05:00

    SINDIRAN bahwa negeri ini penyayang koruptor kian menemukan pembenaran. Pekik perang terhadap korupsi yang cuma basa-basi amat sulit diingkari.

  • Menjerat Penjaja Keadilan

    02/7/2025 05:00

    ADA angin segar dalam penegakan hukum terhadap koruptor.