Headline
Presiden Trump telah bernegosiasi dengan Presiden Prabowo.
Presiden Trump telah bernegosiasi dengan Presiden Prabowo.
Warga bahu-membahu mengubah kotoran ternak menjadi sumber pendapatan
Memiliki tubuh langsing merupakan dambaan hampir setiap orang. Bukan sekadar masalah citra tubuh, jika tubuh kegemukan atau mengalami masalah obesitas akan ada berbagai risiko penyakit yang mengintai. Banyak orang dengan masalah ini kemudian mencari treatment slimming tanpa rasa sakit dan slimming tanpa efek samping.
“Obesitas menjadi masalah medis yang meningkatkan risiko berbagai penyakit seperti jantung, diabetes, tekanan darah tinggi, dan kanker.” tutur dr. Loudfy Eka, seorang dokter kecantikan, dalam penjelasannya yang diterima Media Indonesia, Senin (15/8).
Obesitas, kata dia merupakan kondisi yang menggambarkan seseorang memiliki berat badan berlebih, kegemukan, dan mengandung banyak lemak pada tubuh.
Timbunan lemak, khususnya lemak yang menumpuk di area perut, pinggang, lengan, paha, hingga samping torso seringkali menjadi masalah, karena tidak mampu hilang dengan cara diet dan olahraga saja.
Namun, menurut dia, seiring berkembangnya ilmu kedokteran, lemak membandel tersebut bisa dihancurkan dengan beberapa metode slimming aman tanpa rasa sakit yang bertujuan menghancurkan lemak secara non-bedah, di antaranya Cryolipolysis. Ini adalah sebuah prosedur yang dilakukan untuk menghancurkan lemak melalui metode proses pendinginan lemak. “Pada saat prosedur ini dilakukan, proses pendinginan dapat mencapai 4°C.” jelas dokter Loudfy.
Hal ini, kata dia, bertujuan agar sel lemak tubuh hancur dan mengalami apoptosis. "Kabar baiknya, cryolipolysis dapat membuang sel lemak sampai 20 – 25% pada daerah yang ditargetkan."
Lipo laser adalah salah satu prosedur non-invasif menggunakan laser yang dapat memecah lemak untuk mengurangi volume jaringannya. Hal ini merupakan treatment slimming tanpa efek samping dan slimming tanpa rasa sakit, sekaligus treatment slimming yang sangat praktis.
“Jika lemak kita hilangkan dengan teknologi Cryolipolisis, otot juga bisa dibentuk dengan teknologi Emsculpt atau BIOSLIM” tukas dokter Klinik Kecantikan Rumah Ratu Banjarmasin tersebut.
Untuk mengencangkan tubuh serta pembentukan tubuh dapat dilakukan dengan treatment yang menggunakan metode RF (Radiofrekuensi) seperti Exilis dan TherMage.
Exilis merupakan sebuah treatment non-invasif yang dilakukan untuk mengurangi keriput dan timbunan lemak. Exilis ini juga melengkapi perawatan liposuction (baik sebelum maupun sesudah nya). Dengan perawatan Exilis ini bisa membantu menunda atau bahkan menghilangkan kebutuhan akan tindakan pembedahan (seperti liposuction). Cara ini disarankan untuk pasien yang memiliki timbunan lemak yang rendah dan sedang atau untuk pasien yang tidak mau melakukan lipoplasty.
Menurutnya perawatan Exilis aman digunakan untuk seluruh usia. "Treatment ini telah diuji melalui banyak studi klinis dan telah mendapat persetujuan dari FDA (Food and Drug Administration) sejak 2009 untuk perawatan keriput non-bedah dan kemudian tahun 2015 untuk pengurangan tampilan selulit."(RO/M-4)
Semangka kaya vitamin A, C, likopen, dan antioksidan. Buah rendah kalori ini bantu hidrasi, jaga kesehatan jantung, kurangi peradangan, dan baik untuk kulit.
Dalam upaya meningkatkan kesadaran masyarakat terhadap penyakit stroke yang menjadi salah satu penyebab kematian tertinggi di Indonesia, seminar kesehatan digelar.
SEJUMLAH pasal yang mengatur berbagai aspek terkait tembakau pada PP Nomor 28 Tahun 2024 menuai kritik. Aturan ini dinilai berdampak negatif terhadap industri dan petani dalam negeri,
Strategi ini dinilai mampu melengkapi kebijakan pengendalian tembakau dengan menawarkan alternatif yang lebih rendah risiko bagi perokok dewasa yang belum siap berhenti dari kebiasaannya.
Berjalan mundur ternyata memiliki banyak manfaat kesehata. Simak tujuh manfaat berjalan mundur.
Hari Hepatitis Sedunia dirayakan setiap tanggal 28 Juli sebagai aksi global untuk menunjukkan perhatian terhadap hepatitis yang masih menjadi risiko besar bagi kesehatan masyarakat.
Pembatasan bertujuan agar anak tidak terpengaruh mengonsumsi makanan dengan kandungan garam, gula dan lemak tinggi yang kerap kali dipromosikan melalui iklan.
Obesitas terbukti meningkatkan risiko kanker empedu melalui pembentukan radikal bebas dan peradangan kronis.
Data terbaru Survei Kesehatan Indonesia (SKI) 2023 mencatat bahwa 19,7% anak usia 5–12 tahun dan 14,3% anak usia 13–18 tahun mengalami kelebihan berat badan atau obesitas.
Penurunan berat badan ternyata tak hanya mengurangi lemak, tapi juga 'meremajakan' jaringan lemak di tingkat sel.
Diabetes melitus dan obesitas dapat dikaitkan dengan peningkatan risiko kanker kandung empedu yang signifikan.
Dalam dunia kerja, obesitas dapat mengganggu keberlangsungan produktivitas (brain fog) dan penurunan kesehatan karena penyakit penyerta dari obesitas.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved