Headline
DPR setujui surpres pemberian amnesti dan abolisi.
DPR setujui surpres pemberian amnesti dan abolisi.
Sejak era Edo (1603-1868), beras bagi Jepang sudah menjadi simbol kemakmuran.
Sebagai salah satu pelopor dalam bisnis fesyen dan industri kreatif di Indonesia, Ainayya memiliki visi untuk menjadi merek fasyen global yang mengangkat warisan dan budaya Indonesia di kancah internasional. Dengan misi yang kuat yaitu menyediakan produk fasyen yang unik, orisinil, dan tak lekang oleh waktu, jenama fesyen lokal ternama ini telah berhasil menciptakan tren yang memukau dunia mode.
Ainayya Prima Karya, perusahaan yang bergerak di bidang fashion terutama fashion muslim sejak tahun 2016, dikenal dengan produk unggulan mereka, yaitu dress bergaya vintage dan timeless. Target pasar utama mereka adalah perempuan muslimah berusia 25-35 tahun yang memiliki karakteristik feminim, anggun, dan modis, serta telah berkeluarga
Tahun ini, tren warna sage green yang mereka ciptakan viral. Claira Dress dan Claira Koko warna Sage Green, telah dipakai oleh Venna Melinda pada putranya dan menjadi produk yang sangat diminati. Selain itu, Oryza Sèries berwarna sage green juga telah dipakai oleh keluarga Roger Danuarta dan Cut Ratu Meyriska, serta pedangdut terkenal, Siti Badriah.
Baca juga : Angkat Tema Gaya Hidup Artisan, Merek Rarekynd Ramaikan Pasar Fesyen Lokal
Berdirinya perusahaan Ainayya adalah hasil dari keresahan pendiri sekaligus pemilik Ainayya, Putri Primalia. Putri kesulitan menemukan pakaian muslimah yang anggun dan serbaguna dengan sentuhan vintage. "Saya sangat bangga melihat perkembangan Ainayya selama ini. Awalnya, saya hanya mencari pakaian muslimah yang sesuai dengan gaya dan selera saya sendiri. Namun, melalui perjalanan ini, Ainayya kini telah menjadi simbol tren warna dan gaya busana muslimah bergaya vintage,” ujar dia dalam keterangan resminya.
Jenama lokal ini berencana untuk berpartisipasi dalam pagelaran fashion seperti Jakarta Fashion Week atau Indonesia Fashion Week, serta mengadakan trunk show untuk koleksi terbaru mereka. Selain itu, Ainayya juga berencana untuk membuka toko resmi mereka untuk memberikan pengalaman langsung dan nyaman bagi para pelanggan. “Ainayya siap memberikan pengalaman berbelanja yang unik dan memuaskan bagi para fashionista yang mencari pakaian yang orisinil, timeless, dan terinspirasi oleh keindahan budaya Indonesia.” (M-3)
Baca juga : Kemenaker Fokus Tingkatkan Kompetensi SDM di Bidang Fesyen
Pengeluaran konsumen muslim untuk fashion mencapai US$318 miliar pada 2022 atau tumbuh 8,4% dibanding 2021, dan diperkirakan akan menembus US$428 miliar pada 2027.
MENJELANG momen Lebaran 2025, koleksi-koleksi busana muslim semakin diminati dan laris di pasaran.
MOTIF bunga pada model fesyen memang cukup banyak digandrungi di modest fashion. Selain itu, warna pastel dan warna monokrom juga merupakan salah satu pilihan outfit yang cukup digemari
Creative Director label fesyen muslim Sisesa, Sansa Enandera merekomendasikan bahan jersey untuk baju muslim yang nyaman dan antibau.
Selain mengunggulkan desain dan kualitas, jenama busana muslim asal Sumenep ini menggandeng sejumlah selebritas sebagai strategi membidik pasar premium.
Busana muslim karya desainer Aneuk Muda Aceh Unggul Hebat (AMANAH) memeriahkan kegiatan di Muslim Fashion Festival (Muffest) 2024 di Istora Senayan, Jakarta, 8-11 Agustus 2024.
Koleksi batik ramah ibu menyusui ditampilkan di panggung peragaan busana JF3 Fashion Festival di di La Piazza Fashion Tent, Summarecon Mall Kelapa Gading
SEBAGAI kiblat mode dan pintu gerbang budaya global, Paris menjadi daya tarik sendiri bagi warga dunia. Paris dinilai sangat potensial untuk memperkuat eksistensi fashion Indonesia.
JF3 Fashion Festival menjalin kerja sama dengan Busan Textile & Fashion Industries Association, Korea Selatan.
KETUA Gekrafs Temi Sumarlin mengungkapkan industri kreatif Tanah Air memiliki potensi besar, salah satunya fesyen. Industri subsektor ekraf itu dinilai menjanjikan
DESAINER Nila Baharuddin, kembali hadir di Jepang dengan koleksi eksklusif tas handmade. Salah satu yang menjadi sorotan utama dalam koleksinya adalah tas perpaduan makramé dan rotan.
Anna Wintour mundur dari American Vogue setelah 37 tahun. Ia tetap pegang posisi global di Condé Nast. Pergantian besar tengah terjadi di tubuh perusahaan.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved