Headline
Rakyat menengah bawah bakal kian terpinggirkan.
Obesitas pada masa kanak-kanak dapat memantik risiko demensia beberapa dekade kemudian, begitu hasil salah satu penelitian baru-baru ini. Demensia merupakan penyakit degeneratif yang menyebabkan penurunan daya ingat dan kemampuan berpikir.
Tim peneliti dalam studi yang telah dipublikasikan dalam Journal of Science and Medicine in Sport ini mengatakan berat badan yang tidak sehat dan kebugaran fisik yang buruk selama masa muda meningkatkan risiko penurunan kognitif di usia paruh baya.
Temuan ini didasarkan pada lebih dari 1.200 orang yang dilacak selama lebih dari 30 tahun, dimulai ketika mereka masih sekolah. Idenya adalah bahwa tingkat aktivitas awal, kebugaran dan kesehatan metabolisme dapat melindungi terhadap demensia di tahun-tahun tua kita.
"Mengembangkan strategi yang meningkatkan kebugaran rendah dan menurunkan tingkat obesitas di masa kanak-kanak penting karena dapat berkontribusi pada peningkatan kinerja kognitif di usia paruh baya,” kata penulis utama Michele Callisaya, dari Monash University di Australia, seperti dikutip dari situs Study Finds, Sabtu (18/6).
“Pentingnya penelitian ini juga menunjukkan strategi perlindungan terhadap penurunan kognitif di masa depan mungkin perlu dimulai sejak masa kanak-kanak, sehingga otak dapat mengembangkan cadangan yang cukup terhadap kondisi lanjutan di (usia) kehidupan yang lebih tua," lanjutnya.
Kasus demensia di seluruh dunia diprediksi akan meningkat tiga kali lipat menjadi lebih dari 150 juta pada tahun 2050. Dengan tidak adanya obat yang terlihat, ada peningkatan fokus pada faktor gaya hidup yang mengurangi risiko, termasuk cukup berolahraga, makan banyak ikan berminyak, buah dan sayuran, dan mengurangi makanan berlemak dan manis.
Studi ini adalah studi signifikan pertama yang mencari hubungan antara kebugaran serta obesitas di masa kanak-kanak dan kognisi di usia paruh baya. Ini dimulai pada tahun 1985 ketika 1.244 peserta Australia berusia 7 hingga 15 tahun. Peserta studi dinilai untuk kebugaran, termasuk tes kardiorespirasi dan kekuatan otot dan daya tahan. Pengukuran rasio pinggang-pinggul (antropometri) juga dilakukan.
Peserta studi ditindaklanjuti antara 2017 dan 2019 saat mereka berusia 39 hingga 50 tahun. Mereka menjalani serangkaian tugas komputer yang menantang kekuatan otak. Mereka yang memiliki tingkat kebugaran kardiorespirasi dan otot tertinggi serta rasio pinggang-pinggul rata-rata yang lebih rendah di masa kanak-kanak memiliki kecepatan pemrosesan dan perhatian yang lebih baik. Mereka juga memiliki fungsi kognitif global yang superior — kemampuan keseluruhan untuk melakukan aktivitas dan tugas sehari-hari.
Penurunan dapat dimulai sejak usia paruh baya, kata Callisaya. Kinerja yang lebih rendah telah dikaitkan dengan gangguan kognitif ringan dan demensia di usia yang lebih tua. Diketahui bahwa anak-anak yang mengembangkan kekuatan otot, kebugaran kardiorespirasi dan daya tahan karena olahraga dan aktivitas memiliki hasil kesehatan yang lebih baik di kemudian hari. Kebugaran orang dewasa yang lebih tinggi, tentu saja juga terkait dengan kognisi yang lebih baik dan penurunan risiko demensia di kemudian hari. (M-2)
Masih tingginya kasus anemia akibat kekurangan zat besi pada anak Indonesia menjadi tantangan menuju Generasi Emas 2045.
Tayangan yang tepat memiliki nilai edukatif dan moral yang positif, sesuai dengan tahap perkembangan anak, dan menggunakan bahasa yang sopan dan mudah dipahami.
Tayangan televisi edukatif yang sesuai dengan usia anak serta didampingi orangtua dapat memperluas kosakata, menambah pengetahuan, hingga mengenalkan nilai moral serta sosial.
Rencana, program anak kedua Denny dan istrinya akan dilakukan di rumah sakit yang sama tempat istrinya melahirkan anak pertamanya.
Praktik hipnoterapi yang diimplementasikan secara tepat dapat menyembuhkan trauma yang disebabkan oleh perundungan dan meningkatkan prestasi anak di sekolah.
UPAYA memperkuat perlindungan perempuan dan anak dari ancaman tindak kekerasan melalui pengintegrasian sistem antarlembaga terkait harus mendapat dukungan semua pihak.
OLAHRAGA padel memiliki sejumlah manfaat penting bagi kesehatan, mulai dari aspek fisik hingga mental, namun tidak semua orang aman untuk langsung memainkannya.
Obesitas berkontribusi pada munculnya peradangan kronis (inflammaging) yang mempercepat kerusakan molekuler dan mengurangi kemampuan regenerasi sel.
Riskesdas 2018 menunjukkan bahwa 35,4% penduduk dewasa Indonesia mengalami obesitas, dengan angka tertinggi tercatat di DKI Jakarta (43,2%).
Obesitas berdampak pada menurunnya daya ingat, konsentrasi, hingga risiko penyakit neurodegeneratif seperti Alzheimer, Parkinson, stroke, dan demensia.
Skor ini digunakan untuk mengelompokkan variasi genetik guna memprediksi karakteristik tertentu, yang dalam hal ini adalah BMI.
Ilmuwan Salk Institute menggunakan teknologi CRISPR untuk mengidentifikasi mikroprotein kunci dalam sel lemak, berpotensi jadi target terapi obesitas.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved