Headline
Sebagian besar pemandu di Gunung Rinjadi belum besertifikat.
Sebagian besar pemandu di Gunung Rinjadi belum besertifikat.
SELAMA beberapa dekade terkahir, puasa intermiten atau intermittent fasting menjadi strategi menurunkan berat badan yang populer di kalangan para pelaku diet.
Akan tetapi, sebuah studi yang ditulis Jordan Schueler, kandidat PhD di Departemen Ilmu Psikologi dan Otak di Texas A&M, menunjukkan puasa intermiten dapat meningkatkan risiko binge-eating dan gangguan makanan lainnya di masa depan.
Peneliti mengatakan Binge-eating merupakan kegiatan mengonsumsi makanan dalam porsi besar secara teratur dalam waktu singkat hingga perut terlalu kenyang (begah). Penelitian yang diterbitkan dalam jurnal Appetite itu mulai dikembangkan sejak 2019.
Schueler mengungkapkan informasi tentang efek psikologis dari puasa intermiten tergolong minim. Namun, secara medis bisa berdampak pada berat badan dan kolesterol.
"Saya tertarik untuk melihat bagaimana bentuk khusus dari diet terbatas waktu ini, orang mungkin mengabaikan isyarat lapar untuk waktu yang lama, itu juga dapat menyebabkan makan berlebihan," kata Schueler, Jumat (3/2).
Penelitian ini melibatkan 300 peserta dari kalangan mahasiswa sarjana sebagai sampel. Di antara peserta, 23,5% saat ini berpartisipasi dalam puasa intermiten, 16% pernah mencoba puasa intermiten dan 61% tidak pernah puasa intermiten sebelumnya.
Hasil menunjukkan peserta yang menjalani puasa intermiten pada masa lalu memiliki potensi terlibat dalam binge eating daripada peserta yang tidak pernah melakukan metode tersebut. Schueler mengatakan sistem apapun yang memaksa tubuh ke dalam pola makan yang tidak normal dapat berpotensi mengganggu perkembangan tubuh.
"Mereka yang menjalankan puasa intermiten mungkin bisa mengendalikan diri dalam mengonsumsi makanan," ujarnya.
Baca juga: Mengenal Diet Intermittent Fasting dan Caranya
Studi ini juga menemukan puasa intermiten cenderung tidak menyesuaikan dengan rasa lapar internal dan isyarat kenyang.
Namun, menurut Schueler, orang yang menjalankan puasa intermiten lazim mengalami rebound effect setelah pembatasan kalori yang parah, makan berlebihan terjadi. Rebound effect adalah produksi gejala negatif yang meningkat ketika efek terapi telah berlalu atau pasien tidak lagi merespons suatu terapi.
Temuan ini menunjukkan, meskipun puasa intermiten menjadi faktor seseorang untuk makan berlebihan saat sedang diet, hal itu kemungkinan memiliki efek yang bertahan lama pada hubungan seseorang dengan makanan. Sementara itu, ada beberapa jenis puasa intermiten namun semuanya mengikuti konsep yang sama, yaitu bergantian antara puasa dan makan.
Dengan pendekatan makan yang dibatasi waktu, pelaku diet hanya bisa mengisi perut selama jendela tertentu. Misalnya, dengan metode 16/8, orang tersebut berpuasa selama 16 jam dan kemudian dapat makan dalam rentang waktu delapan jam antara pukul 10.00 hingga pukul 18.00 WIB.
Sementara itu, beberapa ahli tidak menganggap puasa intermiten memiliki banyak manfaat penurunan berat badan jangka panjang dibandingkan pembatasan kalori standar.(M-4)
Ada lima tips terbaik yang dapat membantu memaksimalkan perubahan dalam proses penurunan berat badan.
Diet kaya akan antioksidan, karotenoid, flavonoid, dan folat dapat membantu melawan infeksi HPV dan mengurangi risiko kanker serviks.
Berikut 13 cara cepat dan efektif untuk menurunkan berat badan, termasuk mengonsumsi protein saat sarapan, dann menghindari gula dan karbohidrat olahan.
Semakin Berkembangnya tren gaya hidup sehat, Semakin banyak wanita yang mencari cara yang efektif untuk mengurangi berat badan dan meningkatkan kesehatan secara keseluruhan
Dalam upaya menurunkan berat badan, pilihan makanan tidak selalu menjadi fokus utama. Minuman yang dikonsumsi juga dapat berperan penting.
Ingin menjadi vegan? Yuk pelajari terlebih dahulu risiko berikut.
Generasi Beta: Pahlawan atau korban revolusi teknologi? Mari kita bahas.
Dalam dekade terakhir, masyarakat Indonesia mulai akrab dengan dunia digital. Mulai dari kakek-nenek hingga cucu telah melek teknologi informasi.
Di era digital yang terus berkembang, transformasi digital bukan hanya sekadar tren. Itu telah menjadi kebutuhan mendesak dalam berbagai bidang, termasuk di bidang kesehatan.
Sistem Informasi Manajemen Puskesmas (Simpus) adalah sebuah sistem digital yang dirancang khusus untuk membantu Puskesmas dalam mengelola berbagai informasi kesehatan.
Kalian harus perbanyak minum air putih. Air putih bermanfaat baik untuk kesehatan kulit. Dengan asupan cairan tubuh yang baik maka badan dan kulit menjadi terwat.
Putri Catherine dari Wales mengumumkan sedang menjalani kemoterapi pencegahan untuk mengobati kanker. Tapi apa itu kemoterapi pencegahan?
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved