Headline
Setelah melakoni tenis dan olahraga di gym, aktor Christoffer Nelwan kini juga kerajingan padel.
Setelah melakoni tenis dan olahraga di gym, aktor Christoffer Nelwan kini juga kerajingan padel.
Keputusan FIFA dianggap lebih berpihak pada nilai komersial ketimbang kualitas kompetisi.
Scott Sheppard, Ilmuwan Ruang Angkasa dari Carnegie Institution of Science, Amerika Serikat, baru-baru ini dikabarkan berhasil menemukan asteroid tercepat di Tata Surya. Asteroid yang dijuluki 2021 PH27 itu mampu mengelilingi Matahari dalam waktu 113 hari Bumi.
Asteroid 2021 PH27 termasuk dalam kategori batu ruang angkasa kecil. Diameternya kurang lebih sekitar satu kilometer, sementara orbitnya berbentuk lonjong (elips). Jarak orbit tersebut juga diyakini sebagai yang terkecil atau terdekat dari Matahari, ketimbang objek apa pun yang pernah ditemukan di Tata Surya.
“Memahami populasi asteroid penting untuk melengkapi sensus asteroid di dekat Bumi. Ini termasuk asteroid yang mungkin paling berdampak pada planet ini dan yang mungkin mendekatinya pada siang hari," kata Dr Sheppard, seperti dilansir dari Independent, Senin, (6/9).
Sheppard dan tim melacak asteroid ini menggunakan Dark Energy Camera (DECam) berkapasitas 570 megapiksel. Pengamatan dilakukan dari Chili, dimana para astronom menemukannya ketika mengorbit di dekat jalur Merkurius dan Venus, atau sekitar 20 juta kilometer dari Matahari.
Ketika mendekat ke Matahari, asteroid ini suhunya diperkirakan mencapai kurang lebih 500 derajat Celcius. Para ilmuwan percaya bahwa batu ruang angkasa kecil ini mungkin telah terbentuk di sabuk asteroid utama, yang terletak diantara Mars dan Jupiter. Ia terlepas dari sabuk tersebut karena gangguan gravitasi dari planet-planet lain dan kemudian masuk lebih dekat ke Matahari, atau yang menjadi orbitnya saat ini.
Namun, berdasarkan kemiringan orbitnya yang tinggi sebesar 32 derajat, para ilmuwan juga berspekulasi bahwa asteroid itu bisa jadi adalah komet yang sudah punah dari Tata Surya bagian luar. Komet itu bisa saja tertarik ke orbit yang lebih dekat ketika melintas di dekat salah satu planet dalam. (M-4)
Penemuan tak disengaja dalam simulasi visual menunjukkan pola spiral tersembunyi di Awan Oort.
Sekitar 4,5 miliar tahun lalu, ketika awan gas dan debu yang menjadi bahan pembentuk matahari dan planet-planet mulai menghilang, ukuran Jupiter diperkirakan dua kali lipat dari sekarang.
Teleskop James Webb mendeteksi adanya es air kristalin di sistem bintang muda, membuka wawasan baru tentang pembentukan planet dan potensi kehidupan di luar Tata Surya.
Sebuah studi terbaru mengungkap bahwa Venus, planet yang selama ini dikenal sebagai dunia yang sangat tidak bersahabat, ternyata bisa jadi lebih mirip Bumi daripada yang kita bayangkan.
Planet mengorbit Matahari karena gravitasi! Pelajari selengkapnya tentang hukum Kepler, orbit elips, dan mengapa planet tetap pada jalurnya di tata surya kita. Klik di sini!
Jelajahi Bumi, planet kehidupan! Temukan keajaiban alam, ekosistem unik, dan pentingnya menjaga rumah kita bersama.
Ilmuwan menemukan tiga asteroid besar tersembunyi di orbit Venus yang berpotensi menghantam Bumi.
Tiongkok meluncurkan wahana antariksa Tianwen 2 di Tiongkok Barat Daya untuk kumpulkan sampel ke asteroid Kamo'oalewa.
Wahana antariksa Lucy milik NASA akan melintasi asteroid Donaldjohanson pada 20 April 2025 dalam misi panjangnya menuju orbit Jupiter.
Asteroid 2024 YR4 sempat menimbulkan kekhawatiran menabrak Bumi tahun 2032. Kini asteroid berdiameter 60 meter ini tetap menjadi fokus penelitian ilmuwan.
Dengan diameter sekitar 540 kaki (165 meter) dan kecepatan menakjubkan mencapai 77.282 km/jam, asteroid ini melintas dekat Bumi pada 26 Maret 2025.
Selama setahun terakhir, para peneliti di Berkeley Lab Departemen Energi telah melakukan analisis mendalam terhadap serangkaian sampel yang luar biasa.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved