Headline

Buruknya komunikasi picu masalah yang sebetulnya bisa dihindari.

Fokus

Pemprov DKI Jakarta berupaya agar seni dan tradisi Betawi tetap tumbuh dan hidup.

Planet Uranus jadi Target NASA berikutnya untuk Dieksploitasi

Devi Harahap
21/4/2022 10:35
Planet Uranus jadi Target NASA berikutnya untuk Dieksploitasi
Laboratorium Propulsi milik NASA di Pasadena, California, AS. NASA bersiap meluncurkan misi ke Planet Uranus(Mario Tama/Getty Images/AFP)

Planet Uranus yang telah lama diabaikan akan menjadi daftar prioritas dalam misi berikutnya oleh Badan Antariksa Nasional Amerika (NASA). "NASA disarankan harus mengirim misi utama untuk mempelajari planet raksasa itu, " kata sebuah laporan baru dari panel ilmuwan planet Amerika Serikat.

NASA hampir selalu mengikuti saran panel tersebut. Misi Uranus akan menjadi yang pertama sejak Voyager 2 mendesing oleh benda sedingin es pada tahun 1986. Ekspedisi tersebut dapat mengungkapkan bagaimana planet, cincin, dan bulannya terbentuk dan berevolusi selama miliaran tahun.

“Misi ini akan benar-benar transformatif,” kata Amy Simon, ilmuwan planet di Pusat Penerbangan Luar Angkasa Goddard NASA di Greenbelt, Maryland, yang diterbitkan oleh Akademi Sains, Teknik, dan Kedokteran Nasional AS di Washington DC, seperti dilansir dari Nature, pada Rabu (20/4).

Uranus penuh dengan misteri ilmiah, seperti mengapa Uranus berputar dan bagaimana Uranus mengembangkan medan magnet yang kompleks. Lebih luas lagi, mempelajari Uranus dapat memberikan wawasan tentang planet yang mengorbit bintang lain; dari lebih dari 5.000 exoplanet yang diketahui, yang paling umum adalah seukuran Uranus.

Beberapa ilmuwan planet baru-baru ini meminta badan antariksa untuk mengirim misi besar ke Uranus atau Neptunus, yang juga terakhir dikunjungi oleh Voyager 2, pada tahun 1989. Kedua planet tersebut adalah 'raksasa es', terdiri dari sejumlah besar material es yang berputar-putar di sekitar inti berbatu kecil. “Uranus berperingkat lebih tinggi karena dapat dicapai secara teknologi saat ini,” kata Simon.

Lebih sulit

Misi ini bisa dijalankan dengan roket Falcon Heavy komersial. Jika didanai penuh peluncuran bisa dilakukan pada awal 2031 di mana pesawat ruang angkasa sudah dirancang dan dibangun. Sebuah misi ke Neptunus, yang lebih jauh dari Bumi daripada Uranus, mungkin akan membutuhkan roket yang lebih besar, seperti Sistem Peluncuran Luar Angkasa NASA.

Laporan tersebut mengusulkan misi yang akan menjatuhkan penyelidikan ke arah Uranus untuk mengeksplorasi misteri seperti apa yang mendorong angin kencang bertiup melalui atmosfernya, yang terdiri dari hidrogen, helium, dan metana.

Pesawat ruang angkasa utama akan menghabiskan waktu bertahun-tahun terbang mengelilingi planet ini, mengumpulkan pengamatan pada fitur-fitur seperti medan magnet yang mungkin menggerakkan aurora bercahaya Uranus.

“Kita berbicara tentang misi ini untuk mempelajari seluruh sistem Uranus,” kata Mark Hofstadter, ilmuwan planet di Jet Propulsion Laboratory di Pasadena, California.

Misi tersebut akan menjelajahi beberapa bulan dari total 27 bulan di Uranus yang diketahui, seperti Titania dan Oberon yang cukup besar untuk memiliki air di bawah permukaan esnya, atau bentuk yang bopeng dan berbintik-bintik.

Biaya Besar

Jika NASA memutuskan untuk mengejar misi Uranus, yang dapat menelan biaya hingga 4,2 miliar dolar AS, NASA mungkin akan bermitra di Badan Antariksa Eropa (ESA). Pada tahun 2021, ESA menerbitkan studi prioritas jangka panjang yang mencakup proposal bahwa badan tersebut bermitra dengan badan antariksa lain untuk mempelajari planet raksasa es.

“Pertanyaan kuncinya sekarang adalah apakah ada ruang dalam anggaran nasional dan program sains ESA untuk kemitraan yang ambisius. Kita harus menunggu dan melihat,” kata Leigh Fletcher, ilmuwan planet di University of Leicester, Inggris.

Laporan terbaru dari AS yang mencakup banyak aspek eksplorasi planet, kemungkinan akan memandu keputusan NASA dan National Science Foundation AS pada tahun-tahun mendatang. Misi pertamanya adalah mengenai planet utama setelah Uranus.

Prioritas misi tertinggi pada urutan kedua adalah mengenai penyelidikan ke bulan Saturnus Enceladus yang memiliki gumpalan air. Misi itu akan mengirim pendarat ke permukaan Enceladus untuk mengambil material yang disimpan oleh salah satu gumpalan dan mencari bukti kehidupan. (M-4)

 



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Adiyanto
Berita Lainnya