Headline

Setelah melakoni tenis dan olahraga di gym, aktor Christoffer Nelwan kini juga kerajingan padel.

Fokus

Keputusan FIFA dianggap lebih berpihak pada nilai komersial ketimbang kualitas kompetisi.

Medsos dan Follower jadi Rujukan Pengunjung Memilih Restoran

Devi Harahap
23/6/2023 20:00
 Medsos dan Follower jadi Rujukan Pengunjung Memilih Restoran
ilustrasi: Pengunjug restoran(CESAR MANSO / AFP)

Sebuah penelitian terbaru dari Barclaycard Payments dan badan survei OnePoll mengungkapkan bahwa orang dewasa dengan followers online yang banyak cenderung tinggi, mudah menghabiskan lebih banyak uang saat bersantap di restoran.

Penelitian itu didasari pada sebuah jajak pendapat terhadap 2.000 orang dewasa. Hasilnya mengungkapkan bahwa hampir 41% responden menyatakan media sosial memainkan peran utama terhadap keputusan mereka memilih jenis restoran yang akan dikunjungi dan makanan yang akan disantap.

Angka ini meningkat menjadi 58% di antara responden berusia 18 hingga 26 tahun. Bahkan beberapa responden yang disurvei akan melihat menu di media sosial sebelum melakukan pemesanan.

“Penelitian kami menunjukkan bahwa seperempat pengunjung melihat menu di media sosial sebelum memesan,” kata Kirsty Morris, direktur pelaksana untuk Solusi Komersial di Barclaycard seperti dilansir dari New York Post pada Jum’at (23/6).

Menurut Morris, mempublikasikan menu di media sosial itu hanyalah salah satu cara untuk meningkatkan pengalaman dan kepercayaan kepada para konsumen. Hal ini didasarkan pada perilaku konsumen yang kerap mengunggah makanan di media sosial

“Cara ini setidaknya membuat konsumen bisa lebih berkonsentrasi untuk mendapatkan foto makanan yang sempurna saat mereka bersantap di luar,” jelasnya.

Lebih lanjut, penelitian menyoroti korelasi antara transparansi restoran dengan ketertarikan konsumen. Menurut Morris, semakin banyak tempat yang mengulas menu dan memberi informasi terkait harga dan sistem pembayaran, akan semakin meningkatkan jumlah konsumen.

“Ini adalah langkah yang masuk akal bagi para pelaku wirausahawan khususnya mereka yang berkecimpung di industri perhotelan untuk terus berbagi konten menarik untuk meningkatkan minat calon pengunjung,” kata Morris.

Menurut jumlah orang yang disurvei, rata-rata waktu yang dihabiskan pengunjung untuk melihat-lihat restoran secara daring adalah sekitar 40 menit. Hampir setengah dari mereka yang disurvei mengaku bahwa foto makanan dari jarak dekat turut menentukan pilihan bersantap,

Sementara 29% mengatakan bahwa dekorasi dan kenyamanan tempat menjadi pilihan. Sedangkan 28% mengatakan bahwa melihat kondisi restoran secara langsung mempengaruhi keputusan mereka.

Ada pula sejumlah kecil responden sekitar 17% yang mengklaim bahwa mereka lebih suka melihat menu dan restoran lewat media sosial agar dapat mengetahui lebih banyak tentang restoran tertentu. Studi ini juga mengungkapkan bahwa Facebook (43%) dan Instagram (41%) adalah dua situs yang paling sering digunakan untuk mencari tempat makan.

“Saluran media sosial menyediakan 'etalase' bagi restoran untuk memasarkan makanan mereka. Setelah beberapa tahun yang penuh gejolak dalam dunia perhotelan, media sosial merupakan cara yang berharga untuk menarik pelanggan baru ke sebuah tempat,” ungkap Morris.

Lebih lanjut OnePoll menemukan bahwa pengguna akan lebih mengenal restoran jika menampilkan aktif di media sosial dan memperlihatkan presentasi makanan dan pemandangan dari restoran.

Sementara itu beberapa pengunjung (20%) mengungkapkan bahwa mereka lebih suka pergi ke restoran yang lebih mewah dan sesekali bersantap di restoran kelas atas daripada sering makan di luar.

Sejak menjalankan survei tersebut, Barclaycard mensurvei 200 pemilik restoran lainnya dan menyatakan bahwa 66% dari mereka telah memiliki media sosial untuk menawarkan reservasi. Beberapa restoran baru-baru ini melaporkan peningkatan reservasi sebesar 80% sejak aktif di media sosial.(M-3)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Adiyanto
Berita Lainnya