Headline
Buruknya komunikasi picu masalah yang sebetulnya bisa dihindari.
Buruknya komunikasi picu masalah yang sebetulnya bisa dihindari.
Pemprov DKI Jakarta berupaya agar seni dan tradisi Betawi tetap tumbuh dan hidup.
Sebuah kelompok LSM dan peneliti memperingatkan, pada tahun 2021 para pemimpin di lebih dari 100 negara dan wilayah – yang mewakili sebagian besar hutan dunia – berjanji untuk menghentikan dan memulihkan hilangnya hutan pada tahun 2030. Namun, penilaian tahunan yang dirilis pada Selasa (24/10) menunjukkan bahwa deforestasi global sebenarnya meningkat sebesar empat persen pada tahun lalu, dan dunia masih jauh dari jalur untuk memenuhi komitmen tahun 2030.
“Tujuan tahun 2030 tersebut tidak hanya bagus untuk dicapai, tapi juga penting untuk menjaga iklim yang layak huni bagi umat manusia,” Erin Matson, penulis utama Forest Declaration Assessment memperingatkan. Hutan tidak hanya merupakan habitat utama bagi kehidupan hewan namun juga berperan sebagai pengatur penting iklim global dan spons karbon yang menyedot emisi yang dihasilkan aktivitas manusia. Namun, deforestasi tahun lalu lebih tinggi 20% dari yang seharusnya untuk memenuhi janji para pemimpin itu, dengan hilangnya 6,6 juta hektar hutan, yang sebagian besar merupakan hutan primer di wilayah tropis.
Penilaian tersebut, yang diawasi sejumlah kelompok lingkungan hidup dan organisasi penelitian, juga memperingatkan bahwa degradasi hutan masih merupakan masalah besar. Degradasi mengacu pada berbagai dampak buruk, termasuk kebakaran hutan dan hilangnya keanekaragaman hayati, yang berdampak pada kesehatan hutan secara keseluruhan. “Data dari tahun ke tahun cenderung berubah. Jadi satu tahun bukanlah segalanya, akhir dari segalanya,” kata Matson. “Tetapi yang paling penting adalah trennya. Dan sejak baseline tahun 2018 hingga 2020, kita menuju ke arah yang salah.”
Penilaian tersebut tidak terlalu suram, karena ada sekitar 50 negara yang diperkirakan akan mengakhiri deforestasi. Secara khusus, Brasil, Indonesia, dan Malaysia mengalami "kemajuan dramatis” dalam mencegah deforestasi. Namun, laporan tersebut memperingatkan bahwa kemajuan tersebut berisiko. Keberhasilan Indonesia sebagian terkait dengan moratorium deforestasi, namun terdapat kekhawatiran bahwa undang-undang baru mengenai cipta kerja dapat melemahkan komitmen tersebut. Di Brasil, meski ada minat baru untuk melindungi Amazon, ekosistem penting lainnya – sabana Cerrado – malah menjadi target eksploitasi.
Laporan tersebut memuji peraturan baru yang diperkenalkan oleh Uni Eropa yang bertujuan untuk memblokir impor komoditas yang mendorong deforestasi. Namun mereka menyerukan tindakan global yang lebih kuat, termasuk lebih banyak dana untuk melindungi hutan, dan diakhirinya subsidi pada sektor-sektor seperti pertanian yang mendorong deforestasi. “Dunia mengalami kerusakan hutan yang berdampak buruk pada skala global,” kata Fran Price, pimpinan hutan global WWF. “Sejak janji global dibuat, kawasan hutan tropis seluas Denmark telah hilang.”
Laporan ini muncul sebelum negara-negara bertemu untuk membicarakan krisis iklim bulan depan. Namun penggundulan hutan sepertinya tidak akan menjadi prioritas dalam diskusi mengenai energi terbarukan dan masa depan bahan bakar fosil. “Kami ingin menjadikan alam dan hutan sebagai agenda utama. Kami khawatir hal-hal tersebut tidak termasuk dalam agenda kami,” kata Price.(AFP/M-3)
Ketika wilayah jelajah buaya menyempit akibat alih fungsi lahan dan pembangunan permukiman, buaya cenderung masuk ke lingkungan manusia untuk mencari makan.
PT Nusa Halmahera Minerals (NHM) menyelenggarakan serangkaian kegiatan lingkungan bertema Beat Plastic Pollution atau Hentikan Polusi Plastik.
Sebagai bentuk implementasi nyata dari komitmen terhadap prinsip Environmental, Social, and Governance (ESG), Krakatau Posco menjalankan program konservasi mangrove di Desa Lontar, Serang
Hotel ibis Palembang Sanggar dengan bangga mengumumkan keberhasilan meraih sertifikasi Green Key, sebuah penghargaan prestisius bertaraf internasional
Kepolisian RI dan Kementerian Lingkungan Hidup (KLH) menandatangani nota kesepahaman (MoU) untuk sinergi dalam penegakan hukum guna memastikan kelestarian lingkungan hidup Indonesia.
Medco Energi Internasional melalui Medco E&P Natuna Ltd mengembangkan Sekolah Adiwiyata di Kepulauan Anambas, wilayah terluar Indonesia di Laut Natuna, Kepulauan Riau.
Kawasan Asia Tenggara, yang menyimpan 15% hutan tropis dunia dan hampir 20% spesies tumbuhan dan hewan global, menghadapi potensi kehilangan hingga 50% spesies terestrial pada 2100.
Lestarikan keanekaragaman hayati! Jaga alam, sumber kehidupan. Pelajari pentingnya konservasi untuk masa depan bumi yang berkelanjutan.
Pelajari ekosistem: Keseimbangan alam esensial untuk kehidupan. Temukan peran pentingnya bagi bumi dan keberlangsungan makhluk hidup.
Balai Gakkum Kehutanan Wilayah Sumatra secara resmi menyerahkan tersangka AS (45) beserta barang bukti kasus perdagangan ilegal sisik trenggiling kepada Kejaksaan Tinggi Sumut
Lebih dari 15 jenis tanaman herbal Indonesia telah ditanam di greenhouse tersebut, antara lain jahe merah, jahe gajah, kunyit, pohon bidara, pohon katuk, serai wangi, saga, dan tapak dara.
Yayasan Keanekaragaman Hayati Indonesia (KEHATI) juga telah mengumumkan para peraih KEHATI Award 2024, penghargaan tertinggi dalam bidang lingkungan di Indonesia.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved