Headline
Manggala Agni yang dibentuk 2002 kini tersebar di 34 daerah operasi di wilayah rawan karhutla Sumatra, Sulawesi, dan Kalimantan.
Manggala Agni yang dibentuk 2002 kini tersebar di 34 daerah operasi di wilayah rawan karhutla Sumatra, Sulawesi, dan Kalimantan.
Sejak era Edo (1603-1868), beras bagi Jepang sudah menjadi simbol kemakmuran.
TAHAPAN terpenting dalam prosesi panjang Pilkada DKI Jakarta 2017 berakhir yang ditandai dengan pemungutan suara putaran kedua, kemarin. Meski belum resmi, pemenang kontestasi sudah diketahui. Namun, yang terpenting, inilah saatnya rakyat Jakarta bersatu kembali. Mustahil disangkal, pilkada DKI Jakarta ialah pilkada paling melelahkan. Tak cuma dari sisi durasi yang mencapai tujuh bulan semenjak masa pendaftaran pasangan calon gubernur dan wakil gubernur, pilkada DKI tahun ini juga teramat menyedot emosi.
Perbedaan pandangan begitu tajam. Kontestasi juga berlangsung dalam tensi tinggi. Rivalitas seakan tanpa batas, sampai-sampai rakyat terbelah oleh fanatisme berlebih terhadap calon masing-masing. Bahkan, energi bangsa ikut tersedot lantaran pilkada DKI yang sejatinya pesta demokrasi tingkat lokal kental dengan rasa nasional. Oleh karena itu, kita patut berlega hati bahwa pilkada DKI Jakarta segera usai.
Kita juga patut bersyukur lantaran segala kekhawatiran akan meletupnya kekisruhan di puncak perhelatan, kemarin, tak menjadi kenyataan. Kepada seluruh aparat yang tanpa kenal lelah untuk memastikan kelancaran dan keamanan, kita menghaturkan terima kasih. Dengan usainya pemungutan suara, pasangan calon serta tim sukses tinggal menunggu hasil kerja keras mereka berbulan-bulan untuk menggaet dukungan warga.
Betul bahwa jika tidak ada sengketa, pemenang secara resmi baru akan diumumkan KPU DKI Jakarta pada 6 Mei mendatang setelah dilakukan rekapitulasi suara pada 20 April-1 Mei 2017. Namun, jika menilik hasil hitung cepat, kontestasi pilkada DKI kali ini telah dimenangi Anies Rasyid Baswedan dan Sandiaga Uno. Seluruh lembaga survei yang menggelar quick count menempatkan pasangan nomor urut 3 itu mengungguli petahana Basuki Tjahaja Purnama-Djarot Saiful Hidayat.
Tak salah jika kita mengatakan bahwa Jakarta bakal memiliki gubernur baru. Tak berlebihan pula jika kita mengucapkan selamat kepada Anies dan Sandi. Siapa pun pemenangnya, rakyat Jakarta telah menentukan pilihan. Siapa pun pemenangnya, ia harus menjadi pemimpin seluruh rakyat Jakarta lima tahun ke depan, bukan semata pemimpin mereka yang memilihnya. Ia wajib merangkul semua pihak karena hanya dengan kekompakan seluruh rakyat, Jakarta akan menjadi lebih baik.
Kita angkat topi untuk Anies-Sandi yang akan segera sowan ke Basuki-Djarot. Itulah wujud nyata dari prinsip mulia bahwa sebagai pihak yang berjaya, mereka tidak jemawa. Kita juga mengapresiasi kubu Basuki-Djarot yang tak perlu menunggu waktu lama untuk mengucapkan selamat kepada Anies-Sandi. Itulah wujud nyata dari prinsip bahwa sebagai pihak yang kalah, mereka berjiwa kesatria.
Mereka telah memberikan teladan bahwa persaudaraan sesama anak bangsa jauh lebih berharga ketimbang sekadar pilkada. Itulah tradisi politik yang harus terus dibiakkan para elite sehingga demokrasi kita akan semakin baik dan berkualitas. Pilkada DKI Jakarta sudah usai dan inilah saatnya persaudaraan yang sempat terkoyak dirajut kembali. Rakyat Jakarta harus kembali merekat setelah berbulan-bulan tersekat.
Rakyat Jakarta harus kembali bersatu setelah sekian lama terbelah dalam kubu per kubu. Polemik dan konflik, perseteruan dan pertikaian ialah masa lalu. Sebaliknya, kebersamaan dalam keberagaman ialah masa depan. Jakarta segera memiliki pemimpin baru. Di pundak Anies-Sandi, nasib Ibu Kota lima tahun ke depan disandarkan. Mereka harus bisa membawa Jakarta menjadi lebih baik ketimbang Basuki-Djarot yang sudah sangat baik.
ENTAH karena terlalu banyak pekerjaan, atau justru lagi enggak ada kerjaan, Pusat Pelaporan dan Analisis Transaksi Keuangan (PPATK) memblokir puluhan juta rekening milik masyarakat.
KASUS suap proses pergantian antarwaktu (PAW) untuk kader PDI Perjuangan Harun Masiku ke kursi DPR RI masih jauh dari tutup buku alias belum tuntas.
Intoleransi dalam bentuk apa pun sesungguhnya tidak bisa dibenarkan.
KEPALA Desa ibarat etalase dalam urusan akuntabilitas dan pelayanan publik.
KONFLIK lama Thailand-Kamboja yang kembali pecah sejak Kamis (24/7) tentu saja merupakan bahaya besar.
NEGERI ini memang penuh ironi. Di saat musim hujan, banjir selalu melanda dan tidak pernah tertangani dengan tuntas. Selepas banjir, muncul kemarau.
Berbagai unsur pemerintah pun sontak berusaha mengklarifikasi keterangan dari AS soal data itu.
EKS marinir TNI-AL yang kini jadi tentara bayaran Rusia, Satria Arta Kumbara, kembali membuat sensasi.
SEJAK dahulu, koperasi oleh Mohammad Hatta dicita-citakan menjadi soko guru perekonomian Indonesia.
MUSIBAH bisa datang kapan pun, menimpa siapa saja, tanpa pernah diduga.
MEGAPROYEK pembangunan Ibu Kota Nusantara (IKN) pada awalnya adalah sebuah mimpi indah.
PROSES legislasi Rancangan Undang-Undang (RUU) tentang Hukum Acara Pidana menunjukkan lagi-lagi DPR dan pemerintah mengabaikan partisipasi publik.
DIBUKANYA keran bagi rumah sakit asing beroperasi di Indonesia laksana pedang bermata dua.
AKHIRNYA Indonesia berhasil menata kembali satu per satu tatanan perdagangan luar negerinya di tengah ketidakpastian global yang masih terjadi.
BARANG oplosan bukanlah fenomena baru di negeri ini. Beragam komoditas di pasaran sudah akrab dengan aksi culas itu.
DPR dan pemerintah bertekad untuk segera menuntaskan revisi Undang-Undang Nomor 8 Tahun 1981 tentang Hukum Acara Pidana (KUHAP). Semangat yang baik, sebenarnya.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved