Headline

Putusan MK dapat memicu deadlock constitutional.

Fokus

Pasukan Putih menyasar pasien dengan ketergantungan berat

Asyik, Riset ini Sebut Minum Kopi Baik untuk Hati

Nike Amelia Sari
22/6/2021 20:42
Asyik, Riset ini Sebut Minum Kopi Baik untuk Hati
Minum kopi memberi manfaat bagi hati.(123RF/Anna Pustynnikova )

Minum kopi tak lepas dari rutinitas harian banyak orang. Kabar baiknya, ternyata kopi juga dapat mengurangi risiko masalah penyakit liver (hati), itulah temuan studi baru.

Dengan mengonsumsi minuman kopi sebanyak tiga atau empat cangkir kopi berkafein atau tanpa kafein (decaf) sehari mampu mengurangi risiko penyakit hati kronis. Namun, melebihi empat cangkir sehari tidak memberikan manfaat tambahan.

Penyakit liver (hati) kronis merupakan masalah kesehatan utama di seluruh dunia. Penyakit ini menyebabkan kondisi yang merusak hati dan mencegahnya berfungsi dengan baik. Menurut British Liver Trust, penyakit hati adalah penyebab utama ketiga kematian dini di Inggris, dengan kematian meningkat 400 persen sejak 1970.

Studi baru yang telah diterbitkan Senin di jurnal BMC Public Health menemukan bahwa peminum kopi 21% lebih kecil kemungkinannya untuk mengembangkan penyakit hati kronis, 20% lebih kecil kemungkinannya untuk mengembangkan penyakit hati kronis atau berlemak.

Selain itu, peminum kopi juga 49% lebih kecil kemungkinannya untuk meninggal akibat penyakit hati kronis dibandingkan bukan peminum kopi.

"Kopi dapat didapatkan secara luas dan manfaat yang kami lihat dari penelitian kami, berarti dapat menawarkan pengobatan pencegahan potensial untuk penyakit hati kronis," kata penulis studi Dr. Oliver Kennedy, yang berada di fakultas kedokteran Universitas Southampton di Inggris, seperti dikutip dari cnn.com, Selasa (22/6).

"Ini akan sangat berharga di negara-negara dengan pendapatan rendah dan akses yang lebih buruk ke perawatan kesehatan dan di mana beban penyakit hati kronis paling tinggi," lanjut Kennedy.

Faktor risiko penyakit hati diantaranya minum alkohol, obesitas, diabetes, merokok, infeksi hepatitis B dan C, dan memiliki penyakit hati berlemak non-alkohol, yaitu penumpukan lemak ekstra di sel hati yang tidak disebabkan oleh alkohol.

Menurut American Liver Foundation, diagnosis penyakit hati berlemak non-alkohol yang menyerang orang-orang yang mengalami obesitas, kelebihan berat badan, atau yang menderita diabetes, kolesterol tinggi atau trigliserida tinggi, telah meningkat lebih dari dua kali lipat selama 20 tahun terakhir, mempengaruhi hingga 25% dari orang Amerika.

Studi baru meneliti konsumsi kopi di antara 494.585 peserta UK Biobank, database biomedis dan sumber penelitian, dan kemudian mengikuti peserta studi selama hampir belasan tahun.

Semua peserta studi berusia 40 hingga 69 tahun ketika mereka mendaftar untuk studi ini, dengan 384.818 mengatakan bahwa mereka adalah peminum kopi dan 109.767 yang tidak mengkonsumsi minuman tersebut.

Tim menemukan manfaat maksimal terlihat pada kelompok yang minum kopi bubuk atau kopi tanpa kafein, peminum kopi instan juga adanya beberapa manfaat. Kopi bubuk memiliki kadar kahweol dan cafestol yang lebih tinggi, dua antioksidan yang ditemukan dalam biji kopi yang telah ditunjukkan dalam penelitian memiliki sifat anti-inflamasi. 

Ini bukan studi pertama yang menemukan manfaat kesehatan dari kopi. Sebuah penelitian yang diterbitkan pada bulan Februari menemukan bahwa minum satu atau lebih cangkir kopi hitam berkafein sehari dikaitkan dengan penurunan risiko gagal jantung jangka panjang.

Kopi juga telah terbukti menurunkan risiko diabetes tipe 2, penyakit Parkinson, kanker prostat, Alzheimer, multiple sclerosis, melanoma dan kanker kulit lainnya, dan mengurangi kadar kalsium arteri koroner. 

Penelitian sebelumnya oleh Kennedy menemukan bahwa minum kopi mengurangi risiko kanker hepatoseluler, bentuk paling umum dari kanker hati.

Studi Tindak Lanjut Profesional Kesehatan Harvard, yang dimulai pada 1986, dan Studi Kesehatan Perawat, yang dimulai pada 1976, telah mengikuti kebiasaan konsumsi kopi pada pria dan wanita sehat selama beberapa dekade.

"Kami tidak menemukan hubungan antara konsumsi kopi dan peningkatan risiko kematian dari penyebab apa pun, kematian akibat kanker, atau kematian akibat penyakit kardiovaskular. Bahkan orang yang minum hingga enam cangkir kopi per hari tidak memiliki risiko kematian yang lebih tinggi," tulis Dr. Rob van Dam dari Sekolah Kesehatan Harvard.

Sebagian besar penelitian dilakukan pada konsumsi kopi hitam. American Heart Association memperingatkan bahwa penambahan susu, gula, perasa atau krim nondairy yang tinggi kalori, kemungkinan meniadakan manfaat bagi jantung. 

Pada secangkir kopi hanya 8 ons atau 0,2 kg di sebagian besar penelitian, standar "grande" atau cangkir besar di beberapa kedai kopi adalah dua kali lipat dari 16 ons atau 0,45 kg.

Kafein bisa berbahaya jika dikonsumsi berlebihan. Tingginya tingkat konsumsi kopi (lebih dari 4 cangkir) selama kehamilan dikaitkan dengan berat badan lahir rendah, kelahiran prematur dan lahir mati dalam sebuah studi 2017.

Studi sebelumnya juga menyarankan orang dengan masalah tidur atau diabetes yang tidak terkontrol harus memeriksakan diri ke dokter sebelum mengonsumsi minuman berkafein.

Temuan ini tidak berlaku untuk anak-anak. Anak-anak dan remaja tidak boleh minum cola, kopi, minuman energi atau minuman lain dengan jumlah kafein berapa pun, menurut American Academy of Pediatrics. (cnn/M-2) 



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Irana Shalindra
Berita Lainnya
Opini
Kolom Pakar
BenihBaik